Pentingnya Mendengar Perkataan Anak, Baik untuk Perkembangan si Kecil
Tutup mulut dan buka telinga saat anak sedang berbicara ya, Ma
20 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua seringkali berpikir bahwa mereka yang tahu apa yang terbaik untuk anak. Ketika anak sedang kesulitan, seringkali orangtua terlena untuk langsung mencari solusi tanpa menghabiskan waktu memahami masalah si Kecil. Apalagi saat orangtua sedang stres atau terdesak waktu.
Sering orangtua meremehkan pentingnya proses daripada hasil dalam perkembangan anak dan lupa pentingnya mendengarkan anak.
Apa yang dimaksud mendengarkan perkataan anak adalah memerhatikan sepenuhnya apa yang dikatakan oleh anak, dan bagaimana cara mereka mengatakannya. Mendengarkan tidak hanya untuk memahami kata-katanya tetapi juga emosi dan niatnya.
Saat tidak mendengarkan dengan aktif, kita cenderung langsung memberikan solusi yang belum tentu cocok. Atau, malah langsung menawarkan solusi padahal belum terhubung dengan anak. Mereka belum merasa dipahami dan ditenangkan diri untuk mencari solusi sendiri yang membantu perkembangannya.
Seperti yang dituliskan di atas, manfaat orangtua mendengar perkataan anak, baik untuk perkembangan anak. Namun, bagaimana langkah yang harus dilakukan orangtua saat mendengarkan anak?
Berikut Popmama.com paparkan informasinya.
1. Tutup mulut dan buka telinga
Ketika anak berbicara kepada Mama dan Papa tentang sesuatu yang sulit, atau sedang emosional, diamlah. Tutup mulut dan dengarkan tidak hanya kata-kata dan makna literalnya tetapi juga cara anak berbicara dan perasaannya.
Ketika anak berjeda saat berbicara, rangkum kembali dengan singkat apa yang ia katakan. Contoh, "Mama tahu kamu kesal karena tidak diajak bermain temanmu." Cara ini akan membuat anak merasa didengarkan.
2. Tenangkan anak saat emosional
Saat tidak merasa didengarkan, anak akan merasa frustasi. Tangisannya berubah menjadi teriakan.
Sebaliknya, ketika kita merasa didengarkan dan dipahami, emosi geram akan mereda. Sekedar memahami perasaannya membantu mereka memproses emosinya dan membuatnya tenang.
Editors' Pick
3. Jangan menawarkan solusi
Tujuan utama mendengarkan anak adalah untuk membuatnya merasa dimengerti, bukan mencoba memperbaiki situasi atau mengubah perasaan mereka. Menahan memberikan saran sangatlah sulit sebagai orangtua yang ingin terbaik untuk anak.
Akan tetapi, simpanlah pemecahan masalah untuk nanti setelah emosinya telah membaik. Anak lebih membutuhkan dukungan emosional saat masih frustasi.
Hindari juga penggunaan kata-kata yang menyalahkan anak seperti "seharusnya" atau "tidak seharusnya". Tugas orangtua adalah terhubung dengan perasaannya. Tidak perlu langsung mengambil kesimpulan dan mencoba memecahkan masalah sebelum yakin telah memahami anak.
4. Dorong anak dalam menyelesaikan masalahnya sendiri
Faktanya, lebih ideal jika orangtua tidak mencoba menyelesaikan masalah sama sekali. Anak akan belajar lebih banyak dari pengalaman jika orangtuanya mendukung mereka untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Pimpin anak dan dukung mereka untuk menemukan jalan mereka. Ajukan pertanyaan daripada memberi saran. "Menurut kamu mengapa dia mengatakan hal-hal jahat itu? Apa yang kamu bisa lakukan tentang itu?".
Menemukan solusi mereka sendiri membantu anak-anak belajar keterampulan memecahkan masalah. Hal ini juga membuat anak merasa dihargai dan berharga karena pendapatnya didengarkan.
Manfaat orangtua mendengarkan anak
Merasa dipahami dan didengarkan memberikan koneksi dan membuatnya percaya kembali untuk bercerita ke depannya. Dengan begitu, anak menjadi terbuka, menjaga komunikasi dengan orangtuanya, dan membantu melindungi kesehatan mental anak.
Kelola stres sebelum mendengarkan anak
Memang, saat kita sedang stres lebih sulit untuk mendengarkan dengan baik. Orangtua yang stres sering merasa kekurangan waktu atau kesabaran dan bereaksi berlebihan. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengelola stres demi proses mendengarkan yang lebih efektif.
Pentingnya orangtua mendengarkan anak bermanfaat untuk perkembangannya. Jadi, jika anak menjadi emosional atau terbuka dengan masalahnya terhadap Mama dan Papa, ingatlah untuk mencoa mendengarkannya dan mengerti secara penuh.
Baca juga:
- 7 Hak Anak di Rumah yang Perlu Diketahui Orangtua
- Stop! Orangtua Tanpa Sadar Lakukan Stereotip Gender ke Anak
- 7 Cara Orangtua Menghormati Anak, Salah Satunya dengan Memberi Privasi
