Tambah Wawasan, Kenali 23 Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia

Dari 23 pemain, Ade Mustikiana Oktafiani adalah salah satu pemain yang kerap dipercaya menjadi Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.

Perempuan kelahiran Bangka Belitung pada 3 Oktober 1999 memiliki jumlah penampilan terbanyak yaitu 25 caps . Ade sendiri mulai bergabung di kancah sepak bola profesional sejak menjadi bagian di Piala AFF 2015.

Kini Ade berperan sebagai pemain belakang saat bertanding dan dipercaya menyandang sebagai kapten tim.

Pemain kedua yang berhasil lolos untuk memperkuat Timnas Sepak Bola Putri Indonesia adalah Baiq Amiatun Shalihah. Pemain sepak bola putri ini berasal dari Lombok Timur yang lebih sering disapa Amy.

Amy lahir pada 1 Juni 1998. Ia merupakan salah satu pemain andalan Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari pertandingan pamungkas saat kualifikasi Piala Wanita Asia 2022 pada September 2021 lalu. Di mana Amy sebagai pemain depan berhasil mencetak gol ke gawang Singapura di Republican Central Stadium, Tajikistan, yang turut mengantarkan Indonesia sukses meraih kemenangan atas Singapura dengan skor 1-0 pada leg pertama.

Pemain selanjutnya adalah Carla Bio Pattinasarany. Carla Bio merupakan cucu dari seorang legenda Timnas, yakni Ronny Pattinasarany yang sukses membawa Timnas Garuda meraih medali perak SEA Games 1979 dan 1981.

Meskipun tidak pernah melihatnya saat bertanding, perempuan Jakarta, 9 Agustus 2002 untuk menjadi pemain sepak bola. Tidak heran, Carla menjadi Timnas Putri Junior dan sekarang menjadi pemain depan dalam Timnas Sepak Bola Putri Indonesia. 

Pemain berikutnya adalah Diah Tri Lestari. Berawal dari bek tengah Persib Putri, kini Diah berhasil masuk Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.

kemampuan, tidak perlu diragukan lagi, Ma. Perempuan Bandung yang lahir pada 7 Maret 1997 ini selalu masuk sebagai komposisi 11 pemain utama di Liga 1 Putri 2019, vaik saat di Persib ataupun saat berlaga di Piala Asia 2022 di Mumbai, India.

Fani merupakan atlet termuda kedua yang membela Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia 2022 Mumbai, India. Pemain kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah pada 30 Mei 2004 ini berperan sebagai penjaga gawang atau kiper.

Fani pertama kali masuk Timnas Putri di usia 16 tahun saat menjaga gawang Timnas U-16 pada 2018. Kemudian pada tahun 2019, Fani juga ikut bergabung membela PSIS Semarang.

Dalam laganya, Fani selalu tampil ciamik dan berhasil menjebol gawangnya dari serangan musuh.

Menggeluti sepak bola secara serius sejak usia 9 tahun, Helsya Maeisyaroh pernah menjadi salah satu anak yang menginjakkan kaki di Akademi Sepak Bola Usia Muda La Masia, Barcelona, ​​​​pada tahun 2017 silam.

Selain berada di Timnas Sepak Bola Putri Indonesia yang turut bermain sebagai pemain tengah di Piala Asia 2022, perempuan kelahiran Bekasi, 7 Mei 2005 ini juga menyandang sebagai gelandang Arema Putri.

Tidak hanya itu, Helsya pun ikut bergabung dan membela Timnas Indonesia U-16 pada 2018.

Pemain Timnas Putri Indonesia selanjutnya adalah Insyafadya Salsabillah. Sebelum menjadi atlet sepak bola, perempuan asal Surabaya ini adalah seorang atlet dengan prestasi yang cukup baik.

Kemudian, perempuan kelahiran 10 Maret 2002 ini mengikuti seleksi tim Tira Persikabo dan berhasil lolos seleksi. Pada 2019, pemain depan asal Jawa Timur ini juga berhasil keluar sebagai top skor Liga 1 Putri 2019 dengan 14 gol secara keseluruhan.

Insyafadya merupakan anggota Timnas Sepak Bola Putri Indonesia yang berposisi sebagai striker.

Marsela Yuliani Awi merupakan anggota Timnas Sepak Bola Putri Indonesia yang berasal dari Papua. Perempuan yang lahir pada 10 Mei 2003 ini bermain sebagai penyerang. Tidak hanya untuk Timnas Indonesia, Marsela juga bermain untuk Asprov Papua bersama Remini Chere Elisabeth Rumbewas.

Maulina Novryliani atau yang lebih dikenal dengan nama Cimot mulai bergabung dengan Timnas Indonesia sebagai pemain tengah di Piala AFF 2010. Sejak usia 16 tahun Cimot sudah mulai menggeluti dunia sepak bola.

Tidak heran, perempuan asal kelahiran Samarinda, 14 November 1987 pernah menjadi kapten Timnas Futsal Putri di ajang Sea Games 2011 dan Timnas Futsal Putri di Asia Indoor Games 2013, serta Sea Games 2013.

Pemain berikutnya adalah Nurhalimah. Nurhalimah mengawali bakatnya menjadi pemain sepak bola sejak kelas 4 SD. Akan tetapi, Nurhalimah baru mulai menekuni posisi kiper sejak SMA dan aktif di sepak bola sejak 2019.

Walaupun ini menjadi kali perta ma Nurhalimah menjadi kiper di Timnas Indonesia, tetapi sebelumnya perempuan kelahiran Depok, 14 Agustus 1997 ini pernah memperkuat tim sepak bola putri Jawa Barat untuk gelaran PON 2021 lalu. 

Berbeda dengan Nurhalimah, Octavianti Dwi Nurmalita sudah menyukai dunia sepak bola sejak masih belia. Apalagi, orangtuanya pun sama-sama menyukai sepak bola.

Namun, sebelum terjun di dunia sepak bola perempuan kelahiran 25 Oktober ini telah menekuni pencak silat semenjak masuk ke SD. Ketika masuk SMP, Octavianti beralih ke olahraga voli dan basket.

Ketika menginjak SMA, Octavianti memilih olahraga sepak bola dan menekuninya hingga sekarang. Hal tersebutlah yang akhirnya mengantarkan Octavianti menjadi bagian dari Timnas Sepak Bola Putri Indonesia yang menduduki posisi di sayap kiri. 

Pani Tri Oktaviani merupakan perempuan asal Depok yang lahir pada 12 Januari 2002. Sebelumnya, Pani menjadi bagian dari Timnas Indonesia di ajang sepak bola India. Kemudian, Pani menjadi bagian tim sepak bola Jawa Barat di PON 2021. Saat ini, Pani berperan sebagai pemain tengah di Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.

Selain membela Timnas Indonesia, Rani Mulya Sari yang kerap dipanggil dengan nama Odoy juga bermain untuk Persiba Female FC di Woman Pro Futsal League dan juga pemain Timnas Futsal Wanita Indonesia.

Kemampuannya tidak perlu diragukan lagi, Ma. Sebab, atlet kelahiran 4 Maret 1993 telah menyandang gelar top skor Woman Pro Futsal League dari tahun 2015, 2017, dan 2018.

Dengan prestasinya tersebut, tidak heran Rani menginjakkan kakinya sebagai pembela Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.

Tidak hanya berhasil menjadi pemain salah satu tim sepak bola terbesar di Jawa Barat, yaitu Persib Bandung, Reva Octaviani juga sukses bergabung dalam Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.

Perempuan kelahiran 8 Oktober 2003 ini pernah bermain di Laga 1 Putri dan membawa Persib menjadi juara di liga yang berlangsung pada tahun 2019.

Hal tersebut telah membuka jalan bagi Reva yang berperan sebagai pemain tengah ini semakin lebar untuk menjadi pemain sepak bola. Selain itu, prestasinya tersebut juga telah mengantarkannya menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-16. 

Riska Aprilia, pemain asal Kalurahan Giripeni atau Yogyakarta yang bergabung di PSS Sleman berhasil lolos seleksi dan masuk Timnas Sepak Bola Putri Indonesia untuk bermain di Piala Asia 2022 AFC Women's Asian Cup. Dalam Timnas, perempuan kelahiran Magelang berusia 23 tahun ini berperan sebagai penjaga gawang.

Sebelum bergabung menjadi Timnas Sepak Bola Putri Indonesia, Riska mengikuti seleksi di klub Binangun Putri Kulon Progo untuk Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan bergabung dalam Tim Sepak Bola Wanita Liga 1 PSS Sleman. 

Remini Chere Rumbewas merupakan pemain Asprov Papua sekaligus Timnas Sepak Bola Putri Indonesia yang menduduki posisi bek.

Bersama Marsela Yuliana, Remini Chere Rumbewas menjadi 2 srikandi Papua yang turut membela Timnas Indonesia di Piala Asia 2022 AFC Women's Asian Cup.

Remini Chere Rumbewas lahir pada 9 Oktober 2000, Ma.

Rosdillah Siti Nurrohmah adalah pemain tengah yang turut membela Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia 2022 AFC Women's Asian Cup. Rosdillah lahir di Pasundan pada 3 Oktober 1999.

Sebelum bergabung dalam Timnas Indonesia, Rosdillah pernah memperkuat Tim PON Jawa Barat pada tahun 2021 dan berhasil memberikan dua gol ke gawang Tim DKI Jakarta di babak semifinal.

Sebelum lolos dalam Timnas Sepak Bola Putri Indonesia, Sabrina Mutiara Firdaus Wibowo merupakan pemain sepak bola yang berposisi sebagai pemain tengah untuk Arema Putri.

Dalam karirnya, Sabrina juga pernah menjadi pemain Timnas untuk membela Indonesia di AFF Women di Thailand dan SEA Games 2019. 

Sabrina lahir di Situbondo pada 6 Desember 1999.

Sebelum lolos dalam seleksi dan bergabung dalam Timnas Indonesia, Shakila Aurelia Viandrisa pernah memperkuat Tim PON DKI Jakarta dan Timnas Indonesia Putri U-16 sebagai pemain belakang.

Tidak hanya itu, prestasinya yang membanggakan tersebut juga membuatnya resmi bermain sebagai Defender untuk S.S.D. Roma C.F. yang bermain di Serie B Wanita.

Pesepak bola putri Indonesia kelahiran 1 Agustus 2003 ini merupakan pesepak bola perempuan pertama Indonesia yang bermain di luar negeri, Ma.

Tia Darti Septiawati menjadi salah satu pemain dengan kemampuan yang tidak perlu diragukan lagi. Sebelumnya, Tia yang lahir di Sumedang, 28 September 1993 ini pernah mengikuti turnamen Futsal di kejuaraan Women Pro Futsal League pada 2015.

Berkat kemampuannya tersebut, Tia mampu lolos dalam seleksi Timnas Sepak Bola Putri Indonesia dalam Piala Asia 2022 AFC Women's Asian Cup. Tia sendiri berperan sebagai gelandang kiri, di mana posisi tersebut merupakan posisi kesukaannya.

Memiliki pengalaman pemperkuat Timnas di level senior membuat kemampuan Vinny Silfianus Sunaryo diakui dalam sepak bola. Dengan tekad dan kemampuan yang dimiliki, atlet kelahiran 3 Juli 2003 ini juga mejadi turut membela Timnas Sepak Bola Putri Indonesia sebagai pemain depan.

Sebelumnya, Vinny juga pernah turut bergabung dalam Timnas U-15 pada ajang Piala AFF 2017 silam.

Vivi Oktovia Riski merupakan salah satu anggota dari klub Persib Bandung Putri. Vivi sudah giat berlatih sepak bola sejak usia 7 tahun.

Meski awalnya tidak mendapatkan restu dari kedua oran tuanya, tetapi kini Vivi berhasil membuktikan kesungguhannya dengan mencetak gol dalam sebuah pertandingan. 
Berkat kegigihan perempuan kelahiran 7 Maret 1997 asal Bangka Belitung tersebut, kini Vivi berhasil menjadi bagian dari Timnas Sepak Bola Putri Indonesia dan mewakili ajang Piala Asia 2022 AFC Women's Asian Cup.

Selain bermain sebagai pemain depan di Timnas Sepak Bola Putri Indonesia, Zahra Muzdalifah juga bermain untuk Klub Persija Putri dan berperan sebagai kapten.

Perempuan kelahiran 4 April 2001 ini memulai karir di sepak bola dengan bergabung Sekolah Sepak Bola (SSB) Madani Meruya, Ma. Lalu pada tahun 2012, Zahra bergabung dengan ASIOP Football Academy. Hal tersebutlah yang mengantarkannya ke kompetisi sepak bola wanita yang berlangsung di Norwegia.

Selain itu, Zahra juga pernah bermain di tim futsal Ngapak FC dan klub Jakarta 69. Seiring berjalannya waktu, Zahra akhirnya menjadi bagian dari tim sepak bola putri Persija Jakarta. Bahkan, ia juga ikut membela Timnas Indonesia untuk mengikuti ajang Asian Game 2018.

​​​​​​Itu dia 23 pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia yang perlu diketahui untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak mama. Semoga dengan usaha dan kegigihan para pemain timnas, bisa membuat anak mama menjadi termotivasi untuk mencapai cita-citanya. 

Baca juga:

• Ukuran dan Gambar Lapangan Sepak Bola yang Perlu Dipelajari Anak
• Tingkatkan Kemampuan Anak, Rekomendasi 7 Sekolah Sepakbola di Jakarta
• 10 Manfaat Olahraga Sepakbola untuk Fisik dan Mental Anak