7 Adab Berteman dalam Islam Sebagai Pedoman Mendidik Anak

Yuk simak kiat-kiat mendidik anak dalam berteman berdasarkan anjuran Islam!

4 Maret 2024

7 Adab Berteman dalam Islam Sebagai Pedoman Mendidik Anak
Freepik/jcomp

Islam telah mengatur adab dalam seluruh aktivitas kegiatan sehari-hari, salah satunya ialah adab dalam berteman. Mengutip dari buku “Pelajaran Adab Islam” karya Suhendri dan Ahmad Syukri, Islam telah menganjurkan seluruh umatnya untuk memperbanyak teman. 

Hal tersebut juga tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”

Masih mengutip pada buku yang sama, Popmama.com telah merangkum beberapa adab berteman dalam Islam sebagai pedoman mendidik anak. Simak selengkapnya di artikel berikut ini.

1. Menentukan Teman yang Positif

Ketika seseorang berteman dengan orang yang baik, ia akan terpengaruh secara positif. Namun, jika ia berteman dengan orang yang buruk, ia akan menerima pengaruh negatif.

Memilih teman yang baik adalah proses penting yang dapat berdampak signifikan pada kehidupan dan perkembangan pribadi seseorang. Menentukan teman yang baik merupakan salah satu adab berteman dalam Islam sebagai pedoman mendidik anak, karena teman yang baik juga akan mendukung anak dalam berbagai situasi nih, Ma.

2. Menjaga Kerukunan dan Kedamaian

Dalam menjalin persahabatan, sangat penting untuk memelihara keharmonisan. Ini adalah etika yang harus diutamakan oleh setiap muslim dalam berinteraksi dengan kawan-kawannya. Menjaga kerukunan tidak hanya memperkuat ikatan persahabatan tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keislaman yang mengajarkan tentang pentingnya persaudaraan dan saling menghormati. 

Sebagai seorang muslim, memupuk rasa saling pengertian dan empati terhadap teman merupakan cerminan dari akhlak yang baik dan menjunjung tinggi ajaran Islam tentang kebersamaan dan kebaikan dalam setiap hubungan.

Editors' Pick

3. Budaya Mengucapkan Salam

Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, inisiatif untuk mengucapkan salam tidak hanya merupakan tanda sopan santun tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan menanamkan kasih sayang di antara sesama. 

Dengan saling memberikan salam, anak tidak hanya mengikuti sunnah Nabi tetapi juga membangun komunikasi yang positif dan hangat, yang pada akhirnya memperkuat hubungan persahabatan dan menciptakan lingkungan yang penuh dengan kebaikan dan kedamaian.

4. Menjalin Pertemanan karena Allah

Dalam menjalin pertemanan, sangat penting untuk memastikan bahwa dasar persahabatan tersebut adalah karena Allah. Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa untuk merasakan keindahan iman, seseorang harus menjalin kasih sayang terhadap orang lain semata-mata karena Allah.

Artinya, hubungan pertemanan yang dibangun harus berakar pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, bukan pada kepentingan duniawi semata. Dengan memilih teman yang juga menempatkan Allah di pusat hubungan mereka, anak dapat saling menguatkan dalam perjalanan spiritual dan mendukung satu sama lain dalam kebaikan. 

5. Bersikap Lemah Lembut dan Memiliki Akhlak Terpuji

Sebagaimana surat Ali-Imran ayat 159, Allah telah memberikan anjuran untuk bersikap lemah lembut pada sesama. Surat ini juga berisi kewajiban untuk mengedepankan akhlak terpuji dan perintah bermusyawarah. 

Kelembutan dan akhlak terpuji yang dianjurkan dalam ayat ini bukan hanya untuk Nabi Muhammad SAW tetapi juga sebagai pedoman bagi seluruh umat Islam dalam berinteraksi satu sama lain dan dalam menghadapi berbagai situasi.

6. Menghargai Kekurangan dan Menutup Aib Teman

Salah satu etika penting dalam persahabatan adalah menerima segala kekurangan dan menjaga privasi teman. Setiap individu, termasuk teman, adalah manusia yang memiliki sisi positif dan negatif.

Menjaga hubungan yang baik dengan teman berarti menghargai mereka sebagai keseluruhan, termasuk semua kelebihan dan kekurangan mereka, serta berkomitmen untuk menjaga kehormatan mereka dengan tidak membuka aib atau kelemahan mereka kepada orang lain.

7. Tidak Berlebihan dalam Mencintai Teman

Dari Hadits Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” (HR. At-Tirmidzi)

Islam, dengan segala ajarannya, memberikan panduan yang komprehensif tentang bagaimana menjalin dan memelihara hubungan pertemanan yang sehat dan bermanfaat. Adab berteman dalam Islam sebagai pedoman mendidik anak yang telah diuraikan ini juga menggarisbawahi pentingnya membangun dan memelihara hubungan yang berdasarkan prinsip-prinsip kebaikan, kelembutan, dan saling menghormati.

Baca Juga:

The Latest