Susu soya atau susu kedelai tentu sudah tidak lagi asing ya, Ma. Hampir semua masyarakat Indonesia tentu sudah mengenal hingga mencicipi susu soya. Bila si Kecil di rumah ingin mulai diberikan susu soya, Mama perlu memerhatikan beberapa masalah yang bisa terjadi seperti:
Dilansir dari Diet Channel, anak balita yang minum susu soya sebagai pengganti susu sapi dapat mengalami kekurangan kalsium. Padahal kalsium bertanggung jawab untuk membangun dan merawat gigi, tulang, otot, sistem saraf pusat bahkan hormon si Kecil.
Kalsium termasuk salah satu nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhannya. Meskipun beberapa merek dari susu soya menambahkan kalsium dan vitamin D, namun susu soya sendiri secara alami tidak menyediakan nutrisi ini.
Walau susu soya sering digunakan sebagai pengganti susu sapi, namun dilansir dari Keep Kids Healthy dijelaskan bahwa reaksi alergi parah dapat terjadi dengan susu soya juga.
Protein yang ditemukan dalam susu soya dapat menyebabkan berbagai efek samping. Sementara itu, reaksi alergi yang timbul pada si Kecil akibat susu soya bisa bermacam-macam. Beberapa reaksi alergi yang bisa muncul, seperti ruam kulit, mual atau sakit perut, alergi kedelai bisa menjadi parah.
Anak balita yang mengalami kesulitan bernapas biasanya akan mengembangkan pembengkakan tenggorokan. Kondisi ini disebut anafilaksis hingga berakibat kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
The Weston A. Price Foundation mengatakan bahwa fitoestrogen yang ditemukan dalam susu soya dapat menyebabkan gangguan pada hormon tiroid.
Padahal hormon tiroid sendiri berfungsi seperti neurotransmitter. Gangguan tiroid ini dapat menyebabkan anak-anak berpotensi mengalami kehilangan ingatan, rambut rontok, kelelahan, sembelit bahkan menyebabkan tulang rapuh. Selain itu, fungsi tiroid yang rendah juga dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Baca juga: Anak Alergi Susu Sapi? Yuk, Coba Ganti dengan Susu Almond!