17 Anak Jadi Korban Pelecehan Perempuan Pemilik Rental PS di Jambi

Lagi-lagi, ada kasus pelecehan anak di bawah umur yang begitu miris

6 Februari 2023

17 Anak Jadi Korban Pelecehan Perempuan Pemilik Rental PS Jambi
steemit.com

Salah satu topik yang miris tetapi ramai diperbincangkan adalah pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Kasus pelecehan terhadap anak sendiri dapat terjadi kapan saja dan di mana pun.

Contohnya saja adalah kasus pelecehan terhadap anak-anak di bawah umur yang dilakukan oleh seorang perempuan dewasa di Kota Alam Barajo, Jambi.

Perempuan berinisial YS tersebut merupakan pemilik dari usaha rental PlayStation yang digemari oleh anak-anak. Sayangnya, nasib para anak yang bermain video game menggunakan PS tersebut sungguh menggeramkan.

Berikut Popmama.com sediakan informasi seputar 17 anak jadi korban pelecehan perempuan pemilik rental PS di Jambi.

Simak baik-baik informasi di bawah ini ya, Ma.

1. Kronologi 17 anak jadi korban pelecehan perempuan pemilik rental PS di Jambi

1. Kronologi 17 anak jadi korban pelecehan perempuan pemilik rental PS Jambi
Unsplash/Stefano Pollio

Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta memberikan keterangan kronologi seorang wanita di Jambi yang melakukan pencabulan terhadap 17 anak. Kronologi didapati setelah menyelidiki TKP kasus pencabulan itu di rumah tersangka.

Komnes Andri mengatakan bahwa YS menggunakan usaha rental PS-nya yang disukai oleh anak-anak sebagai modus pencabulan. Melalui usaha ini, ia membujuk dan memaksa korban untuk memenuhi hasrat seksualnya yang sama sekali tidak wajar.

Kerika sedang bermain video game di ruang tamu, para korban dipanggil satu per satu untuk masuk ke kamar sang pelaku.

Pertama-tama YS akan membujuk atau merayu korban untuk mengikuti perintahnya. Seperti misalnya memberi iming-iming akan menambah waktu main video game. Apabila anak tersebut menolak, ia tidak boleh pulang dan tidak akan dibukakan pintu.

Setelah dibujuk, korban laki-laki dipaksa oleh YS untuk menyentuh payudaranya. Pelaku juga sering menyentuh bagian kemaluan anak-anak tersebut secara paksa.

Selain itu, terdapat juga korban-korban perempuan yang disuruh melihat aktivitas seksual pelaku bersama suaminya dan diajak menonton film porno.

2. Korban terdiri dari 17 anak

2. Korban terdiri dari 17 anak
Freepik/Photoroyalty

Sebelumnya, korban pelecehan oleh tersangka YS ditemukan sebanyak 11 anak laki-laki. Namun, berdasarkan penyelidikan dan hasil pengembangan, ternyata jumlah korban bertambah menjadi 17 orang.

Usia korban bervariasi dari mulai 8 sampai 15 tahun.

Korban-korban tersebut terdiri atas 11 anak laki-laki yang dipaksa memegang payudara YS dan juga 6 anak perempuan yang disuruh mengintip tersangka ketika berhubungan badan dengan suaminya.

"Untuk anak laki-laki diminta memegang organ vitalnya dan anak perempuan itu disuruh ngintip," jelas Kombes Andri.

Suami dari pelaku sendiri terkejut dan mengaku tidak mengetahui kejadian ini. Pasalnya, korban memang disuruh mengintip dari jendela yang dibuka sedikit oleh pelaku.

3. Pelaku mengaku sebagai korban dan dilaporkan oleh orangtua korban

3. Pelaku mengaku sebagai korban dilaporkan oleh orangtua korban
Freepik/wIrestock

Saat ini baru ditemukan satu orang tersangka pelecehan, yaitu YS.

Ketika orangtua para korban mengungkap kasus ini, justru YS memutarbalik fakta dan mengaku sebagai korban pelecehan yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Hal ini tentunya semakin membuat marah.

Akhirnya, mereka melaporkan aksi bejat ini kepada aparat setempat.

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jambi akan mendampingi kasus dugaan pelecehan terhadap anak-anak di bawah umur yang terjadi di Jambi.

Kepala UPTD PPA Provinsi Jambi Asi Noprini menyebut pihaknya selaku pendamping kasus mengaku kaget dengan kronologis kejadian. Ia mengkhawatirkan kalau kejadian ini berdampak pada mental belasan anak tersebut.

Itu dia Ma, informasi tentang 17 anak jadi korban pelecehan perempuan pemilik rental PS di Jambi. Hati-hati dan tetap jaga anak di mana pun ia berada ya.

Baca juga:

The Latest