Sejarah Nuzulul Quran dan Keutamannya di Setiap 17 Ramadan

group-image

Ma, enggak kerasa ya kita sudah ada di hari ke-21 Ramadan, perasaan baru aja kita heboh dengan war takjil. Tapi, Mama sadar gak? Kalau malam ke-17 Ramadan kemarin tuh adalah malam yang istimewa untuk umat muslim? Namanya adalah Nuzulul Quran. Nuzulul Quran adalah hari dimana Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama kalinya dari Allah SWT. Tapi gimana sih sejarahnya sampai bisa nabi menerima wahyu tersebut? Berikut aku kasih tau Sejarah Nuzulul Quran dan Keutamannya di Setiap 17 Ramadan, simak penjelasannya di sini ya, Ma.

Sejarah Nuzulul Qur'an dan Keutamaannya di Setiap 17 Ramadan 

Pada suatu malam yang mendung pada malam 17 Ramadan, Nabi Muhammad SAW duduk sendirian di Gua Hira, tempat yang biasa dikunjungi untuk beribadah dan merenung. Saat itu, suasana begitu hening, hanya dihiasi oleh suara gemuruh angin yang menembus celah-celah gua. 

Tiba-tiba, cahaya terang memenuhi ruangan gua, dan seorang Malaikat yang megah muncul di depan Nabi. Itu adalah Malaikat Jibril, utusan Allah SWT. Dengan suara yang gemuruh, Malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah kepada Nabi Muhammad, "Iqra'! (Bacalah)". 

Nabi Muhammad terkejut dan ketakutan, namun dia mendengarkan dengan penuh khusyuk. Kemudian, ayat pertama dari Al-Quran diturunkan, mengisyaratkan kebesaran Allah yang menciptakan manusia dari segumpal darah dan mengajarkan pengetahuan kepada manusia melalui pena. Nabi Muhammad, diselimuti rasa campur aduk antara takut dan takjub, menerima pesan tersebut dengan hati yang tulus. 

Nabi Muhammad menyadari bahwa ini adalah panggilan dari Sang Pencipta, Allah SWT, untuk menyebarkan ajaran-Nya kepada umat manusia. Dengan penuh keyakinan dan keberanian, Nabi Muhammad mulai menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia, mengawali sebuah perjalanan yang akan mengubah sejarah dunia dan membawa cahaya kegelapan. 

Peristiwa ini, yang dikenal sebagai Nuzulul Quran, adalah titik awal dari pewahyuan Al-Quran, kitab suci umat Islam, dan menjadi tonggak sejarah yang membangkitkan ajaran Islam dalam kegelapan jahiliyah.

Apa itu Nuzulul Quran?

Arti dari "Nuzulul Quran" dalam bahasa Arab adalah "turunnya Al-Quran". Istilah ini merujuk kepada peristiwa penting dalam sejarah Islam di mana wahyu pertama dari Allah SWT diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bentuk Al-Quran. Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan, tepatnya pada malam Lailatul Qadar.

Secara harfiah, "Nuzulul Quran" dapat diartikan sebagai "turunnya Al-Quran dari sisi Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW". Peristiwa ini menandai dimulainya risalah kenabian Nabi Muhammad SAW dan juga awal dari penyampaian wahyu Allah kepada umat manusia melalui Al-Quran. Al-Quran dianggap sebagai sumber utama ajaran Islam dan pedoman bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan mereka.

Nuzulul Quran dalam agama Islam merujuk kepada peristiwa turunnya Al-Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada bulan Ramadan, tepatnya pada malam Lailatul Qadar.

Peristiwa Nuzulul Quran menandai dimulainya penyampaian wahyu Allah SWT kepada manusia melalui Al-Quran, yang kemudian menjadi pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka. Al-Quran dianggap sebagai kitab suci yang mengandung petunjuk, hukum, dan ajaran-ajaran yang menjadi landasan keyakinan dan praktek ibadah umat Islam.

Malam Nuzulul Quran juga diyakini sebagai malam yang penuh berkah, dimana amal ibadah dilipatgandakan dan pahala lebih besar dari seribu bulan. Oleh karena itu, umat Islam merayakan malam Nuzulul Quran dengan meningkatkan ibadah, membaca Al-Quran, berdoa, dan melakukan amal kebaikan lainnya sebagai bentuk penghormatan terhadap Al-Quran dan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keistimewaan Nuzulul Quran

Keistimewaan malam Nuzulul Quran yang diperingati setiap 17 Ramadan menonjolkan lima aspek penting yang membuatnya lebih istimewa dibandingkan malam-malam lainnya:

  • Lebih Unggul dari Seribu Bulan: Malam Nuzulul Quran dianggap lebih utama dari seribu bulan dalam nilai ibadah dan keberkahan yang terkandung di dalamnya. Menjalankan amalan dan beribadah pada malam ini memiliki nilai yang lebih tinggi. Hal ini didukung oleh ayat dalam Surat Al-Qadr yang menyatakan keunggulan malam tersebut di atas seribu bulan.
  • Malam yang Diberkahi: Malam turunnya Al-Quran ke bumi, yaitu pada tanggal 17 Ramadan, disebut sebagai malam yang penuh dengan berkah. Allah SWT menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia, dan malam itu sendiri disebut sebagai malam yang diberkahi. Ayat dalam Surat Ad-Dukhan menggarisbawahi keberkahan malam tersebut.
  • Turunnya Para Malaikat: Malam Nuzulul Quran adalah waktu di mana para malaikat, termasuk Malaikat Jibril, turun ke bumi atas izin Allah SWT. Kehadiran para malaikat ini menandakan keistimewaan dan pentingnya malam tersebut dalam tata cara Allah SWT dalam mengatur urusan dunia. Ayat dalam Surat Al-Qadr menjelaskan kedatangan para malaikat di malam itu.
  • Ampunan atas Dosa-dosa: Menghidupkan malam Nuzulul Quran dengan beribadah dan melakukan amalan baik adalah peluang untuk memperoleh ampunan atas dosa-dosa kita. Dalam hadis riwayat Bukhari, dinyatakan bahwa mereka yang melaksanakan ibadah pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan harapan akan memperoleh ampunan dari Allah SWT.
  • Pencatatan Takdir Tahunan: Malam Nuzulul Quran juga menandai pencatatan takdir tahunan kita. Allah SWT mencatat segala urusan yang akan terjadi dalam setahun berikutnya, termasuk rezeki, ketentuan hidup, dan lain sebagainya. Dengan beramal dan beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam ini, kita diharapkan mendapatkan takdir tahunan yang penuh dengan keberkahan. Ayat dalam Surat Ad-Dukhan menggarisbawahi kejelasan dan hikmah dalam urusan yang dicatat pada malam tersebut.

Itulah penjelasan mengenai Sejarah Nuzulul Quran dan Keutamannya di Setiap 17 Ramadan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk semakin rajin ibadah di bulan puasa ini ya, Ma.

Baca Juga: