Parenting Islami ala Imam Ghazali, Baik untuk Dicontoh

Ini cara Imam Ghazali mendidik anak yang bisa Mama terapkan pada anak

26 April 2023

Parenting Islami ala Imam Ghazali, Baik Dicontoh
Pexels/Timur Weber

Parenting Islami atau cara mendidik dan membesarkan anak dengan menggunakan nilai dan dasar islami. Pedoman urana dalam parenting islami adalah kitab suci agama Islam, yaitu Al-Quran, karena didalamnya terdapat panduan atau tuntunan yang membahas mengenai kewajiban orangtua kepada anaknya, cara mendidik anak sesuai ketentuan agama juga terdapat didalamnya.

Imam Ghazali merupakan seorang akademisi serta ahli tasawuf yang melahirkan karya-karya fenomenal, salah satu karya terkenalnya adalah Ihya Ulumuddin yang berarti Kebangkitan Ilmu Pengetahuan Agama, didalamnya juga terdapat cara mendidik anak.

Menggabungkan antara metode kekinian dengan metode Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulumuddin, sebetulnya sangat banyak, ada 16 materi didalamnya, mengenai anjuran atau cara mendidik anak, namun akan di sederhana dan kombinasikan menjadi lebih modern.

Berikut telah Popmama.com rangkumkan parenting islami ala Imam Ghazali yang dapat Mama dan Papa contoh dalam mendidik anak. Simak dengan baik yuk, Ma, Pa!
 

1. Membiasakan kebiasaan baik

1. Membiasakan kebiasaan baik
Freepik/Freepik

Membiasakan kebiasaan baik dan juga melarang kebiasaan buruk serta mengatur jadwalnya. Ibarat anak yang baru lahir membutuhkan peta, atau petunjuk yang harus dilakukan, maka dibuatlah jadwal untuk mengaturnya.

Ketika anak mengantuk, lapar, anak belum mengetahui apa yang harus ia lakukan, makanya orangtua bertugas untuk mengatur kebiasaan tersebut. Maka penting untuk orangtua mengajarkan kebiasaan baik untuk anak, menghindari anak dari kebiasan buruk yang tidak bermanfaat.
 

2. Mendidik akhlak dan karakter anak

2. Mendidik akhlak karakter anak
Freepik/Rawpixel.com

Supaya anak menjadi pribadi yang baik, orangtua perlu mendidik akhlak serta karakter dengan menanamkan nilai-nilai luhur seperti menanamkan kejujuran, menanamkan penerimaan terhadap hal-hal sederhana, memiliki sopan santun, sayang kepada sesama, serta mendekatkan anak kepada orang-orang saleh.


Memastikan anak bersama dengan teman-teman yang baik, karena kehidupan berteman itu sangat penting, seperti keluarga kedua untuk anak, yang akan membawa pengaruh untuk anak.
 

Editors' Pick

3. Memberikan makanan yang bergizi dan halal

3. Memberikan makanan bergizi halal
Pexels/Monstera

Makanan bergizi dan halal entah jenis makananya, maupun asal usul diperolehnya sangat penting untuk diperhatikan orangtua, karena makanan yang tidak halal akan tidak baik terhadap karakternya, membuat anak sulit diatur atau menghasilkan hati yang mati jika anak terus menerus diberikan makanan dari rezeki yang tidak halal ataupun makanan yang jenis makanannya tidak jelas atau haram.
 

4. Mendahulukan mendidik karakter dibanding pendidikan intelektual

4. Mendahulukan mendidik karakter dibanding pendidikan intelektual
Pexels/Timur Weber

Pendidikan karakter atau tarbiyah sangat penting dibanding taklim atau pendidikan intelektualnya, karena pendidikan intelektual itu bisa dikejar, namun pendidikan karakter dan akhlak jika sudah terlanjur buruk maka akan sulit dibenahi.

Orangtua harus memiliki penerimaan yang cukup besar terhadap kondisi anak dan juga kedisiplinan yang cukup, dalam arti lain orang tua berada ditengah-tengah, tidak terlalu memanjakan tapi tidak terlalu membiarkan, supaya anak terkontrol dengan baik tapi tidak terlalu ditekan. 

Dalam mengingatkan anak tentunya harus dengan tutur kata yang baik, tidak terlalu keras, atau menekannya, karena mencegah kemungkaran dengan cara yang kasar akan menyebabkan kemungkaran yang lebih besar.
 

4. Hindari memarahi anak

4. Hindari memarahi anak
Freepik/Bearfotos

Orangtua sebaiknya tidak sering menghardik anak, karena semakin sering dimarahi akan membuat anak meremehkan teguran dan juga ringan melakukan keburukan. 

Segala sesuatunya harus terukur, seperti halnya nasihat atau teguran yang penting bagi seorang anak, tetapi jika terlalu sering, maka ia akan kebal terhadap teguran tersebut. orangtua buatlah batasan-batasan yang masuk akal, yang konsisten dan rasional juga tantangan yang sekiranya anak mampu melakukannya, jangan memberikan tantangan yang terlalu berat, tapi juga jangan tidak memberikan tantangan sehingga anak tidak memiliki motivasi. 

Orangtua sebagai pendidik anak perlu keseimbangan, supaya menghasilkan hal-hal yang baik. 
 

6. Tidak melarang anak untuk bermain

6. Tidak melarang anak bermain
Pexels/Werner Pfennig

Melarang anak untuk bermain hanya akan mematikan minat anak terhadap pembelajaran dan seumur hidupnya dia akan mencari cara atau mencari kesenangan serta lari dari pembelajaran tersebut. 

Anak akan menganggap belajar adalah suatu masalah atau problem “belajar itu sulit, belajar itu tidak enak” yang akhirnya membuat anak tidak mau belajar lagi. 


Imam Ghazali menganjurkan orangtua memberikan permainan yang dapat menghibur anak setelah belajar, seperti hal-hal yang anak sukai, dan tidak membuatnya lelah dan semangat untuk belajar lagi.
 

7. Ajari kewajiban anak sejak dini

7. Ajari kewajiban anak sejak dini
Pexels/Timur Weber

Ketika anak mulai bisa diajarkan, anak harus diajari untuk salat. mengajarkan anak untuk melaksanakan hal-hal yang menjadi kewajibannya sebagai seorang muslim, seperti berwudhu, salat dan lain-lain, orangtua mengajarkan dengan perlahan supaya anak terbiasa melakukannya. 

Ketika anak memiliki kebiasaan yang tidak baik, maka seperti yang dikatakan Imam Ghazali dalam Ihya’ ia memaparkan sebagian dari “lathaif riyadlah” atau pembelajaran yang lembut, ketika ada seorang anak yang suka bermain dan tidak suka belajar, suka terhadap perkara-perkara yang tidak bermanfaat, menghabiskan seluruh waktunya untuk hal-hal yang tidak baik, hendaknya diarahkan kepada hal-hal yang tidak baik tapi lebih ringan. 

Contoh seorang anak suka bermain bola, orangtua bisa mengahrahkannya dengan memberikan anak baju yang bagus, agar anak merasa tidak bisa mengotori baju tersebut.

 Akhirnya anak bisa berhenti bermain bola, hal ini sama-sama tidak baik, namun lebih baik, karena anak akan lebih mudah diajak bicara, diberikan tarbiyah sedikit demi sedikit dan dengan perlahan supaya kebiasaan bisa berangsur hilang.

Nah, itulah parenting islami ala Imam Ghazali yang dapat Mama dan Papa terapkan dalam mendidik anak. Semoga si Kecil bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orangtuanya ya Ma!

Baca Juga:

The Latest