Dalam penjelasannya, Basiro juga menyebut bahwa pembagian paket MBG dalam bahan mentah ini dilakukan untuk menghindari penggunaan bahan pengawet, pewarna, pemanis buatan, dan meminimalisir konsumsi makanan ultra-proses.
Meski sudah dijelaskan sebagai bentuk 'kreativitas' SPPG, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni, justru mengatakan bahwa belum ada koordinasi antara SPPG dengan pemerintah setempat terkait pemberian MBG dengan bahan mentah.
Pemerintah Kota Tangsel memang membenarkan adanya kiriman bahan mentah kepada orangtua murid, usai pemberian rapot sebelum libur sekolah seperti yang sudah pernah dilakukan saat Ramadan silam.
Namun, pihak pemerintah setempat berharap bahwa ke depannya pemberian makan gratis di masing-masing SPPG tetap diberikan dalam bentuk makanan siap hidang, agar mempermudah orangtua murid dalam memberikan makanan kepada anaknya.
Demikianlah informasi terkait viralnya pemberian makan gratis di sejumlah sekolah di Tangsel dalam bentuk bahan mentah. Bagaimana nih tanggapan Mama terkait permasalahan ini?