7 Cara Efektif untuk Mengingatkan Anak tentang Aturan dan Batasan

Mengajarkan anak tentang aturan dan batasan adalah salah satu tantangan yang dihadapi oleh orangtua

20 April 2024

7 Cara Efektif Mengingatkan Anak tentang Aturan Batasan
Freepik/peoplecreations

Sebagai orangtua, salah satu tantangan utama adalah mengajarkan anak tentang aturan dan batasan. Namun, terkadang anak-anak, bahkan balita, memiliki kecenderungan untuk mencoba-coba dan bahkan memanipulasi orangtua dalam menerapkan aturan. 

Mereka pintar dalam mencari celah dan menguji batasan yang telah ditetapkan. Bagi orangtua, penting untuk memiliki pendekatan yang efektif dalam mengingatkan anak tentang aturan dan batasan dengan tegas namun tetap empati.

Berikut ini Popmama.com akan membahas mengenai cara efektif untuk mengingatkan anak tentang aturan dan batasan yang perlu orangtua ketahui. Yuk, simak pembahasannya!

1. Berbicara secara langsung dan tegas

1. Berbicara secara langsung tegas
Freepik/karlyukav

Berbicara secara langsung dan tegas merupakan langkah pertama yang penting ketika mengingatkan anak tentang aturan dan batasan. Ketika anak melanggar aturan, komunikasi langsung membantu menegaskan keseriusan aturan yang telah ditetapkan. 

Penting untuk menghindari penggunaan bahasa yang ambigu atau ragu-ragu, karena hal tersebut dapat menyebabkan kebingungan pada anak. Sebagai contoh, ketika anak melompat-lompat di sofa, penting untuk menggunakan kalimat yang jelas dan tegas seperti "Loncat-loncat tidak di sofa!" dengan suara yang tegas dan jelas. 

Dengan berbicara secara langsung dan tegas, anak akan lebih memahami bahwa aturan harus diikuti dan bahwa pelanggaran aturan memiliki konsekuensi yang mungkin akan diberikan. Ini membantu menciptakan kerangka yang jelas bagi anak tentang apa yang diperbolehkan dan tidak dalam lingkungan mereka.

2. Memastikan pesan yang disampaikan jelas dan sederhana

2. Memastikan pesan disampaikan jelas sederhana
Freepik

Memastikan pesan yang disampaikan kepada anak mudah dipahami dan sederhana adalah kunci dalam mengingatkan mereka tentang aturan dan batasan. Anak-anak cenderung lebih responsif terhadap pesan yang langsung, jelas, dan sederhana. 

Dalam konteks ini, penting untuk menggunakan kalimat yang singkat dan langsung ke intinya, tanpa memperumit atau mengaburkan pesan yang ingin disampaikan. Dengan menggunakan kalimat yang singkat dan jelas, anak akan lebih mudah memahami apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang tidak diperbolehkan. 

Hal ini membantu mengurangi kebingungan anak dan membuat mereka lebih mampu untuk mengikuti aturan dengan lebih baik. Selain itu, pesan yang jelas dan sederhana juga memperkuat keteraturan dan konsistensi dalam penerapan aturan dalam lingkungan keluarga.

Editors' Pick

3. Validasi perasaan anak

3. Validasi perasaan anak
Freepik/Racool_Studio

Validasi perasaan anak setelah menegaskan batasan adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang sehat antara orangtua dan anak. Saat orangtua mengakui perasaan anak, seperti rasa ingin bermain dan berekspresi, mereka menunjukkan bahwa mereka memahami dan menghargai perspektif anak. 

Misalnya, ketika anak ditegur karena melompat di sofa, penting untuk mengakui bahwa melompat-lompat itu memang seru. Dengan mengatakan, "Iya, loncat-loncat itu seru," orangtua memberi validasi terhadap perasaan anak. 

Namun, penting juga untuk menetapkan batasan dengan jelas, yaitu bahwa melompat di sofa tidak diperbolehkan. Dengan menambahkan, "Tapi tidak di sofa. Bisa di lantai atau di luar halaman," orangtua memberi anak alternatif tempat untuk berekspresi dan bermain yang tetap aman dan sesuai dengan aturan. 

Pendekatan ini memungkinkan anak merasa didengar dan dipahami, sambil tetap mengingatkan mereka tentang batasan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, validasi perasaan anak memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak sambil memperkuat keteraturan dalam penerapan aturan di rumah.

4. Konsisten dengan batasan yang ditetapkan

4. Konsisten batasan ditetapkan
Freepik/senivpetro

Konsistensi dalam memberlakukan aturan dan batasan adalah pondasi utama dalam mendidik anak tentang keteraturan dan tanggung jawab. Ketika orangtua konsisten dalam menegakkan aturan, mereka memberikan pesan yang jelas kepada anak tentang apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang tidak diperbolehkan. 

Konsistensi ini menciptakan lingkungan yang dapat diprediksi bagi anak, di mana mereka tahu apa yang akan terjadi jika mereka melanggar aturan. Ini membantu anak memahami konsekuensi dari perilaku mereka dan mendorong mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Ketika orangtua tidak konsisten dalam memberlakukan aturan, anak mungkin menjadi bingung dan tidak yakin tentang batasan yang ada. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan kebingungan, serta memungkinkan ruang bagi anak untuk mencoba memanipulasi situasi agar sesuai dengan keinginan mereka. 

5. Hindari meminta, tetapi batasi

5. Hindari meminta, tetapi batasi
Freepik

Alih-alih meminta anak untuk berhenti melakukan sesuatu, tegaskan batasan secara langsung. Hindari bernegosiasi dengan anak tentang batasan yang telah ditetapkan. Misalnya, "Kamu nggak loncat-loncat di sofa ya?" menjadi "Loncat-loncat tidak di sofa!"

Ketika orangtua meminta anak untuk berhenti melakukan sesuatu, itu memberikan kesan bahwa aturan adalah subjek negosiasi atau pilihan, bukan keharusan. Ini dapat membingungkan anak tentang batasan yang jelas dan menguatkan persepsi bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menentukan apakah mereka akan mematuhi aturan atau tidak.

Selain itu, dengan membatasi alih-alih meminta, orangtua juga menegaskan posisi otoritas mereka dalam memastikan keteraturan dan keamanan dalam lingkungan keluarga. Ini membantu membentuk kerangka yang kuat bagi anak tentang struktur dan tata tertib, serta membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam diri mereka.

6. Beri contoh alternatif

6. Beri contoh alternatif
Freepik/tirachardz

Memberikan contoh alternatif setelah menegaskan batasan adalah langkah penting dalam membantu anak memahami bahwa ada pilihan lain yang aman dan sesuai dengan aturan. Ketika anak diberi opsi alternatif, mereka dapat mengalihkan energi dan keinginan mereka ke dalam kegiatan yang diperbolehkan dan sesuai.

Misalnya, setelah menegaskan bahwa melompat di sofa tidak diperbolehkan, orangtua bisa memberikan contoh alternatif yang aman dan menyenangkan, seperti melompat di lantai yang lebih luas atau di luar ruangan. Dengan memberikan contoh konkret seperti ini, anak diberi kesempatan untuk tetap aktif dan berekspresi tanpa melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Selain itu, memberikan contoh alternatif juga membantu anak belajar untuk memahami batasan dan mengembangkan kreativitas mereka dalam mencari solusi yang sesuai. Dengan menunjukkan bahwa ada banyak cara untuk bersenang-senang dan berekspresi di luar dari apa yang mungkin mereka pikirkan sebelumnya, anak diajarkan untuk berpikir secara fleksibel dan adaptif terhadap situasi.

7. Perkuat batasan dengan konsekuensi yang jelas

7. Perkuat batasan konsekuensi jelas
Freepik/jcomp

Memperkuat batasan dengan konsekuensi yang jelas adalah langkah penting dalam mendidik anak tentang tanggung jawab dan akibat dari perilaku mereka. Ketika anak terus-menerus melanggar batasan yang telah ditetapkan, penting bagi orangtua untuk menegakkan konsekuensi yang sesuai agar pesan tentang pentingnya aturan dan batasan menjadi lebih kuat.

Misalnya, jika anak terus-menerus melompat di sofa meskipun sudah diingatkan, orangtua harus menetapkan konsekuensi yang jelas. Ini bisa berupa kehilangan waktu bermain atau privasi tertentu, seperti waktu bermain video game atau menonton TV. Dengan menetapkan konsekuensi yang sesuai dan konsisten, anak belajar bahwa tindakan mereka memiliki akibat yang nyata.

Penting untuk menjelaskan secara jelas kepada anak tentang konsekuensi dari perilaku mereka dan mengapa hal itu penting. Ini membantu mereka memahami hubungan antara tindakan dan akibat, serta memperkuat pentingnya mematuhi aturan. Selain itu, orangtua harus konsisten dalam memberlakukan konsekuensi, tanpa terpengaruh oleh negosiasi atau manipulasi anak.

Itulah cara efektif untuk mengingatkan anak tentang aturan dan batasan yang perlu orangtua ketahui. Dengan menerapkan pendekatan yang langsung, jelas, dan konsisten, orangtua dapat mengingatkan anak tentang aturan dan batasan dengan efektif sambil memperkuat keteraturan dalam keluarga.

Baca juga:

The Latest