7 Strategi Mengajarkan Anak tentang Nilai Uang dan Finansial

Gunakan strategi ini demi anak yang melek keuangan saat besar

13 Juli 2023

7 Strategi Mengajarkan Anak tentang Nilai Uang Finansial
socialmoms.com

Mengajari anak tentang uang adalah bagian dari menjadi Mama dan Papa yang baik. Karena jika tidak, anak akan kesulitan mengatur keuangannya di masa depan.

Pengajarannya dilakukan secara berstrategis dan bertahap agar anak tidak kewalahan dan terbiasa menghadapi keuangan.

Bagaimana strategi mengajarkan anak tentang nilai uang dan finansial? Simak ulasan Popmama.com di bawah untuk penjelasan lebih lanjut.

1. Gunakan celengan untuk menabung

1. Gunakan celengan menabung
Freepik/jcomp

Lebih baik jika Mama dan Papa menggunakan celengan yang transparan seperti stoples bening untuk memberikan gambaran seberapa banyak yang ia sudah tabung.

2. Orangtua jadi contoh teladan

2. Orangtua jadi contoh teladan
confused.com

Anak-anak mencontoh orangtuanya dalam banyak aspek, termasuk kebiasaan keuangan. Melihat orangtuanya menghitung uang kembalian, ia akan ingin mengikuti tindakan menghitung uang. Jadilah contoh yang baik untuk mereka dan kemungkinan besar mereka akan mengikutinya ketika mereka dewasa.

Editors' Pick

3. Ajarkan bahwa membutuhkan uang untuk membeli barang

3. Ajarkan bahwa membutuhkan uang membeli barang
Pexels/Tima Miroshnichenko
Ilustrasi membayar jasa Abdul

Biasanya, anak yang menabung memiliki kemampuan untuk ingin membeli ini itu dengan uangnya sendiri. Namun, anak belum tentu mengerti bahwa harga barang bervariatif. Mama dan Papa bisa mulai dengan menemani anak membeli jajanan favoritnya. Bantu mereka mengambil beberapa uang dari celengan, bawa ke toko, dan serahkan uang tersebut secara fisik ke kasir. Tindakan sederhana ini akan membantu anak mengerti bahwa perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan barang yang ia mau.

4. Tunjukkan peluang

4. Tunjukkan peluang
mayoclinic.org

Singkatnya, Mama dan Papa memberikan opsi untuk si Kecil memutuskan tindakan yang akan ia ambil terhadap uangnya. "Kalau kamu membeli mainan ini, uang kamu tidak cukup untuk membeli sepasang sepatu itu." Pada usia 6-9 tahun, anak-anak harus dapat mempertimbangkan keputusan dan memahami hasil yang mungkin terjadi.

5. Berikan upah atas kerja kerasnya

5. Berikan upah atas kerja kerasnya
simplemost.com

Hal ini mengajarkan anak bahwa uang tidak selalu didapat dengan cuma-cuma. Mama bisa beri ia upah atas pekerjaan rumah yang dibantu si Kecil. Dengan cara ini, Mama dan Papa mengajarkan cara yang benar untuk mendapatkan uang di masa depannya. Lalu mereka juga dapat mengerti bahwa uang didapat dengan sulit, sehingga bisa lebih menghargai nilai uang.

6. Hindari pembelian impulsif

6. Hindari pembelian impulsif
Freepik/User18526052

"Mama, Papa, aku boleh beli mainan ini tidak? Please, please, please." Rasanya ingin belikan anak segalanya jika ia memintanya dengan polos dan menggemaskan. Daripada langsung dibelikan dengan impulsif, Mama dan Papa bisa minta ia gunakan uangnya sendiri dari upah yang sebelumnya susah payah didapat. Tunggu juga beberapa hari sebelum membeli barang yang diinginkan si Kecil. Hal ini melatih kontrol dirinya atas pengeluaran finansialnya.

7. Tekankan pentingnya sedekah

7. Tekankan penting sedekah
Freepik/Jcomp

Begitu mereka mulai menghasilkan sedikit uang, pastikan Mama dan Papa mengajari mereka tentang memberi. Dengan mengajarkan sedekah, orangtua melatih anaknya untuk menjadi pribadi yang menolong orang yang membutuhkan. Pada akhirnya, mereka akan melihat bagaimana memberi tidak hanya memengaruhi orang yang mereka beri, tetapi juga si pemberi.

Itulah 7 strategi mengajarkan anak tentang nilai uang dan finansial. Strategi-strategi di atas memang sederhana, tapi tetap dibutuhkan kesabaran dan konsistensi untuk membentuk kebiasaan keuangan yang baik pada anak. Semoga bermanfaat, ya, Ma, Pa.

Baca juga:

The Latest