Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Anak

Yuk, Ma ketahui penyebab munculnya benjolan di belakang telinga si Kecil

7 Juni 2024

Penyebab Benjolan Belakang Telinga Anak
Freepik/evening_tao

Masalah kesehatan pada anak seringkali perlu mendapat perhatian khusus bagi orangtua. Berbagai cara, serta penerapan pola hidup yang sehat harus Mama selalu lakukan agar si Kecil terhindar dari berbagai penyakit.

Mama juga harus selalu waspada dan tidak boleh mengabaikan jika anak mengalami gejala-gejala tertentu.

Salah satunya adalah ketika muncul benjolan di belakang telinga anak. Meski kerap muncul karena masalah sepele, ternyata benjolan tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada anak.

Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi tentang penyebab benjolan telinga di belakang telinga pada anak. Simak informasinya di bawah ini.

Editors' Pick

1. Penyebab benjolan di belakang telinga pada anak

1. Penyebab benjolan belakang telinga anak
Pexels/Burst

Benjolan yang terdapat di belakang telinga pada anak dapat terjadi karena berbagai hal. Beberapa diantaranya tidak boleh dianggap sepele. Berikut adalah penjelasannya:

Limfadenopati

Limfadenopati juga dikenal sebagai pembengkakan kelenjar getah bening. Benjolan ini adalah tanda bahwa sistem imun tubuh sedang bekerja dan akan hilang dengan sendirinya.

Mengutip dari lama detikhealth Dokter spesialis anak, dr Meta Hanindita, SpA menjelaskan bahwa benjolan di belakang telinga oada anak kemungkinan adalah kelenjar getah bening yang sedang aktif dan dipicu oleh berbagai faktor.

"Kelenjar getah bening memang terdiri dari sel-sel imunitas yang melakukan perlawanan terhadap infeksi atau radang, sehingga bila terjadi infeksi maka kelenjar getah bening cenderung membesar," katanya.

Kanker

Selain itu Dr. Afrimal Syafarudin, SpB(K)Onk juga menyebut benjolan tersebut juga dapat disebabkan oleh kanker yang berbahaya.

"Benjolan letaknya di mana? Apakah di dalam kulit atau di luar? Kalau di luar kulit bisa jadi kanker kulit," tuturnya.

Kemungkinan lainnya adalah terdapat tumor jaringan lunak yang tidak berbahaya dan biasanya tumbuh di dalam kulit. Menurutnya, benjolan yang harus diwaspadai adalah benjolan yang tidak kunjung hilang dan orangtua sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Kista Sebasea

Kista sebasea berwujud benjolan seperti karung yang terbentuk ketika sel-sel kulit mati menyumbat kelenjar minyak sebasea yang melekat pada folikel kulit. Penyumbatan ini menyebabkan penumpukan sebum atau minyak.

Kista sebasea mirip dengan jerawat dan komedo putih. Namun, memiliki ukuran yang lebih besar, tumbuh dan pecah secara perlahan.

Kista Epidermoid

Benjolan ini muncul akibat permukaan kulit atau epidermis melipat ke dalam dirinya sendiri di sekitar pori-pori pada rambut sehingga tejadi penyumbatan. Sel-sel kulit mati kemudian menumpuk pada bagian tersebut dan membentuk sebuah benjolan.

Infeksi

Infeksi bakteri dan virus dapat menyebabkan pembengkakan pada area leher, wajah, hingga belakang telinga. Beberapa penyebabnya adalah HIV/AIDS, cacar air, dan campak.

Jika infeksi tersebut menyebar dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menimbulkan kondisi yang disebut dengan mastoiditis. Infeksi ini tumbuh pada bagian tonjolan tulang di belakang telinga yang disebut mastoid. Infeksi ini dapat menyebabkan munculnya kista yang berisi nanah.

Abses

Abses atau penumpukan nanah bisa muncul jika jaringan sel di suatu tubuh terinfeksi. Tubuh akan merespon infeksi tersebut dengan mengirimkan sel darah putih pada bagian yang terkena infeksi.

Setelah sel darah putih berkumpul, nanah mulai berkembang. Nanah adalah cairan kental yang berkembang dari sel darah putih yang mati, jaringan, bakteri, dan zat-zat perusak tubuh lainnya. Abses seringkali menimbulkan rasa nyeri.

Otitis Media

Otitis mediaI adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Infeksi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dan mengakibatkan pembengkakan serta menimbulkan rasa sakit. infeksi ini dapat diredakan dengan antibiotik.

Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak yang berkembang di antara lapisan kulit, termasuk di belakang telinga. Lipoma hampir selalu tidak berbahaya. Lipoma tidak selalu dapat terlihat di permukaan kulit. Lipoma baru dapat dirasakan apabila tumbuh cukup besar.

Keloid

Keloid biasanya muncul secara abnormal di bagian tubuh mana saja akibat bekas luka. Di belakang telinga, keloid dapat tumbuh karena luka tindik, jerawat, cacar air, ataupun gigitan serangga.

2. Waktu yang tepat untuk konsultasi ke dokter

2. Waktu tepat konsultasi ke dokter
fineremedies.com

Meskipun penyebab munculnya benjolan di belakang telinga pada anak tidak selalu berbahaya. Mama harus tetap memeriksanya ke dokter untuk memastikan penyebab benjolan tersebut. Berikut adalah waktu yang tepat untuk konsultasi ke dokter:

  • Benjolan muncul entah dari mana.
  • Ada gejala lain yang menyertai, seperti demam, berkeringat di malam hari, atau penurunan berat badan.
  • Terasa menyakitkan atau menyebabkan ketidaknyamanan.
  • Benjolan membengkak, merah, dan nyeri.
  • Benjolan terasa keras seperti kelereng.
  • Ukuran benjolan semakin besar atau tidak mengecil setelah beberapa minggu.

3. Penanganan

3. Penanganan
Freepik/drobotdean

Cara menangani benjolan di belakang telinga dapat dilakukan berbeda-beda tergantung penyebabnya. Berikut ini cara penanganannya seperti dilansir dari Miracle-Ear:

  • Abses: biasanya dokter harus mengeluarkan nanah pada abses, sementara abses yang lebih rumit mungkin memerlukan pembedahan. Prosedurnya mungkin menggunakan antibiotik.
  • Kista sebasea: biasanya tidak memerlukan perawatan, tetapi jika terasa sakit atau bengkak, Anda harus menemui dokter.
  • Jerawat: biasanya dapat dihilangkan dengan pengobatan topikal, tetapi bagi sebagian orang, jerawat dapat menjadi parah dan mungkin memerlukan pendekatan khusus dan dipantau oleh dokter spesialis kulit.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening: ini berarti dibutuhkan antibiotik atau biopsi.
  • Mastoiditis: harus segera diobati dengan antibiotik, dan pada kasus tertentu diperlukan prosedur untuk mengeringkan telinga tengah atau membuang sebagian tulang mastoid.
  • Otitis media: sering kali sembuh dengan sendirinya dalam waktu 48 jam. Jika berulang, gunakan selang telinga untuk mengalirkan cairan dari telinga tengah.
  • Kanker: dapat diobati dengan kemoterapi atau radiasi, atau pengobatan spesifik lainnya

Demikianlah informasi tentang penyebab munculnya benjolan di belakang telinga pada anak. Semoga informasi tersebut dapat membantu Mama agar lebih waspada ketika muncul gejala-gejala berikut pada si Kecil ya!

Baca juga:

The Latest