Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Kenapa Anak Usia 3 Tahun Mudah Marah? Ini Penyebabnya
Freepik

Intinya sih...

  • Duduk di kursi mobil (car seat) dapat memicu kemarahan anak usia tiga tahun karena merasa terbatas ruang gerak dan kurang nyaman.

  • Pembatasan waktu layar seringkali membuat anak marah karena kesulitan beralih ke aktivitas lain setelah menonton atau bermain gawai.

  • Anak usia tiga tahun sulit diminta untuk duduk diam karena dorongan kuat untuk bergerak dan mengeksplorasi lingkungan sekitar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memasuki usia tiga tahun, anak mulai menunjukkan emosi yang lebih kuat dan beragam. Hal-hal sederhana, seperti dibatasi waktu layar, diminta duduk diam, atau tidak mendapatkan apa yang diinginkan, bisa memicu amarah secara tiba-tiba. 

Situasi ini sering membuat Mama merasa bingung karena anak tampak mudah marah tanpa alasan yang jelas. Tidak sedikit orangtua yang mengira perilaku tersebut muncul karena anak bersikap manja atau sulit diatur. 

Padahal, pada usia ini kemampuan anak untuk mengendalikan emosi dan menyampaikan perasaan masih dalam tahap berkembang. Anak pun kerap merasa frustrasi ketika keinginannya tidak dipahami atau tidak terpenuhi.

Agar Mama dapat lebih memahami situasi yang kerap memicu kemarahan anak usia tiga tahun, Popmama.com merangkum kenapa anak usia tiga tahun mudah marah? Ini penyebabnya.

Yuk, disimak!

1. Duduk di kursi mobil (car seat)

Freepik/jcomp

Duduk di kursi mobil dalam waktu tertentu sering menjadi pemicu kemarahan bagi anak usia tiga tahun. Pada fase ini, anak memiliki kebutuhan bergerak yang tinggi serta rasa ingin tahu yang besar. Ketika harus duduk diam dan terikat sabuk pengaman, anak dapat merasa tidak bebas dan tidak nyaman.

Situasi tersebut kerap memunculkan reaksi berupa rewel, menangis, atau menolak masuk ke kursi mobil. Bagi anak, kondisi ini terasa membatasi ruang gerak, sementara kemampuan memahami alasan keselamatan masih belum berkembang sepenuhnya.

2. Pembatasan waktu layar (screen time limits)

Freepik

Pembatasan waktu layar menjadi salah satu hal yang sering memicu kemarahan anak usia tiga tahun. Aktivitas menonton atau bermain gawai memberikan kesenangan tersendiri, sehingga ketika kegiatan tersebut dihentikan, anak dapat merasa kecewa dan tidak siap menerima perubahan.

Kondisi ini sering membuat anak menangis atau marah karena kesulitan beralih ke aktivitas lain.

3. Diminta duduk diam

Freepik

Meminta anak usia tiga tahun untuk duduk diam dalam waktu tertentu bukanlah hal yang mudah. Pada tahap perkembangan ini, anak masih memiliki dorongan kuat untuk bergerak dan mengeksplorasi lingkungan sekitar.

Ketika orangtua mengharapkan anak untuk tetap tenang, anak dapat merasa tertekan dan mengekspresikan ketidaknyamanannya melalui rewel atau kemarahan.

4. Bentuk makanan yang tidak sesuai keinginan

Freepik

Hal sederhana seperti bentuk atau potongan makanan dapat memicu kemarahan anak usia tiga tahun. Anak sering kali memiliki preferensi tertentu terhadap tampilan makanan yang ingin dikonsumsi.

Ketika makanan yang disajikan tidak sesuai dengan keinginan, anak dapat menolak makan atau menunjukkan emosi sebagai bentuk kekecewaan.

5. Kurang mendapat perhatian dari orangtua

Freepik

Anak usia tiga tahun masih sangat membutuhkan perhatian dari orangtua. Ketika Mama sibuk atau tidak fokus pada anak, perasaan anak bisa terganggu. Kondisi ini sering memicu reaksi merengek, marah, atau berusaha menarik perhatian dengan berbagai cara.

6. Diminta mengambil satu suapan lagi

Freepik

Meminta anak untuk mengambil satu suapan lagi sering memicu penolakan. Pada usia ini, anak mulai ingin menentukan pilihan sendiri, termasuk saat makan. Ketika tekanan diberikan, anak dapat merasa tidak nyaman, sehingga menolak atau menunjukkan kemarahan.

7. Perubahan minat mendadak

Freepik

Anak usia tiga tahun dapat berubah pikiran dengan cepat. Mainan, makanan, atau aktivitas yang disukai sebelumnya bisa saja tidak lagi menarik pada hari berikutnya.

Perubahan ini merupakan bagian normal dari perkembangan anak, namun bisa memicu kekecewaan jika orangtua tidak memahami perubahan preferensi tersebut.

8. Dipaksa berbagi

Freepik

Konsep berbagi masih sulit dipahami anak usia tiga tahun. Barang yang dimiliki dianggap milik pribadi dan anak belum siap membaginya. Ketika orangtua memaksa anak berbagi, anak dapat menolak atau marah karena merasa kehilangan kendali.

9. Tidak mendapatkan apa yang diinginkan

Freepik

Ketika keinginan anak tidak terpenuhi, rasa kecewa bisa muncul dengan sangat kuat. Anak usia tiga tahun belum mampu mengelola emosi negatif dengan baik. Hal ini membuat anak mudah menangis atau marah saat menghadapi penolakan.

10. Tidak dipahami saat berbicara

Freepik

Anak usia tiga tahun masih dalam tahap mengembangkan kemampuan berbahasa. Kosakata yang terbatas membuat anak kesulitan menyampaikan perasaan atau keinginan. Ketika orangtua tidak memahami maksud anak, rasa frustrasi dapat muncul dan memicu tangisan atau kemarahan.

11. Berpisah dengan orangtua

Freepik/senivpetro

Perpisahan dengan orangtua masih menjadi hal yang menantang bagi anak usia tiga tahun. Anak dapat merasa cemas ketika harus ditinggal, meskipun hanya sebentar. Rasa tidak aman ini sering memicu reaksi emosional seperti menangis atau menolak berpisah.

12. Tidak diberi pilihan

Freepik

Anak usia tiga tahun mulai ingin memiliki kendali atas diri sendiri. Ketika kesempatan memilih tidak diberikan, anak bisa merasa tidak dihargai. Perasaan ini sering muncul sebagai kemarahan atau penolakan terhadap aturan yang dirasa membatasi.

13. Keramas atau mencuci rambut

Freepik/user18526052

Keramas dapat menjadi pengalaman yang menantang bagi anak usia tiga tahun. Sensasi air, busa, atau suara bisa membuat anak merasa tidak nyaman. Hal ini sering memicu tangisan atau penolakan karena anak masih sensitif terhadap rangsangan sensorik.

14. Makanan saling bersentuhan

Freepik

Beberapa anak usia tiga tahun memiliki preferensi sensorik yang kuat terhadap makanan. Makanan yang saling bersentuhan di piring bisa membuat anak merasa terganggu. Kondisi ini dapat membuat anak menolak makan atau menunjukkan emosi sebagai bentuk ketidaknyamanan.

15. Situasi tergesa-gesa

Freepik/jcomp

Anak usia tiga tahun membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan. Ketika orangtua terburu-buru, anak bisa merasa tertekan. Situasi ini sering memicu rewel atau kemarahan karena anak merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan diri.

16. Waktu tidur

Freepik/gpointstudio

Transisi menuju waktu tidur sering menjadi momen yang menantang bagi anak usia tiga tahun. Anak biasanya masih ingin bermain atau beraktivitas meskipun tubuh mulai lelah.

Ketika orangtua mengajak anak tidur, penolakan dapat muncul karena anak belum siap menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan. Kondisi ini sering berujung pada emosi yang meningkat.

Itulah berbagai situasi sederhana yang kerap memicu emosi anak usia tiga tahun dalam keseharian. Melalui artikel kenapa anak usia tiga tahun mudah marah? Ini penyebabnya, diharapkan Mama dapat lebih memahami kebutuhan emosional anak dan mendampingi setiap fase tumbuh kembang dengan lebih tenang dan penuh pengertian.

Editorial Team