Tak Terima Pacarnya Di-chat, Remaja Ini Aniaya Anak SD

Kasus bullying ini terjadi di Pontianak Barat oleh remaja berusia 13 tahun.

21 Juni 2023

Tak Terima Pacar Di-chat, Remaja Ini Aniaya Anak SD
Freepik/Doldam10

Kasus bullying atau perundungan masih menjadi PR besar bagi kita sebagai orangtua. Beberapa waktu yang lalu, beredar sebuah video yang diposting di media sosial yang menunjukkan seorang remaja perempuan yang memukul dan berkata kasar kepada dua remaja perempuan lainnya.

Kejadian ini terjadi di Pontianak Barat.

Seperti apa kisahnya? Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya.

1. Diduga karena cemburu

1. Diduga karena cemburu
Freepik/Rawpixel-com
Ilustrasi

Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat seorang remaja perempuan dengan rambut dicat merah menyerang remaja perempuan lainnya. Diduga, perilaku agresif tersebut dipicu karena pelaku tidak terima korban menghubungi pacarnya.

Kejadian ini melibatkan dua orang remaja perempuan lainnya sebagai korban.

Editors' Pick

2. Pelaku menganiaya korban secara fisik

2. Pelaku menganiaya korban secara fisik
Freepik/Luisanm
Ilustrasi

Pelaku yang merasa cemburu dan tidak terima korban menghubungi pacarnya, menendang dan memukul korban. 

Perilaku kekerasan ini mengakibatkan salah satu korban mengalami demam selama dua hari dan leher susah gerak. 

3. Pelaku dan korban masih berusia sangat muda

3. Pelaku korban masih berusia sangat muda
Freepik/Burdun
Ilustrasi

Dari informasi yang kami himpun, kejadian yang terjadi pada 18 Mei 2023 yang lalu ini melibatkan remaja di bawah umur.

Pelaku diketahui masih berusia 13 tahun dan putus sekolah. Sementara korban adalah siswa kelas 6 SD.
 

4. Kasus ini telah dilimpahkan ke pihak berwajib

4. Kasus ini telah dilimpahkan ke pihak berwajib
Freepik

Kasus perundungan ini telah dilaporkan oleh orangtua korban ke pihak berwajib setelah korban mengeluh sakit. Saat ini kasusnya tengah diselidiki oleh Polresta Pontianak. 

5. Bagaimana jika anak menjadi korban bullying?

5. Bagaimana jika anak menjadi korban bullying
Freepik

Tak dapat dipungkiri, di Indonesia, kasus bullying ini sangat sering terjadi. Bahkan di lingkungan terdekat kita. Tak menutup kemungkinan, anak kita juga bisa menjadi korbannya. 

Pada banyak kasus, korban bullying seringkali tidak menceritakan masalah yang dialaminya kepada orangtua.

Hal ini dikarenakan korban takut orangtuanya ikut campur dan pelaku justru akan menindasnya lebih parah lagi.

Namun, bullying tidak dapat disepelekan begitu saja karena hal ini bisa membahayakan, bahkan tak jarang kenekatan pelaku berujung penghilangan nyawa korban.

Sebagai orangtua, mama harus lebih peka jika melihat perubahan sikap pada anak, dari yang mungkin biasanya ceria menjadi pemurung. Jangan memarahi anak jika ia melaporkan dirinya menjadi korban bullying ya, Ma. 

Apabila anak benar mengalami perundungan, berikut ini beberapa tips untuk membantu anak keluar dari masalah bullying:

  • Pastikan anak menjauh dari pelaku bullying dan tidak merespon apapun yang dilakukan pelaku.
  • Beri tahu anak bahwa ia boleh meminta bantuan untuk mencari perlindungan, entah itu kepada orangtua atau pun guru.
  • Bangun rasa percaya diri anak.
  • Arahkan anak untuk bergaul di lingkungan yang lebih baik. 
  • Bicarakan dengan pihak sekolah atau pihak institusi di mana anak dan pelaku bernaung agar mendapatkan tindakan tegas.
  • Bila anak merasa sangat tertekan dan mempengaruhi kondisi psikisnya, pertimbangkan untuk pindah sekolah atau pindah ke lingkungan yang lebih baik.
  • Konsultasikan dengan pihak profesional agar anak mendapatkan penanganan demi kesehatan mentalnya.

Demikianlah beberapa hal yang penting dilakukan orangtua tatkala mendapati anak menjadi korban bullying.

Semoga tak ada lagi kasus bullying yang terjadi di sekitar kita.

Baca juga:

The Latest