7 Cara Mengatasi Sakit Tumbuh Gigi Geraham pada Anak

Mengurangi rasa tidak nyaman anak saat tumbuh gigi geraham

4 Desember 2020

7 Cara Mengatasi Sakit Tumbuh Gigi Geraham Anak
Freepik/Demkat

Tumbuh gigi seringkali menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi si Kecil, hal ini juga menyebabkan Mama sering bingung untuk mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Gigi geraham kedua, adalah seri “gigi susu” terakhir seorang anak.

Gigi yang terakhir ini terletak pada bagian belakang geraham rahang atas dan bawah. Gigi ini biasanya mulai tumbuh pada saat anak berusia tiga tahun. Kabar baiknya, gigi ini adalah gigi terakhir yang tumbuh sampai si Kecil mendapatkan gigi permanennya.

Mengetahui cara mengatasi rasa sakit serta ketidaknyamanannya, dapat membantu anak melewati tahap terkahir pertumbuhan gigi balita ini.

Berikut Popmama.com akan memberikan tips-tips cara mengatasi rasa sakit tumbuh gigi geraham pada anak. Yuk simak cara-caranya di bawah ini!

Kapan Gigi Geraham Anak Mulai Tumbuh?

Kapan Gigi Geraham Anak Mulai Tumbuh
Freepik/Poravute

Gigi geraham adalah gigi terakhir yang tumbuh, dan mungkin tumbuh satu per satu.Sementara waktu pasti terjadinya muncul gigi geraham dapat bervariasi, kebanyakan anak mendapatkan gigi geraham pertama pada bagian atas antara usia13 dan 19 bulan, dan pada bagian bawah antara usia 14 dan 18 bulan.

Kemudian gigi geraham kedua anak akan tumbuh pada baris atas di antara usia 25 dan 33 bulan, pada bagian bawah di antara usia dan 23 hingga 31 bulan.

Mama dapat membantu meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat tumbuhnya gigi geraham anak dengan teknik perawatan yang berbeda. Pengobatan juga dapat digunakan sebagai pilihan terakhir, tetapi sebaiknya tanyakan pada dokter anak terlebih dahulu.

Berikut tips-tipsnya!

1. Gunakan teether atau jari Mama yang telah dibersihkan untuk menggosok gusi anak

1. Gunakan teether atau jari Mama telah dibersihkan menggosok gusi anak
Amazon.com

Tekanan dari tindakan ini dapat membantu menenangkan di area geraham. Jika Mama menggunakan teether, pastikan tidak berisi cairan. Tumbuh gigi dapat membuat teether berisiko pecah, yang menyebabkan masalah kesehatan jika tertelan secara tidak sengaja.

Namun sebelum menggunakan teether atau jari, sebaiknya cuci terlebih dahulu dengan bersih agar tidak ada bakteri yang menempel pada gusi anak.

2. Minta anak menggigit atau menghisap makanan yang dingin

2. Minta anak menggigit atau menghisap makanan dingin
Freepik/Photodiod

Rasa dingin akan mengurangi peradangan di area geraham yang baru saja tumbuh, dan tekanan saat mengunyah juga dapat membantu. Namun, pastikan makanannya tidak terlalu dingin. Dilansir dari The Mayo Clinic, kontak dengan makanan yang terlalu beku dalam beberapa kasus sebenarnya bisa berbahaya bagi mulut anak.

Editors' Pick

3. Memberikan makanan yang keras dan renyah

3. Memberikan makanan keras renyah
Freepik/Antoniogravante

Jika Mama ragu dalam memberikan makanan yang beku, makanan yang keras dan renyah juga bisa membantu balita. Tidak seperti bayi yang sedang tumbuh gigi, balita lebih mampu mengunyah makanan dengan lebih cermat sebelum menelan, namun tetap harus selalu diawasi.

Cobalah memberi anak wortel, apel, atau mentimun yang sudah dikupas, dan dorong anak untuk mengunyah di sisi mulut yang paling mengganggunya. Pastikan potongannya cukup kecil untuk mencegah anak tersedak.

4. Hindari penggunaan gel anestesi topikal di mulut anak

4. Hindari penggunaan gel anestesi topikal mulut anak
Freepik/Bonnontawat

Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat memperingatkan bahwa pemberian produk gel anastesi topikal dapat menyebabkan anak kejang, masalah jantung, dan kematian dalam beberapa kasus.

5. Hindari membiarkan anak mengunyah mainan dari plastik serta penggunaan kalung atau gelang

5. Hindari membiarkan anak mengunyah mainan dari plastik serta penggunaan kalung atau gelang
Freepik/Bearfotos

Selain itu hindari membiarkan anak mengunyah mainan yang terbuat dari plastik keras. Ini dapat melukai gigi anak serta adanya risiko paparan BPA dari mainan plastik tersebut. Mainan yang terbuat dari lateks atau silikon adalah alternatif yang dapat memberikan kenyamanan ekstra.

Selain itu, American Academy of Pediatrics (AAP) memperingatkan penggunaan kalung atau gelang khusus untuk anak sedang tumbuh gigi dapat menimbulkan risiko anak tercekik. Asosiasi profesional pediatris Amerika tersebut juga mengutip kurangnya penelitian yang mendukung manfaat terapeutik dari gelang dan kalung tersebut.

6. Pemberian obat pereda nyeri yang direkomendasikan untuk balita

6. Pemberian obat pereda nyeri direkomendasikan balita
Freepik/Sorapop

Acetaminophen (Tylenol) tetap menjadi obat pereda nyeri yang paling direkomendasikan untuk balita. NSAID seperti aspirin (Bufferin), ibuprofen (Advil), atau naproxen (Aleve) tidak boleh diberikan kepada anak yang menderita asma.

Pastikan Mama memberikan dosis anak yang sesuai usia dan berat badan anak. Jika Mama tidak yakin dosis yang tepat, maka Mama bisa berkonsultasi pada dokter anak.

7. Memberi perhatian lebih pada anak untuk mengalihkan rasa sakitnya

7. Memberi perhatian lebih anak mengalihkan rasa sakitnya
Freepik/prostooleh

Terakhir, dan yang terpenting, berikan perhatian pada anak. Terkadang hanya dengan mengalihkan perhatian anak dari rasa sakit dan tidak nyaman adalah solusi yang tepat.

Menurut Mother.ly, sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen Mama menggunakan cara ini sebagai obat yang efektif untuk tumbuh gigi.

Kesimpulannya ketika si Kecil sedang tumbuh gigi geraham, tetap akan ada air mata, akan ada rasa sakit, dan terkadang Mama akan merasa bingung dan lelah. Tetapi jika Mama dapat mengikuti langkah-langkah sederhana ini, akan membantu si Kecil lebih nyaman dan tenang saat tumbuh gigi gerahamnya.

Baca juga:

The Latest