Karakteristik Anak Generasi Alpha dan Generasi Beta

Saat ini, publik sedang ramai membahas mengenai generasi Alpha dan generasi Beta yang cukup berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. generasi Alpha adalah anak-anak yang lahir pada tahun 2010 hingga 2024.

Selanjutnya, generasi disambung oleh generasi Beta yang baru saja lahir di tahun ini. generasi Beta merupakan anak-anak yang lahir di tahun 2025 hingga 2039 mendatang.

Generasi Alpha memiliki julukan “anak-anak milenium”, karena dibentuk di milenium baru. Saat ini, generasi ini masih berada di usia anak-anak. Meskipun begitu, Mark McCrindle, salah satu peneliti memprediksi bahwa anak-anak ini akan menjunjung identitas dan hak diri. 

Anak-anak generasi Alpha tumbuh dalam dunia yang sangat mengandalkan teknologi digital. Kondisi ini membuat anak-anak memiliki beberapa karakteristik dilansir dari GWI, seperti:

1. Gen Alpha belajar menyaring kebisingan informasi

   Anak-anak Gen Alpha tumbuh di era informasi yang sangat masif. Mereka cenderung membatasi informasi yang dikonsumsi dengan mempertimbangkan kesehatan mental. Gen Alpha mengatur batas emosional mereka sendiri dan lebih memilih konsumsi konten yang terasa ringan, positif, atau memberi mereka rasa kontrol.

2. Gen Alpha adalah pengguna media sosial yang lebih diam dan observatif

   Meski sangat dekat dengan dunia digital, Gen Alpha tidak banyak membagikan kehidupan pribadi di media sosial. Anak-anak gen Alpha lebih suka menjadi pengamat, seperti menggulir, menyimpan, dan menjelajahi konten tanpa merasa perlu memposting. 

   Cara ini mencerminkan kebutuhan mereka akan privasi dan ruang aman di tengah dunia online yang sering menuntut performativitas.

3. Ekspresi diri meningkat pesat

   Anak-anak gen Alpha umumnya memiliki rasa percaya diri yang kuat, terbiasa mengambil peran mengatur, dan menikmati saat menjadi pusat perhatian. Mereka juga cenderung ingin tampil unggul atau lebih menonjol dibandingkan teman-temannya, meskipun hal ini tidak selalu bermakna negatif.

   Selain itu, mereka memiliki minat tinggi terhadap kecantikan dan fashion. Sehingga, beberapa brand mulai mengeluarkan pesan dan produk yang lebih aman bagi usia mereka.

Meskipun generasi Beta saat ini baru lahir dan masih dalam fase bayi, beberapa peneliti sudah memprediksi karakteristik generasi Beta. Berikut prediksi karakteristik generasi Beta saat mereka tumbuh menjadi anak-anak:

1. Mengandalkan AI dan media sosial

   Anak-anak generasi Beta diprediksi akan berinteraksi dengan simulasi diri yang dihasilkan Al di media sosial. Generasi ini juga akan memanfaatkan respons otomatis dalam interaksi daring secara lancar.

2. Hiper konektivitas

   Generasi Beta diprediksi tumbuh dengan keterhubungan digital yang jauh lebih intens daripada generasi sebelumnya. Sejak kecil mereka sudah akrab dengan teknologi yang canggih, sehingga interaksi mereka dengan dunia akan selalu melibatkan teknologi. 

3. Pengalaman imersif

   Perkembangan teknologi membuat batas antara dunia nyata dan digital semakin kabur, dan anak akan tumbuh di lingkungan imersif. Anak-anak ini akan menjadi generasi pertama yang menjadikan teknologi digital dengan bantuan AI dipersonalisasi sesuai kebutuhan masing-masing.

4. Gaya hidup tanpa batas

   Anak generasi Beta akan hidup di dunia global yang berkesempatan menjalin hubungan dan belajar hal baru dari berbagai negara melalui platform digital imersif. Akibatnya, kesadaran lintas budaya dan kemampuan beradaptasi global mereka berkembang sejak usia dini.

5. Lebih sadar lingkungan

   Anak-anak generasi Beta akan tumbuh dengan rasa peduli lingkungan yang lebih kuat karena isu lingkungan saat ini. Dengan dukungan teknologi dan data, anak-anak akan memilih gaya hidup, mendukung produk ramah lingkungan, maupun karir dan inovasi yang berkaitan dengan keberlanjutan.

Tumbuh di era digital tentunya tidak lepas dari pengaruh positif dan negatif. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan anak generasi Alpha yang perlu Mama ketahui:

• Kelebihan:

  Anak-anak cepat belajar dan sangat adaptif terhadap teknologi, sehingga mudah menguasai perangkat teknologi baru. Mereka juga berpikir lebih visual dan kreatif karena paparan konten di internet. Selain itu, mereka mandiri dalam mencari informasi melalui internet dan memiliki kepekaan tinggi terhadap isu global. 

• Kekurangan:

  Paparan teknologi sejak kecil membuat anak-anak kecanduan smartphone atau tab. Anak-anak juga mungkin kesulitan membangun pertemanan di dunia nyata karena terbiasa berinteraksi secara daring, lho!

  Akibatnya, anak-anak dapat mengalami stres sejak usia muda karena stimulasi dari lingkungan digital yang tinggi. Fokus mereka juga sering terpecah dan sulit bertahan lama karena terbiasa dengan informasi yang serba cepat.

Meskipun generasi Beta masih bayi dan belum terlihat secara nyata karakteristik mereka, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari hasil prediksi. Berikut kelebihan dan kekurangan anak generasi Beta:

• Kelebihan:

  Anak-anak generasi ini akan akrab dengan teknologi dan internet sejak kecil, sehingga mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi di berbagai aspek kehidupan. Mudahnya akses informasi juga membuat lebih mandiri dalam belajar dan mampu menemukan pengetahuan dengan lebih efektif.

  Selain itu, anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang lebih inklusif, sehingga lebih terbuka terhadap perbedaan budaya, etnis, dan memiliki cara pandang yang lebih global. 

• Kekurangan:

  Akibat paparan teknologi yang tinggi, terdapat kemungkinan anak-anak akan ketergantungan pada teknologi. Selain itu, internet yang memudahkan dalam mengakses sesuatu dapat membuat anak-anak terpapar konten negatif.

  Nah, itulah beberapa karakteristik anak generasi Alpha dan generasi Beta. Kalau si Kecil termasuk generasi apa, nih, Ma?