Rasa Takut Anak yang Umum Terjadi Berdasarkan Usianya
Semakin anak mengenal banyak hal di sekitarnya, kemungkinan rasa takutnya pun berkurang.
18 Mei 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adalah hal yang wajar bagi anak-anak memiliki rasa takut yang spesifik terhadap hal-hal tertentu. Sekalipun anak yang pemberani, terkadang mereka tetap memiliki rasa takut dan ketidaknyaman.
Ketakutan adalah bagian dari pembelajaran anak terhadap dunia di sekitarnya. Karena itulah, ketakutan anak pun bergantung pada usianya. Semakin anak mengenal banyak hal di sekitarnya, kemungkinan rasa takutnya pun berkurang.
Berikut ini Popmama.com merangkum rasa takut anak berdasarkan usianya, dilansir dari Parents:
1. Usia 0-2 tahun
Bayi baru lahir hingga usia 2 tahun umumnya masih mencerna dunia di sekitarnya. Itulah mengapa mereka seringkali takut terhadap wajah-wajah orang yang tidak familiar dengannya. Ketakutan terhadap orang asing ini terkait dengan kecemasan akan perpisahan yang umumnya memuncak di usia 6-8 bulan.
Selain wajah orang asing dan perpisahan, anak di usia ini biasanya mengalami ketakutan terhadap suara yang kencang dan orang yang menggunakan kostum yang tampak mengancam baginya, seperti orang berpakaian jubah hitam atau badut.
Editors' Pick
2. Usia 3-4 tahun
Di usia 3-4 tahun, anak mulai bisa mengatasi rasa takutnya terhadap orang asing dan perpisahan. Tetapi, ia mungkin mulai waspada terhadap binatang-binatang di sekitarnya, seperti anjing, kucing, dan binatang lainnya. Ini adalah respon alami di mana di usia ini otak anak mulai bekerja aktif untuk waspada dan melindungi diri dari bahaya. Jadi, jangan heran apabila sebelumnya anak akrab dengan hewan peliharaan, di usia ini mereka bisa menjadi tiba-tiba sangat ketakutan.
Selain binatang, di usia 3-4 tahun anak mulai mengenal konsep gelap dan terang. Hal ini tak jarang membuat anak takut terhadap gelap, beserta dengan khayalan-khayalannya yang membuatnya semakin menyeramkan.