7 Manfaat Permainan Terstruktur pada Perkembangan Balita

Permainan terstruktur membuat waktu belajar menjadi lebih menyenangkan

22 Maret 2022

7 Manfaat Permainan Terstruktur Perkembangan Balita
Pexels/Ketut Subiyanto

Dapatkah seorang balita belajar sesuatu ketika ia sedang bermain dan bersenang-senang? Tentu sangat bisa!

Dalam dunia pendidikan prasekolah, ini disebut 'permainan terstruktur' dan merupakan salah satu cara terbaik bagi balita untuk mempelajari hal-hal baru.

Permainan terstruktur dapat mengambil banyak bentuk. Ini bisa berupa aktivitas fisik atau mental apa pun yang mengajarkan keterampilan baru kepada anak-anak usia prasekolah. Keterampilan dapat berupa pengetahuan dasar atau membantu perkembangan fisik mereka.

Yuk kenali lebih dalam tentang apa itu permainan terstruktur dan apa manfaat permainan terstruktur pada perkembangan balita, pada informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

Apa Itu Permainan Terstruktur?

Apa Itu Permainan Terstruktur
Pexels/Karolina Grabowska

Dilansir dari Verywell Family, permainan terstruktur, atau "bermain dengan tujuan", adalah aktivitas apa pun yang menawarkan tujuan pembelajaran tertentu kepada anak balita.

Itu bisa berupa mempelajari keterampilan hidup tertentu atau meningkatkan kemampuan fisik yang penting seperti keterampilan motorik kasar dan halus. Aktivitas bermain dan permainan terstruktur umumnya dipimpin oleh instruktur.

Baik itu orangtua, guru, atau orang dewasa tepercaya lainnya (bahkan saudara yang lebih tua) diperlukan untuk mengatur permainan itu. Orang dewasa kemudian membantu anak untuk memenuhi atau meninjau tujuan pembelajaran.

Meskipun namanya serius dan terdengar kaku, permainan ini memberikan anak-anak kesempatan untuk bersenang-senang, hanya saja memiliki tujuan yang tinggi di hatinya.

Permainan ini bahkan tidak harus terlalu terorganisir atau formal. Bahkan mengajarkan seorang anak cara melempar bola ke keranjang cucian adalah bentuk permainan terstruktur.

Contoh lain dari permainan terstruktur meliputi:

  • Permainan papan
  • Puzzle
  • Permainan dengan pola/mengurutkan objek
  • Game yang mendorong mengikuti petunjuk seperti "Simon Says" dan "Lampu merah, lampu hijau"
  • Mengikuti kelas musik atau kelas menari.
  • Masuk tim olahraga seperti sepak bola atau berenang.

Setelah Mama mengetahui apa itu permainan terstruktur dan contohnya, berikut adalah 7 manfaat permainan terstruktur pada balita: 

1. Membantu balita aktif secara fisik

1. Membantu balita aktif secara fisik
Pexels/Sides Imagery

Bagian dari permainan terstruktur berkisar pada aktivitas fisik, sehingga balita meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya yang bermanfaat bagi banyak aspek pembelajaran.

Dilansir dari FirstFive Years, ketika anak-anak lebih banyak duduk daripada aktif, mereka berisiko terkena penyakit terkait kesehatan dan hasil akademik yang lebih buruk juga.

Namun, jika anak aktif secara fisik dengan teratur, ini akan menetapkan dasar untuk kesehatan yang akan bertahan seumur hidup. Dilansir dari Raising Children, aktivitas fisik juga telah dikaitkan dengan kesehatan, kesejahteraan, dan perkembangan anak-anak yang positif.

Dengan aktif di usia muda, ini akan membantu balita memperkuat tulang dan otot, jantung dan paru-paru menjadi lebih efisien, mengembangkan keseimbangan, postur, dan fleksibilitas, serta mencapai berat badan yang sehat.

2. Membangun koordinasi dan kontrol motorik

2. Membangun koordinasi kontrol motorik
Pexels/Allan Mas

Kaki balita mungkin tidak selalu stabil, karena ia masih belajar untuk dikoordinasikan bersama dengan keterampilan kontrol motoriknya.

Namun, dengan berpartisipasi dalam permainan terstruktur aktif, keterampilan koordinasi dan kontrol motorik dikembangkan dan ditingkatkan lebih lanjut.

Dilansir dari Time Children Preschool, ketika balita terlibat dalam permainan terstruktur, ini akan membentuk otak dan membangun sinapsis yang membantu pembelajaran lebih lanjut.

Dalam hal koordinasi dan kontrol motorik, otak harus berkomunikasi secara efektif dengan tubuh sehingga tubuh akan berhasil melakukan apa yang diminta.

Inilah yang membuat balita membutuhkan aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, seperti itu berlari, menari, melompat, atau sejenisnya. Dan semakin sering ini dilakukan, tidak hanya kontrol motorik menjadi lebih kuat, namun tingkat koordinasi juga meningkat.

Editors' Pick

3. Memberikan pengenalan yang baik tentang olahraga

3. Memberikan pengenalan baik tentang olahraga
Freepik/Bristekjegor

Banyak orangtua tidak sabar menunggu anak-anak memulai berolahraga, tetapi beberapa anak prasekolah mungkin tidak siap untuk aktivitas yang menantang atau serba cepat seperti olahraga.

Dengan rentang perhatian yang pendek dan kurangnya pemahaman, si Kecil mungkin akan berlari di tengah permainan untuk menangkap kepik atau mengobrol dengan rekan satu tim lainnya.

Dengan permainan terstruktur, memungkinkan setiap anak untuk berpartisipasi. Anak akan mendapatkan pengenalan dasar-dasar dan penanganan bola dan peralatan lain yang digunakan dalam olahraga.

Beberapa permainan terstruktur juga berkaitan dengan langkah atau tugas sederhana, sehingga mudah dipahami oleh si Kecil.

4. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah

4. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
Pexels/Cottonbro

Ketika si Kecil mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, ia mampu mengembangkan solusi untuk masalah yang dilihatnya.

Anak yang berpikir "di luar kotak" ketika menghadapi masalah, memiliki keterampilan pemecahan masalah yang sangat berkembang, ini semuanya merupakan fondasi yang dibangun selama tahap balita.

Dilansir dari Bricks 4 Kids, permainan terstruktur membantu keterampilan memecahkan masalah, karena anak harus mengidentifikasi masalah, baik itu besar atau kecil, dan menemukan cara untuk mengatasi masalah itu untuk melanjutkan permainan.

Kegiatan yang membantu keterampilan memecahkan masalah, seperti menyusun puzzle atau bahkan hanya membangun balok bangunan untuk mencegahnya jatuh.

Dengan mempelajari keterampilan ini, balita akan tumbuh lebih kuat seiring bertambahnya usia. Dan ini akan membantunya dengan baik ketika memasuki dunia profesional.

5. Mengembangkan keterampilan emosional balita

5. Mengembangkan keterampilan emosional balita
Freepik/Waridsara.p

Tahulah Mama bahwa belajar mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat, dapat dipelajari melalui bermain?.

Dilansir dari Useable Knowledge, permainan terstruktur adalah salah satu cara terbaik untuk mempelajari pengaturan diri.

Selama bermain, anak-anak akan mengalami banyak emosi, mulai dari kegembiraan, frustrasi, kemarahan, dan kegembiraan. Apa yang anak lakukan dengan emosi inilah, yang menentukan seberapa matang emosinya.

Dan ketika balita berpartisipasi dalam permainan terstruktur, ia harus mengikuti instruksi dan memerhatikan. Sehingga ia untuk menjaga emosi ini pada tingkat yang sesuai untuk mengikuti permainan.

6. Membantu balita menjadi lebih kreatif

6. Membantu balita menjadi lebih kreatif
Freepik/Gpointstudio

Kreatif adalah keterampilan yang diasah dari waktu ke waktu. Dan salah satu cara untuk membantu mengembangkan kemampuan berkreasi dan membuka dunia imajinasi adalah, melalui permainan terstruktur.

Aspek kreativitas dari permainan terstruktur terjadi ketika balita diminta untuk menyelesaikan suatu tantangan puzzle atau gerakan apa yang perlu dilakukan saat bermain simon says.

Mendorong kreativitas membantu balita untuk beradaptasi dengan situasi baru. Dilansir dari BeMoreWithLess, hal ini karena anak dapat belajar berpikir cepat dan memecahkan masalah dengan baik, yang akan membantunya di kemudian hari baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

7. Mempertajam keterampilan mendengarkan

7. Mempertajam keterampilan mendengarkan
Freepik

Mematuhi permintaan dan mengikuti arahan merupakan dua tantangan bagi beberapa anak balita.

Namun, permainan terstruktur yang dipimpin oleh orangtua, guru, atau orang dewasa yang melibatkan memanggil perintah dan aturan, dapat mengajarkan si Kecil untuk mendengarkan dengan cermat dan mengikuti.

Nah itulah manfaat permainan terstruktur pada perkembangan balita. Untuk anak balita, permainan terstruktur adalah salah satu cara paling menguntungkan, yang membuat anak belajar dan bersenang-senang di waktu yang bersamaan.

Memperkenalkan keterampilan baru pada balita dengan menggunakan permainan atau aktivitas yang menarik perhatian, dapat mengajarkannya bahwa belajar tidak harus membosankan.

Baca juga:

The Latest