Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Mother taking care of her kid
Freepik

Saat sedang bermain atau beraktivitas bersama, si Kecil tiba-tiba memukul lalu tertawa. Reaksi seperti ini sering bikin Mama bingung dan bertanya-tanya dalam hati.

Mama perlu tenang, karena tawa setelah memukul bukan berarti si Kecil nakal atau sengaja ingin menyakiti.

Di usianya sekarang, ia masih belajar mengenali dan mengatur emosinya. Saat merasa lelah, takut, atau kewalahan, tubuhnya bisa merespons dengan tawa sebagai bentuk pelepasan.

Daripada langsung marah, Mama bisa bantu si Kecil memahami perasaannya lewat bimbingan yang lembut bagi si Kecil.

Berikut Popmama.com bahas informasi mengenai ini yang perlu Mama lakukan saat balita memukul dan tertawa. Disimak ya!

1. Sampaikan dengan tenang apa yang terjadi

Freepik/prostooleh

Kalau si Kecil memukul lalu tertawa, reaksi pertama mungkin ingin langsung menegur. Tapi, anak justru lebih butuh kehadiran yang tenang.

Mama bisa mulai dengan berkata pelan seperti ini, “Tadi kamu memukul Mama, dan Mama lihat kamu tertawa.”

Kalimat seperti ini bisa membantu si Kecil merasa dilihat dan dipahami, bukan disalahkan. Ia belum tahu cara menyalurkan emosinya dengan tepat, jadi saat Mama menyuarakan apa yang terjadi tanpa marah, anak merasa aman.

Dari sini, si Kecil juga bisa mulai belajar mengenali perasaannya sendiri dan tahu bahwa Mama ada untuk membimbing, bukan menghukum.

2. Bantu anak mengenali apa yang ia rasakan

Freepik

Setelah Mama menyampaikan apa yang terjadi, lanjutkan dengan menunjukkan bahwa Mama mencoba memahami perasaan si Kecil. Misalnya dengan berkata, “Sepertinya kamu lagi nggak nyaman, ya?”

Dengan pendekatan seperti ini, si Kecil akan merasa emosinya diakui. Ia jadi belajar bahwa perasaan yang muncul bukan sesuatu yang salah, dan bisa dibicarakan tanpa dimarahi.

Semakin lama, si Kecil pun akan terbiasa menyampaikan apa yang ia rasakan dengan cara yang lebih baik.

3. Gunakan bahasa sederhana dan gerakan lembut

Freepik

Untuk anak yang usianya masih sangat kecil, penjelasan panjang belum tentu masuk. Di momen seperti ini, Mama cukup pakai kata-kata singkat dan gerakan yang menenangkan. Misalnya, pegang tangan anak perlahan sambil berkata, “Mama di sini, sayang.”

Sentuhan dan suara lembut dari Mama bisa jadi pengingat bahwa si Kecil nggak sendirian. Cara ini membantu si Kecil menenangkan diri tanpa merasa ditolak.

Hal ini bisa mrmbuat si Kecil belajar bahwa meskipun sedang kesal atau bingung, ia tetap bisa merasa aman dan didampingi lho, Ma.

Nah, itulah informasi mengenai ini yang perlu Mama lakukan saat balita memukul dan tertawa. Semoga bermanfaat, Ma!

Editorial Team