7 Manfaat Telur Puyuh untuk si Kecil, Nggak Bikin Alergi Ma!

Telur puyuh membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Selain itu juga, rutin mengonsumsi telur puyuh dapat merawat ginjal, hati, dan kantong empedu.

Nggak cuma tubuh yang sehat, memori otak juga lebih meningkat dengan telur puyuh. Dipercaya, anak yang rutin mengonsumsi telur putih daya ingatnya lebih tajam daripada yang tidak.

Tingginya vitamin A dalam telur puyuh, dapat membantu melindungi penglihatan si Kecil. Antioksidan vitamin A ini juga dapat mengurangi penurunan penglihatan dan mencegah perkembangan katarak, membantu si Kecil dapat melihat lebih baik.

Protein dari telur puyuh baik untuk sel dan jaringan tubuh. Juga untuk otot, tulang, dan pembuluh darah. Rutin mengonsumsi telur puyuh memastikan pertumbuhan si Kecil sehat dan normal.

Sebanyak 60% lemak yang ada di telur puyuh adalah lemak HDL (kolesterol baik). Tingginya HDL ini dapat memerangi LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh.

Si Kecil juga akan lebih terlindungi dari berbagai penyakit mematikan seperti jantung, kanker, ataupun radang sendi. Kadar vitamin C dan vitamin A yang cukup tinggi, membuat telur puyuh dapat menetralkan radikal bebas dan melindungi kesehatan secara keseluruhan.

Telur puyuh kaya akan protein ovomucoid, yang bertindak sebagai anti alergi alami dalam tubuh. Protein ovomucoid dapat membantu tubuh si Kecil untuk melawan tanda-tanda pembentukan alergi dari makanan yang dikonsumsinya.

Telur puyuh kaya akan zat besi yang bagus untuk pembentukan sel darah merah. Selain itu, adanya mineral penting seperti potassium membantu pertumbuhan tulang, gigi, serta kuku si Kecil yang sehat.

Dengan hampir enam gram protein dalam telur puyuh, beserta mineral dan zat gizinya, membuat telur satu ini sangat baik dikonsumsi pagi sebagai dorongan energi sepanjang hari. Bikin si Kecil jadi semangat Ma!

Meski memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh, tentu mengonsumsi telur puyuh terlalu banyak juga gak boleh. Dilansir dari Organic Facts, berikut aturan yang baik untuk mengonsumsi telur puyuh:

• Usia 9 bulan: 1 kuning telur puyuh per hari.
• Usia 1-3 tahun: 1 telur puyuh (kuning dan putihnya) per hari.
• Usia 4-7 tahun: 2 telur puyuh per hari.
• Usia 7 tahun ke atas: 3-5 telur puyuh per hari.

Bahan:

• 1 sdt virgin olive oil
• 1/2 siung bawang putih
• 500cc air
• Misoa secukupnya
• 1 butir telur puyuh yang sudah direbus
• Wortel secukupnya, potong dadu
• Seledri secukupnya
• Sedikit garam himalayan
• Bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuat:

1. Panaskan panci dengan olive oil, masukkan bawang putih, masak sampai harum.
2. Masukkan air, tunggu mendidih.
3. Masukkan wortel, tunggu sekitar tiga menit, kemudian masukkan misoa dan seledri.
4. Setelah misoa matang, tambahkan garam sedikit dan telur.
5. Taburi dengan bawang goreng, siap dihidangkan ke si Kecil.

Bahan:

• 3 buah kentang, parut dan cuci bersih
• 5 buah telur puyuh yang sudah direbus
• 1 buah wortel, diparut
• 1 telur ayam untuk baluran
• Tepung roti secukupnya
• Garam merica secukupnya
• 1 siung bawang putih, haluskan
• 3 siung bawang merah, haluskan

Cara membuat:

1. Kukus kentang hingga matang, haluskan.
2. Campurkan kentang halus bersama wortel, bumbu halus, dan garam merica.
3. Bentuk kentang jadi bulat-bulat, beri telur puyuh di dalamnya.
4. Celupkan bulatan kentang ke telur, kemudian tepung roti.
5. Goreng bulatan kentang hingga matang.
6. Jangan lupa dinginkan sebelum disajikan ke si Kecil.

Itulah Ma manfaat dan sedikit resep yang bisa digunakan agar si Kecil mau mengonsumsi telur puyuh. Daripada telur ayam, telur puyuh ternyata bisa memberikan banyak kebaikan ya!