Sebagai orang tua, penting untuk memahami bahwa anak di usia sekitar tiga atau empat tahun sedang dalam tahap penting dalam perkembangan mereka di mana mereka mulai mengeksplorasi kemandirian mereka. Sebagai orangtua, ada beberapa hal yang Mama perlu perhatikan agar dapat membantu anak dalam mengatasi tantangan dan belajar mematuhi aturan tanpa merasa terkekang.
Mama perlu memahami hal-hal yang tidak disukai anak, apalagi di masa-masa di mana anak sedang gencarnya melakukan eksplorasi dan mencari tahu.
Pada kesempatan ini, Popmama.com akan membagikan hal tersebut dalam ketahui hal yang tidak disuka anak dan dampak dalam hidupnya!
1. Tidak suka diberi perintah
theblogstandardparent.com
Anak pada usia ini umumnya mulai menunjukkan dorongan untuk mandiri. Si Kecil ingin merasa memiliki kendali atas diri mereka sendiri. Saat diberi perintah atau diatur secara ketat, mereka mungkin merasa terkekang dan bereaksi dengan menolak atau bahkan mungkin dengan perilaku yang melawan.
Hal ini adalah bagian alami dari perkembangan kemandirian anak ketika mereka mulai mengerti sekitarnya dan menemukan apa yang mereka sukai dan tidak sukai.
2. Berpisah dengan orangtua
Freepik
Pada usia 3 tahun, umumnya anak-anak masih sangat melekat pada orang tua mereka. Mereka menganggap orang tua sebagai sumber keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu, dipisahkan dari orang tua, terutama dalam situasi yang tidak biasa ditemui.
Ketika terpisah dari orang tua, anak mungkin merasa cemas, takut, atau bahkan marah. Ini adalah reaksi yang sangat umum pada usia ini karena mereka masih belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas di luar keluarga inti mereka.
3. Tidak suka dikoreksi atau didisiplinkan
Freepik/bearfotos
Berikutnya, dalam usia ini, anak sedang dalam tahap eksplorasi dan belajar tentang batasan. Mereka mungkin mulai mencoba hal-hal baru dan bereksperimen dengan berbagai perilaku.
Namun, pada saat yang sama, si Kecil belum sepenuhnya memahami konsep aturan dan batasan. Ketika mereka diberi koreksi, seperti ditegur, anak mungkin akan tidak suka atau marah karena merasa terhalang dalam upaya eksplorasi mereka.
Dampak jika anak sering memaksa kehendak anak
Jika dilihat dari poin-poin tersebut, bisa dibilang bahwa anak-anak dalam usia ini sedang aktif menjelajahi dan mencari tahu hal di sekitarnya. Meski begitu, terkadang orangtua suka memaksakan kehendak pada anak agar ia mengikuti dan arahan Mama.
Padahal, saat anak tidak mau, sebaiknya orangtua memberi kebebasan pada anak untuk belajar dan bertanggung jawab atas pilihan jalan hidupnya sendiri. Lantas apa yang akan terjadi pada anak jika ia suka dipaksa kehendaknya?
Editors' Pick
1. Rendahnya rasa percaya diri
Freepik
Anak yang selalu dipaksa untuk mengikuti kehendak orangtua akan merasa bahwa pendapat dan keinginannya tidak dihargai.
Alhasil, anak bisa merasa tidak percaya diri. Mereka pun mungkin akan memiliki harga diri (self-esteem) yang buruk. Ini juga dapat menyebabkan anak menjadi pasif di lingkungan sekitarnya, termasuk sekolah.
Mereka jarang dan merasa takut untuk berpendapat dan berdiskusi dengan teman-temannya. Hal ini karena mereka tidak biasa untuk mengutarakan pendapatnya.
2. Tidak bisa mengambil keputusan sendiri
Freepik
Mama yang memaksa kehendak anak selanjutnya adalah anak tidak bisa mengambil keputusan sendiri.
Dengan pola asuh seperti ini anak cenderung tidak memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan karena memiliki ketergantungan yang berlebih pada orangtua. Hal ini dapat terjadi karena mereka merasa keputusan yang diambilnya mungkin akan salah dan tidak sesuai dengan kehendak orangtuanya.
3. Takut berpendapat
Freepik
Anak yang dibesarkan dengan orangtua yang suka memaksa akan cenderung takut untuk mengemukakan pendapat, ketika memasuki dunia sekolah dan kerja. Sebab, Mama lah yang membuat anak terbiasa untuk menutup rapat-rapat ruang untuk berdiskusi. Hal ini akan membuat anak merasa ragu dan takut ketika akan mengutarakan pendapatnya pada orang lain.
4. Kurang memiliki motivasi
Pexels/augustderichelieu
Kebebasan anak yang keinginannya ditahan orangtua dapat membuat anak kurang memiliki motivasi, terutama dalam menentukan perilaku yang tepat. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mudah cemas karena kurang terpenuhinya rasa aman dan kasih sayang dari orangtua.
Lantas bagaimana sikap orangtua seharusnya?
Freepik/freepik
Mengingat memaksakan kehendak pada anak dapat menimbulkan dampak buruk bagi mereka, ada baiknya Mama berusaha untuk memahami apa sebenarnya keinginan anak. Jadi, selama keinginannya masih positif, orangtua seharusnya perlu memberi semangat dan dukungan agar anak dapat berkembang menjadi lebih baik.
Ajak si Kecil untuk berdiskusi tentang apa yang mereka inginkan.Tanyakan juga apa tujuan mereka dan bagaimana cara mereka ingin mencapainya. Ini bukan berartiMama tidak boleh memberikan kritikan atau saran kepada anak. Namun, cobalah untuk memahami terlebih dahulu keinginannya dan hindari kritikan yang membuatnya tersudut.
Berikan anak soal pandangan dan motivasi sehingga ia bisa mencapai yang ia inginkan.
Walaupun sulit bagi orangtua menerima anak yang memilih jalan lain, tapi mengertilah bahwa anak akan melakukan yang terbaik dan bisa belajar lebih banyak dari kemampuan dasar yang ia miliki.
Jadi itu Ma penjelasan mengenai hal yang tidak disuka anak dan dampak dalam hidupnya. Sebagai orang tua, Mama harus mengakui bahwa setiap anak memiliki hak untuk berkembang dan mengeksplorasi dunia sesuai dengan kemampuannya.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk tidak memaksakan kehendak kita kepada mereka, melainkan mendukung dan membimbing si Kecil dengan penuh pengertian dan kasih sayang.
