10 Fakta Pelatih Paskibra Paksa Minta Disodomi 13 Peserta Didiknya

Pelaku mengancam akan menyebarkan foto bugil jika para korban tidak menurutinya

13 Juli 2023

10 Fakta Pelatih Paskibra Paksa Minta Disodomi 13 Peserta Didiknya
Freepik
Ilustrasi

Martin Hadi Susanto (37) berhasil ditangkap pihak kepolisian usai salah satu anak didiknya dari pasukan pengibaran bendera (paskibra) melaporkannya atas kasus pelecehan seksual.

Terungkap bahwa pelaku selama ini meminta 13 anak didiknya di paskibra untuk menyodomi dirinya. Mirisnya, kasus ini menimpa 13 pelajar dan alumni salah satu SMK di kawasan Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan.

Para korban awalnya tidak mau melapor lantaran pelaku mengancam akan menyebarkan aib mereka berupa foto bugil. Salah satu korban pada akhirnya berani memberikan laporan ke pihak kepolisian.

Dari situlah, Polres Muara Enim berhasil mengungkapkan kasus pencabulan ini dan menangkap pelaku di Banyuasin, tepatnya di lokasi Martin Hadi berdinas sebagai kepala sekolah dasar negeri (SDN) saat ini.

Berikut Popmama.com siap membahas ulasan terkait fakta pelatih paskibra minta disodomi 13 peserta didiknya.

1. Pelaku ditangkap usai salah satu siswa melaporkannya ke polisi

1. Pelaku ditangkap usai salah satu siswa melaporkan ke polisi
Pexels/Kindel Media
Ilustrasi

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan kasus ini dari salah satu korban (siswa SMK) yang mengaku telah dipaksa menyodomi pelatih paskibranya.

Sejak laporan diterima, polisi segera melakukan penyelidikan dan mengendus keberadaan pelaku. Unit PPA Satreskrim Polres Muara Enim berhasil menangkap pelaku, Martin Hadi, di wilayah Tungkal Ilir, Kapubaten Banyuasin.

2. Korban berjumlah 13 orang yang merupakan siswa dan alumni

2. Korban berjumlah 13 orang merupakan siswa alumni
Freepik/Rawpixel.com
Ilustrasi

Mirisnya, korban dari kasus pencabulan yang dilakukan oleh pelatih paskibra ini mencapai 13 orang, yang terdiri dari pelajar dan alumni SMK.

Semua korban merupakan anggota paskibra di SMK tersebut. Sebanyak 3 korban masih berstatus aktif sebagai pelajar di sekolah itu, sedangkan 10 lainnya sudah menjadi alumni sekolah.

3. Korban awalnya memilih bungkam karena diancam foto bugilnya akan disebar

3. Korban awal memilih bungkam karena diancam foto bugil akan disebar
Freepik/Photoroyalty
Ilustrasi

Pelaku mampu melancarkan aksinya tanpa ketahuan lantaran memberikan ancaman akan menyebarkan foto bugil para korban yang dimilikinya. Akibatnya, para korban memilih untuk bungkam dan enggan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

"Beberapa korban ada yang berani bercerita, ada juga yang masih malu. Mereka mengaku takut karena diancam foto bugil mereka yang dimiliki pelaku akan diviralkan," jelas Andi Supriadi.

4. Pencabulan telah dilakukan sejak tahun 2019

4. Pencabulan telah dilakukan sejak tahun 2019
themeteor.org
Ilustrasi

Pelaku telah melakukan aksi bejatnya sejak 2019 hingga 2022. Artinya, kegiatan pencabulan dengan minta disodomi sudah terjadi saat pelaku berstatus sebagai ASN dan kepala sekolah.

Walaupun telah menempati posisi tinggi sebagai kepala sekolah di Banyuasin, pelaku juga masih aktif melatih paskibra di sebuah SMK di Gelumbang.

"Pelatih paskibra di SMK negeri di Gelumbang ketika ekstrakurikuler pada hari Sabtu dan Minggu," lanjutnya.

Pelaku melakukan aksinya di asrama SMK. Aksinya dilakukan secara bergantian kepada 13 korban.

Editors' Pick

5. Pelaku berstatus sebagai kepala sekolah SD Negeri

5. Pelaku berstatus sebagai kepala sekolah SD Negeri
Freepik
Ilustrasi

Rupanya, pelaku berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan bahkan saat ini menjabat sebagai kepala sekolah dasar negeri (SDN) di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sebelum menjadi ASN dan kepala sekolah, pelaku memang sudah terlebih dahulu mengajar sebagai guru honorer di sebuah SD di Gelumbang, Muara Enim pada tahun 2014-2018.

6. Merayu korban dengan iming-iming supaya bisa masuk TNI

6. Merayu korban iming-iming supaya bisa masuk TNI
Freepik/KamranAydinov
Ilustrasi

Pelaku merayu 13 anak didiknya dengan cara mengiming-imingi para korban untuk melakukannya supaya bisa masuk TNI. Pelaku mengatakan agar bisa diterima di TNI, maka alat vital mereka harus dites dalam kondisi baik.

"Bermula ketika pelaku membujuk rayu para korban yang antusias ingin menjadi anggota TNI. Kemudian korban dirayu, jika alat vitalnya mengalami gangguan, tidak bisa menjadi TNI," jelas Andi Supriadi.

Kemudian, pelaku meminta para korban untuk memotret diri masing-masing dalam keadaan bugil. Dari situ, pelaku lebih leluasa untuk meminta sodomi ke para korbannya

7. Pelaku berperan sebagai perempuan dan memaksa para korban

7. Pelaku berperan sebagai perempuan memaksa para korban
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi

Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, saat beraksi pelaku memposisikan diri sebagai perempuan di hadapan para korban. Awalnya, para korban menolak untuk melakukannya karena takut.

Namun, mereka terpaksa melakukannya lantaran pelaku sudah menyimpan foto bugil mereka. Bahkan, pelaku juga sampai mengancam akan menyebarkan dan memviralkan apabila para korban menolak.

"Jadi yang bersangkutan ini memposisikan diri sebagai perempuan. Sebenarnya anak-anak ini pada takut, cuma karena diancam (pelaku) akan memviralkan, terus dibohongi bisa terapi alat kelamin," kata Andi Supriadi.

8. Mendapat panggilan papi dari para korban

8. Mendapat panggilan papi dari para korban
Freepik/Jcomp
Ilustrasi

Tak hanya itu, aksi pencabulan berhasil dilakukan juga karena pelaku diduga menjalin kedekatan dengan para korbannya. Berdasarkan pengakuan para korban, ada panggilan khusus yang ditunjukkan kepala pelaku, yaitu papi.

"Terungkap juga berdasarkan keterangan dari para korban, tersangka ini biasa dipanggil anak didiknya Papi," kata Andi Supriadi.

9. Pelaku berencana akan menikah pada Desember 2023

9. Pelaku berencana akan menikah Desember 2023
Freepik/freepic.diller
Ilustrasi

Hingga saat ini, kepala sekolah sekaligus pelatih paskibra berusia 37 tahun itu diketahui masih berstatus lajang. Namun, pelaku berencana akan menikah pada akhir tahun 2023 ini.

"Yang bersangkutan belum berkeluarga (menikah). Dari keterangan tersangka, dia akan menikah Desember 2023," pungkas Andi Supriadi.

10. Bak lingkaran setan, pelaku rupaya pernah menjadi korban sodomi saat SD

10. Bak lingkaran setan, pelaku rupaya pernah menjadi korban sodomi saat SD
Freepik/freepik
Ilustrasi

Menurut pengakuan pelaku, terungkap fakta lainnya bahwa pelaku rupanya pernah menjadi korban pencabulan saat masih kecil. Bak lingkaran setan yang tak berujung, pelaku dulunya pernah disodomi ketika masih duduk di kelas 3 SD.

Polisi pun meyakini hal tersebut yang membuat pelaku akhirnya nekat meminta 13 anak didiknya untuk menyodominya.

Demikian informasi seputar fakta pelatih paskibra minta disodomi 13 peserta didiknya. Sungguh miris sekali ya, Ma? Mari kita doakan agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi, terutama di lingkungan sekolah yang sepatutnya menjadi wadah siswa menimba ilmu .

Baca juga:

The Latest