Jatuhkan Papan Catur, Dokter di Makassar Tampar Balita 3 Tahun

Akibat perbuatannya, pelaku yang merupakan pensiunan dokter dilaporkan ke polisi

31 Juli 2023

Jatuhkan Papan Catur, Dokter Makassar Tampar Balita 3 Tahun
Freepik/wirestock

Baru-baru ini beredar video rekaman CCTV yang menampakkan seorang laki-laki paruh baya tampak menganiaya seorang balita secara spontan di sebuah tempat makan. Kejadian tersebut viral di media sosial dan mengundang reaksi keras dari warganet.

Berikut ini Popmama.com merangkum fakta-faktanya:

1. Menjatuhkan papan catur

1. Menjatuhkan papan catur
Pexels/Sebastian Arie Voortman

Kejadian yang terjadi di Makassar itu bermula dari seorang balita yang tampak berdiri di dekat pengunjung yang sedang duduk menghadapi papan caturnya. Beberapa detik kemudian, sang Balita terlihat menyentuh papan catur yang dimainkan hingga bidak catur jatuh berhamburan di lantai.

Pengunjung tersebut marah dan langsung menampar sang Balita hingga jatuh terhempas ke lantai.

2. Sang Ayah bertindak cepat

2. Sang Ayah bertindak cepat
Freepik/freepik

Setelah insiden tersebut, ayah dari sang Balita yang berusia tiga tahun tersebut, langsung merapikan papan dan bidak catur yang berantakan.

Melihat sang Anak ditampar, Agung (27), orangtua dari sang Balita melaporkan tindakan pengunjung tersebut ke pihak kepolisian, yaitu Polda Sulsel, segera setelah kejadian.

Editors' Pick

3. Korban mengalami luka di bagian bibir

3. Korban mengalami luka bagian bibir
Freepik/freepik

Akibat kerasnya tamparan yang diterima, sang Balita menderita luka-luka di bagian bibir. Luka tersebut terjadi karena saat ditampar hingga jatuh, wajah korban terantuk kursi dan mengenai bagian bibir.

Karena kejadian tak terduga itu, ayah korban mengatakan bahwa anaknya mengalami trauma dan terus-menerus menangis setelah kejadian hingga subuh hari.

4. Pelaku penganiayaan adalah seorang dokter

4. Pelaku penganiayaan adalah seorang dokter
Unsplash/impulsq

Diketahui, pelaku penganiayaan balita tersebut adalah seorang pensiunan dokter berinisial MR. Pelaku berstatus sebagai wakil direktur Rumah Sakit Bahagia Makassar. Sebelumnya, pensiunan dokter yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) itu pernah menjabat sebagai kepala rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
 

5. Sempat mengancam korban

5. Sempat mengancam korban
Pexels/VAZHNIK

Agung mengatakan, setelah menjatuhkan papan catur, ia sebagai orangtua sang Balita sudah meminta maaf. Namun, pelaku malah terus-menerus membentak dan memaki-maki Agung dan anaknya. 

Agung mengaku, ia sempat mendapat ancaman dari pelaku yang merasa tidak takut dilaporkan ke polisi atas tindakan penganiayaan yang dilakukannya. MR mengatakan bahwa ia punya kerabat di kalangan polisi dan akan mau melaporkan Agung balik.

"Sudah minta maaf, pas saya sudah melapor. Saya sudah maafkan, tapi proses hukum tetap berjalan," ujar Agung.

6. Diberhentikan secara tidak hormat

6. Diberhentikan secara tidak hormat
Freepik/Master1305
Ilustrasi

Atas kejadian tidak menyenangkan yang dilakukannya, manajemen rumah sakit tempat MR bernaung telah memutuskan untuk memecat MR secara tidak hormat sesuai ketentuan. 

Pemecatan ini merupakan bagian dari ketentuan rumah sakit di mana setiap karyawan yang terlibat kasus hukum wajib diberhentikan dari pekerjaannya. 

Lebih lanjut, MR merupakan pensiun PNS sehingga ia tidak lagi praktek sebagai dokter, melainkan hanya sebagai pegawai RS sehingga hanya mengurus manajemen.

Pihak rumah sakit menyatakan MR menerima dan menyatakan kesiapannya menerima konsekuensi atas perbuatannya.

Baca juga:

The Latest