Setelah kejadian itu, L (14) sebenarnya memilih diam dan tidak banyak bercerita mengenai apa yang dialaminya. Namun, tak dapat dipungkiri, seragamnya yang basah tentu menimbulkan pertanyaan di kalangan guru maupun teman-temannya. Kondisi tersebut membuat L (14) akhirnya dipanggil oleh pihak sekolah untuk dimintai keterangan.
Setelah mengetahui cerita yang sebenarnya, pihak sekolah akhirnya memanggil R (14), pelaku penyiraman, untuk dimintai keterangan. R (14) diduga sempat “disidang” oleh guru karena dianggap berbuat nakal. Situasi ini justru membuat R (14) merasa marah. Sejak saat itu, muncul rasa dendam yang kemudian ia tujukan kepada L (14), hingga berujung pada ancaman serius terhadap korban.