Cerita Papa Rawikara Soal Cara Mengajarkan Anak Menerima Kekalahan

Tidak mudah bagi orangtua meyakinkan anak, butuh kesabaran

27 Mei 2024

Cerita Papa Rawikara Soal Cara Mengajarkan Anak Menerima Kekalahan
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Menerima kekalahan adalah salah satu pelajaran hidup yang paling berharga dan penting, tetapi sering kali paling sulit untuk diajarkan kepada anak-anak. Dalam dunia yang semakin kompetitif, anak-anak perlu belajar bahwa kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses pembelajaran dan pengembangan diri.

Dian Budi, Papa Rawikara, berbagi tips dan bagaimana ia membantu sang Anak mengatasi rasa kecewa dan belajar dari setiap kekalahan. Rawikara sendiri dikenal sebagai anak yang aktif dan berprestasi di balance bike bahkan sampai ke luar negeri.

Papa Dian percaya bahwa mengajarkan anak-anak untuk menerima kekalahan dengan lapang dada adalah kunci untuk membentuk karakter yang kuat dan resilient. Ia menceritakan pengalamannya itu di Popmama Talk edisi Mei 2024.

Berikut Popmama.com rangkum cara mengajarkan anak menerima kekalahan ala Papa Rawikara.

1. Papa Dian memberikan pengertian kepada Rawi

1. Papa Dian memberikan pengertian kepada Rawi
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Kepada Popmama.com, Papa Dian menceritakan bahwa Rawikara memang aktif mengikuti berbagai kompetisi balance bike. Baik tingkat wilayah, nasional hingga sampai ke luar negeri.

Namun, setiap kompetisi yang diikuti si Kecil tidak semua berbuah manis. Ada beberapa momen Rawikara juga mengalami kekalahan.

"Cara mengajarkannya memang dia nangis dulu ketika kalah. Kalah dalam arti itu tidak juara 1, jadi mau juara 2 dan 3 itu tetap merasa kalah," jelasnya.

Editors' Pick

2. Memberikan penjelasan kalau kalah bukan akhir segalanya

2. Memberikan penjelasan kalau kalah bukan akhir segalanya
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Diakui oleh Papa Dian memang tidak mudah meyakinkan anaknya untuk tidak terlalu sedih saat merasakan kekalahan setelah kompetisi selesai. Namun, ia berusaha memberikan penjelasan sebaik mungkin agar ia tidak terlalu down.

"Biasanya yang saya lakukan itu peluk dia dulu, ketika selesai saya selalu bilang alasan dia kalah karena apa. Menurut saya ada dua kemungkinan," pungkas Papa Dian.

Setelah kompetisi selesai, Rawikara selalu diberikan apresiasi terlebih dahulu dari sang Papa. Lebih lanjut, Papa Dian akan mengajak anaknya yang akrab disapa Rawi itu mengenai kompetisinya hari itu.

Ia menjelaskan jika memang Rawikara sudah berusaha secara maksimal, tetapi memang lawannya lebih jago maka ia berusaha menyemangati anaknya. Jika memang tidak optimal maka akan dievaluasi.

"Kalau sudah optimal dan kalah, saya menjelaskan ke Rawikara alasan itu. Biasanya dia akan ikut victory wrap (selebrasi untuk pemenang balance bike). Tapi kalau Rawi tidak optimal saya bilang alasannya. Jadi selalu dikasih tahu dan apresiasi dulu," pungkasnya.

3. Orangtua harus membimbing anak saat momen ini

3. Orangtua harus membimbing anak saat momen ini
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Tidak hanya orangtua yang menjadi pondasi anak agar kuat menghadapi kekalahan. Lingkungan, khususnya komunitas juga menjadi bagian lain yang mendukung bakat dan prestasi anak di balance bike ini.

Rizky Gunawan, coach dan Pengurus Balance Bike Depok (BLADE) mengatakan di komunitas sendiri sangat mendukung orangtua terus membimbing anak ketika kompetisi. Karena efeknya akan menjadi daya juang dan kepercayaan diri anak tetap ada untuk kompetisi selanjutnya.

"Kalau di-community kami memberi tahu dan masukkan ke anak serta orangtuanya sendiri. Awal-awal lomba anak mungkin tidak paham, tapi seiring berjalan waktu mereka jadi belajar dengan sendirinya soal kompetisi. Dari sekian banyak anak podium itu hanya sampai 6-10 orang," jelas Coach Rizky.

Berkaca pada anaknya sendiri, Coach Rizky mengatakan menangis dan down itu jadi salah satu yang tidak bisa terlepas saat anak kalah. Cukup sulit juga untuk orangtua tetap sabar karena kejadian bisa berulang setiap kompetisi diikuti anak dan mengalami kekalahan.

"Itu yang perlu dikasih tahu ke anak-anak kalau kalah tidak apa-apa. Itu sangat sulit, mungkin pas itu anak bisa terima untuk sementara dan biasa saja. Berbeda lagi kalau race dan kalah lagi, mungkin kejadian juga terulang," pungkasnya.

4. Cara mengajarkan anak menerima kekalahan agar tidak sedih berlarut

4. Cara mengajarkan anak menerima kekalahan agar tidak sedih berlarut
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Menerima kekalahan adalah salah satu keterampilan hidup yang penting dan harus dipelajari sejak dini. Mengajarkan anak untuk menerima kekalahan dengan lapang dada bukan hanya membantu mereka menjadi lebih sportif, tetapi juga membangun karakter yang tangguh dan resilient tadi.

Berikut adalah tips cara mengajarkan anak menerima kekalahan:

  • Berikan contoh yang baik, dengan melihat bagaimana orangtua mereka menangani kekalahan, anak-anak akan lebih mudah meniru dan mengembangkan sikap yang sama
  • Fokus pada proses, bukan hasil. Hal ini membantu anak-anak memahami bahwa yang terpenting adalah bagaimana mereka bermain dan berusaha
  • Ajak anak untuk merefleksikan pengalaman. Diskusi ini membantu anak-anak memahami bahwa kekalahan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh
  • Ajarkan pengendalian emosi, anak-anak akan belajar untuk tidak terlalu larut dalam emosi negatif saat mengalami kekalahan
  • Bangun kepercayaan diri dan dukungan, ini membantu membangun kepercayaan diri mereka dan membuat mereka lebih siap menghadapi kekalahan di masa depan

Itulah tadi cara mengajarkan anak menerima kekalahan ala Papa Rawikara. Semoga menjadi bahan pembelajaran untuk kita semua sebagai orangtua!

POPMAMA TALK EP. 11 - Komunitas Balance Bike Depok (BLADE)

Editor in Chief - Sandra Ratnasari 
Senior Editor - Novy Agrina 
Editor - Onic Metheany 
Host - Wahyuni Sahara
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah, Sania Chandra Nurfitriana & Ninda Anisya 
Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati  
Design - Aristika Medinasari 
Photographer - Krisnaji Iswandani  
Videographer - Krisnaji Iswandani & Hari Firmanto  
Stylist - Putri Syifa Nurfadilah  
Makeup Artist -  Putri Syifa Nurfadilah  
Wardrobe - Pomelo Fashion

Baca juga:

Popmama Star

Popmama Talk: Komunitas Balance Bike Depok (BLADE)
Popmama Star

Popmama Talk: Komunitas Balance Bike Depok (BLADE)

Ulik Rahasia Melatih Disiplin dan Fokus Anak

The Latest