Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mencegah Bullying, Tanamkan pada Anak Sejak Dini

bullying
Freepik.com

Fenomena bullying atau perundungan masih menjadi tantangan serius yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan masa depan anak. Dampaknya nggak main-main lho, Ma, mulai dari menurunnya prestasi akademik, rasa percaya diri yang hilang, hingga trauma jangka panjang.

Itulah mengapa kewaspadaan dan peran aktif orangtua menjadi kunci utama dalam melindungi buah hatinya baik di lingkungan sekolah, maupun di rumah.

Sebagai pembelakan, pencegahan sejak dini jauh lebih efektif daripada menangani dampak yang sudah terjadi. Langkah pertama yang penting adalah memahami dengan benar apa itu bullying dan baru mengambil tindakan pencegahannya.

Untuk membantu Mama, Popmama.com rangkumkan 5 cara mencegah bullying yang bisa ditanamkan pada anak agar terhindari jadi pelaku atau korban bullying di lingkungannya.

Mengenal Apa Itu Bullying dan Bentuk-bentuknya

Sebelum masuk ke cara mencegah bullting, penting bagi orangtua untuk mengenali dengan tepat apa yang dimaksud dengan bullying.

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan berulang kali oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat dengan tujuan menyakiti korban.

Nah, bentuk bullying sendiri ini ada beragam, Ma. Jadi bukan cuma pemukulan secara fisik, tapi ada juga bullying verbal (mengolok-olok, mengancam), sosial (mengucilkan, menyebarkan rumor), dan siber (cyberbullying) yang terjadi melalui media digital.

Dengan pemahaman mengenai apa itu bullying dan apa saja bentuknya, orangtua dapat lebih jeli mengamati perubahan perilaku anak dan jangan anggap remeh ejekan atau perilaku tak menyenangkan yang dialami anak, sekecil apa pun itu.

Berikut adalah pencegahan yang bisa orangtua tanamkan agar anak terhindar dari bullying, di antaranya:

1. Jadi tempat curhat anak dan biasakan komunikasi terbuka

father daughter
Freepik.com

Sebagaimana dikutip dari situs resmi Stop Bullying Government AS, langkah pencegahan yang paling fundamental adalah menciptakan ruang lingkup komunikasi yang hangat dan terbuka di rumah.

Ketika anak merasa aman, mereka pun akan lebih nyaman bercerita tentang apa pun yang dialaminya tanpa takut dihakimi.

Untuk pencegahan ini, Mama dan Papa bisa meluangkan waktu setiap hari dengan mengobrol santai sembari menanyakan hal spesifik seperti, "Di sekolah atau pas main di rumah ada teman yang bikin kamu nggak nyaman nggak?"

Ketika anak bercerita, validasi perasaannya. Katakan, "Mama mengerti kamu pasti sedih atau kesal karena diperlakukan seperti itu." Validasi ini membuat anak merasa dipahami dan lebih mungkin untuk terus berbagi ke depannya.

2. Ajarkan keterampilan sosial dan kepercayaan diri

father and dad
Freepik.com

Anak yang percaya diri cenderung tak akan jadi target empuk bagi pelaku bullying. Karena pada kebanyakan kasus, mereka yang dianggap lemah lah yang kerap menjadi sasaran.

Untuk itu, bantu anak mengembangkan harga dirinya dengan memuji usaha dan bakatnya, bukan hanya hasil akhir saja, Ma.

Ajarkan anak untuk bersikap asertif, bukan agresif. Mama bisa memberi contoh cara menolak dengan tegas tapi tetap sopan, seperti mengatakan, "Stop ya, aku nggak suka diperlakukan seperti itu," lalu pergi dari situasi tersebut.

Latih juga kemampuan empati anak agar ia dapat memahami perasaan orang lain, sehingga diharapkan anak juga tak akan menjadi pelaku bullying ke depannya.

3. Selalu awasi aktivitas digital dan kenali ciri cyberbullying

boy watching film on laptop
Freepik.com

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa bullying sendiri punya banyak ragam bentuk, salah satunya cyberbullying. Terlebih di era digital, bullying bisa menyasar anak melalui dunia maya, Ma.

Mengutip dari situs resmi UNICEF Indonesia, cyberbullying bisa berupa pesan ancaman, komentar jahat, atau penyebaran foto memalukan yang bisa membuat anak ketakutan hingga trauma berkepanjangan.

Untuk itu, cara mencegah bullying di dunia maya ini adalah dengan bijak dalam mengawasi penggunaan gadget. Jika anak menggunakan ponsel sendiri, pastikan untuk membuat kesepakatan waktu penggunaan, da ajarkan etika berinternet yang baik.

Mama dan Papa juga perlu mengenali tanda-tanda adanya cyberbullying, seperti anak menjadi murung setelah menggunakan ponsel atau menarik diri.

Jika melihat tanda seperti ini pada anak, segera beri dukungan dan bantu anak untuk memblokir pelaku ya, Ma, Pa.

4. Orangtua aktif dalam kolaborasi bersama sekolah

mother drop daughter to school
Freepik/prostooleh

Kebanyakan kasus bullying pada anak kerap terjadi di lingkungan sekolah. Untuk itu, orangtua perlu aktif berkolaborasi dengan sekolah sebagai front line dalam pencegahan bullying.

Mama dan Papa bisa aktif bertanya pada guru atau pihak sekolah apakah mereka memiliki program anti-bullying yang jelas, termasuk mekanisme pelaporan yang aman bagi siswa.

Sehingga harapannya, jika suatu saat terjadi indikasi anak yang mengalami bullying, para orangtua bisa dengan sigap menghubungi sekolah untuk berdiskusi mencari solusi.

Dengan kerja sama yang solid, orangtua dan sekolah dapat menciptakan sistem pengawasan dan penanganan yang lebih efektif untuk mencegah bullying pada anak-anak.

5. Jadi role model perilaku anti-bullying

family potrai
Freepik/tirachardz

Sudah menjadi informasi umum bahwa anak adalah peniru ulung yang bisa menirukan sesuatu yang mereka lihat. Termasuk melihat bagaimana orangtuanya memperlakukan orang lain.

Oleh karena itu, Mama dan Papa perlu menjadi role model atau contoh baik bagi anak dengan menunjukkan sikap menghargai, empati, dan toleransi dalam interaksi sehari-hari, baik di rumah maupun di lingkungan sosial.

Hindari menyelesaikan konflik dengan cara kekerasan verbal atau fisik di depan anak, ini justru bisa jadi contoh buruk yang membuat anak menirukan hal serupa pada temannya.

Saat terjadi konflik dengan sesama anggota keluarga, buat momen tersebut untuk mengajarkan cara menyelesaikan masalah dengan bicara baik-baik dan kepala dingin.

Dengan menjadi contoh yang baik, orangtua telah menanamkan nilai-nilai kebaikan secara langsung kepada anak. Perlahan nantinya nilai ini akan tertanam dan menjadi pedoman perilakunya dalam bergaul.

Dengan berbagai cara mencegah bullying di atas, diharapkan orangtua dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak, agar terhindar sebagai pelaku maupun korban bullying di kemudian hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid