Perlu Dicoba! Floortime yang Bisa Optimalkan Kecerdasan si Kecil

Siapkan waktu khusus dengan anak untuk melakukan floortime yuk Ma!

21 Mei 2021

Perlu Dicoba Floortime Bisa Optimalkan Kecerdasan si Kecil
elinsignia.com

Kelak seiring perubahan zaman, tantangan yang harus dihadapi si Kecil kian bertambah.

Berbagai tuntutan baik dari orangtua, keluarga maupun masyarakat pun muncul, salah satunya agar ia tumbuh menjadi orang yang sukses.

Untuk menghadapinya, si Kecil harus memiliki ‘ketangguhan’ yang tertanam dalam dirinya sejak dini.

Di sinilah, floortime memiliki peranan yang sangat penting.

Apa Itu Floortime?

Apa Itu Floortime
elinsignia.com

Konsep floortime yang diperkenalkan oleh Dr. Stanley Greenspan, merupakan program stimulasi bermain untuk si Kecil yang bertujuan untuk mendukung perkembangan kognisi (kecerdasan) dan emosi agar berfungsi secara optimal.

Bermain dengan pendekatan floortime bukan hanya secara harafiah bermain dengan duduk di lantai.

Tetapi ada hal yang penting untuk diperhatikan, yaitu follow the child’s lead (mengikuti arahan atau ide, minat anak) dan setelah itu Mama dapat mengikuti arahan atau ide anak, untuk kemudian memberikan tantangan yang sesuai untuknya.

Lalu, Apa Manfaat Konsep Bermain Floortime?

Lalu, Apa Manfaat Konsep Bermain Floortime
hergunebiretkinlik.gen.tr

Penelitian selama 25 tahun menunjukkan kegiatan floortime yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kemampuan si Kecil dalam bidang akademis dan sosial lho.

Selain itu, anak juga akan lebih memahami situasi lingkungan, fleksibel, dan toleran.

Hal ini disebabkan karena kegiatan bermain bersama si Kecil di lantai dengan pendekatan floortime ini memiliki tujuan untuk mengembangkan semua potensi anak, yaitu sebagai berikut:

  1. Sensorik yang melibatkan tujuh sistem indra
  2. Keterampilan motorik baik kasar maupun halus
  3. Komunikasi non-verbal, verbal, ekspresif, reseptif
  4. Emosi dan sosial: diterima, disayang, dihargai, percaya diri, empati, kerja keras
  5. Kreativitas – yaitu menyusun, menggambar dengan elemen imajinasi dan cerita
  6. Kognisi: memecahkan masalah dan berpikir logis
  7. Mengembangkan kedekatan emosi anatara orang tua dan bayi atau anak
  8. Mengembangkan karakter mental sehat

Oh ya Ma, jangan lupa untuk memberikan pujian, agar si Kecil senang bermain dan bebas bereksplorasi.

Floortime dan Perkembangan Emosi Anak

Floortime Perkembangan Emosi Anak
funshineblog.com

Biasanya tahap perkembangan emosi anak berakhir pada saat usianya 4-5 tahun. Ada baiknya sebelum menerapkan pola floortime, kenali 6 tahap perkembangan emosi pada anak. Sebagai berikut:

Tahap 1: Mengatur diri dan minat terhadap lingkungan

Anak mampu mengolah rangsang dari lingkungan dan menenangkan dirinya sendiri. Jika tidak, anak belum mampu mengatur dirinya sendiri dan berusaha mencari rangsang yang dibutuhkan atau sebaliknya menghindari rangsang yang membuatnya tidak nyaman.

Tahap 2: Menjalin keakraban dan keintiman

Anak mampu terlibat dalam suatu hubungan yang hangat, akrab, dan menyenangkan dengan penuh cinta. Di sinilah peran orangtua atau pendamping anak.

Tahap 3: Komunikasi 2 Arah

Dalam komunikasi 2 arah anak akan menunjukkan aksi dan reaksi. Bentuk komunikasi belum tentu verbal, namun yang terpenting anak mampu menyampaikan keinginannya serta dapat mengenal konsep dan sebab akibat.

Tahap 4: Komunikasi semakin kompleks

Pada tahap ini anak mulai dapat mengekspresikan keinginan dan emosi dengan lebih berwarna dan kreatif.

Anak pun mulai memahami karakter orang lain dan mengerti bila sikapnya ditolak atau disetujui orang sekitarnya. Serta pada tahap ini, anak mulai mampu memecahkan masalah berdasarkan pemikiran logis.

Tahap 5: Ide emosional

Anak akan mampu menciptakan ide dengan bermain, misalnya bermain dengan menggunakan eksperimen yang ada. Bisa saja bereksperimen dengan perasaan, keinginan atau harapan. Anak pun akan mulai ada ide memberi nama pada benda-benda sekitarnya, dan paham akan penggunaan simbol bendar secara kongkrit.

Tahap 6: Berpikir emosional

Anak sudah mampu menciptakan kaitan beberapa ide sehingga dapat berpikir secara logis dan realistis. Mampu mengekspresikan berbagai emosi dalam bermain, memperkirakan perasaan dan akibat dari suatu aktivitas mengenal konsep ruang, waktu dan bisa mengemukakan pendapatnya. Pada tahap ini juga, anak siap belajar untuk berpikir abstrak.

Sebaiknya siapkan waktu khusus untuk melakukan kegiatan floortime dengan si Kecil,  lakukan selama 20-30 menit sehari.

Semakin sering dilakukan, floortime juga meningkatkan kedekatan antara orang tua dengan si Kecil.

Seiring pertambahan usia si Kecil, konsep floortime tentu tidak perlu dilakukan di lantai saja.

Mama pun dapat mengubahnya menjadi diskusi panjang yang menyenangkan untuk menggali ide, minat, pendapat, dan cita-citanya.

Namun perlu dipahami juga bahwa kualitas kecerdasan kognitif dan emosi si Kecil merupakan perpaduan dari pola individual yang dimiliki (nature), dengan lingkungan yang mengasuh dan membesarkannya (nurture). Kedua hal tersebut pun saling terkait dan memengaruhi kepribadiannya.

Selamat bermain dengan si Kecil Ma!

Baca juga:

The Latest