Doa Menyapih Anak Supaya Tidak Rewel dan Mama Tenang
Doa menyapih ini bisa Mama lafalkan agar anak anteng selama proses transisi dari ASI ke MPASI
11 Oktober 2023

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah sembilan bulan mengandung kemudian melahirkan lalu Mama dan si Kecil memasuki fase menyusui. Ketika anak sudah mulai nyaman menyusui atau mengonsumsi susu formula, orangtua biasanya akan menyapihnya.
Menyapih adalah salah satu fase terberat dan tantangan bagi orangtua. Mama harus membantu si Kecil supaya terbiasa tidak menyusui atau minum susu formula lagi dan mulai kebiasaan baru, mengonsumsi MPASI.
Dikutip dari laman resmi RSAB Harapan Kita, menyapih merupakan waktu saat anak mulai belajar makanan berat secara penuh tanpa adanya tambahan Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula. Sebenarnya tidak ada patokan usia anak harus disapih.
Berdasarkan anjuran batas usia menyusui maksimal sampai tiga tahun setelah itu Mama harus segera menyapih.
Hal ini karena seiring bertambahnya usia maka kebutuhan gizi anak semakin kompleks. Beberapa orangtua memilih menunda masa menyapih si Kecil. Sebagian Mama khawatir jika harus menyetop ASI atau susu formula yang menyebabkan anak tantrum.
Popmama.compaparkan doa menyapih anak supaya tidak rewel dan membuat Mama tenang. Mari simak bersama-sama yuk, Ma.
1. Cara menyapih anak menurut ajaran Islam yang perlu Mama tahu
Supaya proses menyapih berjalan lancar dan nyaman, Mama perlu mengetahui kiatnya. Berikut cara menyapih anak menurut ajaran Islam yang dapat Mama terapkan kepada si Kecil, antara lain:
- Berdoa dan memantapkan niat untuk menyapih si Kecil. Hal utama yang perlu Mama tekankan adalah kebulatan tekad untuk menyapih anak. Sebelum memulai ada baiknya orangtua berdoa supaya diberikan kelancaran dan kemudahan selama masa menyapih.
- Bekerja sama dan berkomunikasi dengan Papa terkait rencana menyapih anak. Menyapih bukan hanya tugas Mama saja, tetapi Papa juga perlu membantu demi keberhasilan kebiasaan si Kecil menyusu atau mengonsumsi susu formula. Jadi, sebelum memulai menyapih Mama harus berkomunikasi kepada Papa terkait rencana menyapih ini. Kerja sama antara Papa dan Mama sangat berperan supaya anak berhasil lepas dari ASI atau susu dan mau mengonsumsi MPASI.
- Ketika hendak menyapih, Mama perlu memastikan anak dalam kondisi sehat. Hal yang perlu Mama siapkan lagi adalah memastikan anak dalam kondisi sehat. Jangan menyapih ketika anak sakit atau baru saja sembuh. Pastikan si Kecil sedang dalam kondisi prima agar tidak menyebabkan anak semakin tantrum.
- Persiapkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang disukai anak. Masa menyapih adalah tahap transisi dari yang biasanya mengonsumsi ASI atau susu formula menjadi makanan padat. Mama perlu melakukan riset kecil-kecilan untuk mengetahui MPASI apa yang cocok dan disukai anak. Sehingga selama proses menyapih anak tetap mendapatkan nutrisi dan gizinya terpenuhi secara maksimal.
- Mama harus konsisten selama masa menyapih agar berhasil. Konsisten jadi kunci keberhasilan dalam proses menyapih. Mama harus sedikit “tega” kepada anak agar tidak berhenti di tengah jalan. Jangan berikan susu atau ASI yang diminta oleh anak sekalipun ia menangis. Ini sebagai bentuk pembiasaan agar anak tidak selalu bergantung pada ASI dan susu formula.
Editors' Pick
2. Membaca surah Al-Baqarah ayat 233
Dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan proses menyusui hendaknya hanya dilakukan selama dua tahun saja. Hal tersebut tercantum pada Surah Al-Baqarah ayat 233. Dalam ayat tersebut juga tertulis bahwa Mama diperbolehkan untuk menyapih sebelum usia dua tahun.
وَٱلْوَٰلِدَٰتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَٰدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ ٱلرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى ٱلْمَوْلُودِ لَهُۥ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَآرَّ وَٰلِدَةٌۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُۥ بِوَلَدِهِۦ ۚ وَعَلَى ٱلْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآ ءَاتَيْتُم بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya:
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun) dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”