Fakta Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Anak Sulit Konsentrasi

Yuk, jaga durasi tidur anak agar tetap sehat, Ma

8 Maret 2023

Fakta Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Anak Sulit Konsentrasi
Freepik

Tidur merupakan suatu kegiatan yang pasti dibutuhkan oleh setiap orang, baik anak-anak maupun dewasa. Apalagi, tidur masuk ke dalam satu cara menjaga tubuh agar tetap sehat. Sebab, kurang tidur dapat memberikan efek buruk pada kinerja tubuh, salah satunya sulit untuk berkonsentrasi dengan baik, tidak terkecuali bagi anak-anak.

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) menjelaskan bahwa anak usia sekolah yang kurang tidur bisa mengalami sulit berkonsentrasi hingga mengurangi prestasi akademik anak. 

Selain sulit berkonsentrasi, kurang tidur juga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak. Oleh karena itu, durasi tidur sangat penting bagi si Kecil. 

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkumkan informasi lebih detail mengenai fakta kurang tidur dapat menyebabkan anak sulit konsentrasi. Yuk, disimak sampai akhir, Ma!

1. Mengenal kurang tidur pada anak

1. Mengenal kurang tidur anak
Pexels/Karolina Grabowska

Ketika anak tidur, terjadi sebuah proses di dalam tubuh. Di mana otak dan area tubuh lainnya bekerja guna mendukung pertumbuhan, kesehatan, memori, dan perkembangan kognitif.

Saat itu pula, tubuh anak akan menurunkan kadar kortisol. Kortisol sendiri merupakan hormon yang dilepaskan oleh manusia saat sedang stres dan memengaruhi kerja otak anak

Apabila jam tidur terganggu, penurunan kadar kortisol dalam tubuh akan terganggu. Hal tersebut juga memengaruhi kinerja otak. Sebab itu, anak yang kurang tidur biasanya sulit berkonsentrasi, rentan terhadap stres, hingga mengalami perubahan mood.

Editors' Pick

2. Mengapa anak-anak membutuhkan durasi tidur lebih banyak

2. Mengapa anak-anak membutuhkan durasi tidur lebih banyak
Freepik

Selain orang dewasa, anak-anak juga memiliki beban kerja di siang hari yang perlu diperhatikan. Pekerjaan rumah dan aktivitas sepanjang hari tentu menguras energi dan konsentrasinya.

Karena itu, tidur menjadi faktor terpenting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi anak-anak. Tumbuh kembang anak bergantung pada faktor nutrisi dan hormonal yang dipengaruhi dari tidur malam yang nyenyak.

Ketika anak tidurnya nyenyak, tubuh akan mengeluarkan hormon yang sangat penting untuk pertumbuhan jaringan otot, tulang, organ, dan bagian tubuh lainnya.

Oleh sebab itu, jika anak mengalami kurang tidur dan mendapat gizi yang buruk, produksi hormon pertumbuhan tubuh dan hormon penting lainnya akan terhambat.

Selain itu, kurang tidur juga akan berdampak pada sistem imun anak sehingga anak mudah terserang penyakit. Itu sebabnya, anak-anak membutuhkan durasi tidur yang lebih lama dan berkualitas, Ma.

3. Efek jangka panjang dari kurang tidur pada anak

3. Efek jangka panjang dari kurang tidur anak
Unsplash/I Yunmai

Kurang tidur tidak hanya berefek buruk pada keesokan harinya saja, tetapi juga dapat berdampak pada pada kesehatan dalam jangka panjang.

Salah satu efek yang paling umum dari kurang tidur pada anak-anak adalah pertumbuhan yang terhambat, khususnya tinggi badan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, gangguan pada kekuatan jantung dan paru-paru, berisiko mengalami tekanan darah tinggi, serta lebih rentan terhadap kecelakaan. 

Dilansir dari jurnal Paediatrics pada Agustus 2019 yang dilakukan oleh para peneliti di CHEO Research Institute di Ottawa, anak-anak yang kurang tidur dan menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar cenderung bertindak impulsif dan membuat keputusan yang buruk.

Adapun efek lainnya dari kurang tidur adalah sebagai berikut.

  1. Menjadi lebih pelupa 
  2. Sulit konsentrasi dan fokus
  3. Mudah tersinggung
  4. Impulsif dan agresif
  5. Merasa kurang perhatian
  6. Penurunan fungsi kognitif dan kemampuan untuk meraih prestasi yang baik 
  7. Mempengaruhi psikososial anak dan emosinya, terutama saat remaja

4. Durasi tidur yang baik untuk anak-anak

4. Durasi tidur baik anak-anak
Freepik/prostock-studio

Salah satu bagian terpenting dalam memastikan anak-anak tumbuh dengan baik dan sehat adalah dengan menjalankan pola tidur yang benar sejak dini. Ketika durasi tidur tercukupi, fungsi tubuh anak akan berjalan dengan baik. Dengan demikian, anak juga dapat terhindar dari beberapa penyakit, seperti stres, diabetes, hingga jantung.

Akan tetapi, Mama perlu mengatur durasi tidur anak agar tidak berlebihan. Sebab, terlalu banyak tidur juga dapat mengacaukan sistem metabolisme tubuh yang dapat mengganggu produksi insulin. Hal tersebut dapat menyebabkan naiknya gula darah.

Kebutuhan tidur anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Semakin muda usia anak, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk tidur setiap malam agar tubuh tetap fit.

Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) yang juga salah satu anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa anak-anak memiliki durasi tidur yang bervariasi tergantung pada usia masing-masing.

Berikut durasi tidur yang baik untuk anak-anak yang bisa Mama terapkan.

  • Anak berusia 4 hingga 12 bulan, durasi tidur selama 12 hingga 16 jam per hari
  • Anak usia 1 hingga 2 tahun, tidur selama 11 sampai 14 jam per hari
  • Anak usia 3 sampai 5 tahun, tidur 10 hingga 13 jam per hari
  • Usia sekolah 6 hingga 12 tahun, tidur 9 hingga 12 jam per hari 
  • Usia 13 hingga 18 tahun tidur selama 8 hingga 10 jam per hari

Itu dia, Ma, informasi mengenai kurang tidur dapat menyebabkan anak sulit konsentrasi. Begadang memang menyenangkan bagi sebagian anak, tetapi mendapatkan tidur yang cukup lebih penting agar si Kecil siap untuk pergi ke sekolah.

Baca juga:

The Latest