Dongeng Anak Islami Tentang Kejujuran

Yuk, ajari anak sikap jujur melalui kisah Abdul Qadir Jilani!

27 Maret 2024

Dongeng Anak Islami Tentang Kejujuran
wordupscot.co.uk

Dongeng hadir dalam berbagai bentuk, beberapa bahkan dapat memuat nilai-nilai agama yang baik untuk anak. Dongeng dapat menjadi sarana belajar yang baik bagi anak-anak. Khususnya untuk mereka belajar mengenai moral dan nilai-nilai yang penting dalam kehidupan, seperti mengenai kejujuran. 

Sikap jujur membantu anak mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Sikap ini juga menjauhkan prasangka dan persepsi buruk diri kita di mata sesama. Kejujuran bernilai mahal karena harus dibangun dalam jangka waktu yang panjang. 

Mama dapat mengajarkan nilai-nilai kejujuran melalui dongeng Islami anak, lho. Salah satunya kisah yang diangkat dari kehidupan Syekh Abdul Qadir Jailani. Seorang tokoh ulama Persia ini sangat dihormati umat muslim karena mempunyai banyak kelebihan. Tidak heran jika beliau memperoleh banyak julukan, seperti penghidup agama dan Ghaus-e-Azam yang berarti orang suci terbesar dalam Islam.

Popmama.com telah menyediakan dongeng anak Islami mengenai kejujuran yang diangkat dari kehidupan Syekh Abdul Qadir Jailani. 

1. Abdul Qadir Jilani muda

1. Abdul Qadir Jilani muda
Youtube.com/Majlis Atfalul Ahmadiyya Canada

Abdul Qadir Jilani adalah seorang pelajar Islam yang lahir pada abad ke-11 masehi di Persia. Di awal kehidupannya, Abdul Qadir Jilani dideskripsikan sebagai anak muda dengan semangat belajar tinggi. Semangatnya juga datang dari dukungan sang Mama yang selalu mendorongnya meraih ilmu. 

Suatu saat, ketika Abdul Qadir Jilani berusia 18 tahun, ia meminta ijin kepada sang Mama untuk pergi ke Baghdad, mengejar ilmu mengenai politik, komersial, dan aktivitas budaya. Karena pada masa itu, Baghdad merupakan pusat pembelajaran dunia. 

2. Pesan sang Ibunda kepada Abdul Qadir

2. Pesan sang Ibunda kepada Abdul Qadir
Youtube.com/Majlis Atfalul Ahmadiyya Canada

Mendengar berita ini, Ibunda Abdul Qadir merasa bahagia dapat mengantar anaknya mengikuti jalan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk ini, Ibunda Abdul Qadir sudah menabung sebanyak empat puluh koin emas untuk anaknya. Sambil menyiapkan perlengkapan penjelajahan anaknya, ia menjahit koin emas tersebut ke lapisan mantel Abdul Qadir. 

Sebelum kafilah yang akan membawa Abdul Qadir pergi ke Baghdad, Ibunda memberikan pesan kepada anaknya. Pesannya, "Dimanapun kamu berbicara, katakanlah yang sebenarnya. Ingatlah bahwa Nabi Muhammad (SAW) bersabda, 'Kebenaran membawa kita kepada keadilan dan keadilan membawa ke surga...' dan Al-Qur'an mengatakan kepada kita, "Wahai orang-orang yang beriman! Berhati-hatilah terhadap kewajibanmu kepada Tuhan, dan jadilah orang-orang yang jujur." (Quran 9:119)


 

Editors' Pick

3. Di tengah jalan, Abdul Qodir dirampok

3. tengah jalan, Abdul Qodir dirampok
Youtube.com/The Kids Islamic World

Setelah berpamitan, Abdul Qadir pun segera menumpang pada kafilah dan pergi ke Baghdad. Di dalam perjalanan, kafilah yang ditumpangi Abdul Qadir tiba-tiba diserang oleh sekelompok perampok.

Perampok-perampok segera menghampiri para penumpang dan mulai mengambil semua barang berharga dari para pengelana, salah satu perampok mulai menggeledah barang-barang Abdul Qadir.

Saat mencari, perampok itu bertanya kepada Abdul Qadir, “Apakah kamu mempunyai sesuatu yang berharga?”

Abdul Qadir dengan tenang menjawab, “Ya.”

Mendengar hal ini perampok kaget mendengar jawaban Abdul Qadir. Ia pun segera menggeledah bawaan Abdul Qadir namun tidak menemukan apa-apa. Merasa kebinggungan, perampok itu membawa Abdul Qadir menemui pemimpinnya dan berkata, “Anak ini berkata bahwa dia mempunyai barang-barang berharga tetapi saya tidak dapat menemukan apa pun pada dirinya.”

 

4. Para perampok bertanya kepada Abdul Qadir

4. Para perampok berta kepada Abdul Qadir
Youtube.com/Majlis Atfalul Ahmadiyya Canada

Masih merasa belum puas terhadap jawaban Abdul Qadir. Pemimpin perampok memutuskan untuk turun tangan dan bertanya kepada Abdul Qadir sendiri.

Pemimpin perampok bertanya kepada Abdul Qadir, “Apakah kamu menyembunyikan barang berharga?”

Sekali lagi Abdul Qadir menjawab tanpa rasa takut, “Ya.”

Perampok itu bertanya, "Apa yang kamu sembunyikan?"

Abdul Qadir menjawab, “Empat Puluh Koin Emas.”

Setelah digeledah lebih jauh, perampok tersebut menemukan koin-koin yang disembunyikan di lapisan mantel Abdul Qadir.

Di antara semua kekacauan dan kepanikan yang melanda para pelancong, sikap Abdul Qadir yang tidak kenal lelah dan mengakui barang-barang berharga yang ia sembunyikan sungguh membingungkan perampok.

5. Alasan Abdul Qodir tidak berbohong

5. Alasan Abdul Qodir tidak berbohong
Youtube.com/Majlis Atfalul Ahmadiyya Canada

Para perampok itu kini penasaran untuk mengetahui lebih banyak tentang anak laki-laki yang tidak takut kehilangan hartanya. Dan bersikeras untuk mengatakan kebenaran.

Pemimpin perampok itu bertanya, “Siapa namamu dan dari mana asalmu?”

Abdul Qodir pun menjawab, “Nama saya Abdul Qadir dan saya berasal dari provinsi Jilan di Persia.”

"Kemana kamu pergi?" .

"Saya akan ke Baghdad." 

“Apa rencanamu di Baghdad?”

“Saya ingin belajar kepada ulama terhebat untuk menimba ilmu.”

“Mengapa kamu tidak menyembunyikan kebenaran dan menyimpan koin emasmu dengan aman dari kami? Kamu membutuhkan uang tersebut untuk pendidikanmu bukan?" tanya perampok kebinggungan

Abdul Qadir pun menceritakan nasehat yang diberikan ibunya sebelum ia berangkat serta arahan Nabi dan Alquran untuk selalu berkata jujur.

6. Jawaban Abdul Qodir yang mengejutkan para perampok

6. Jawaban Abdul Qodir mengejutkan para perampok
Youtube.com/Majlis Atfalul Ahmadiyya Canada

Mendengar hal ini, perampok itu merasa sangat menyesal dan berseru kepada teman-temannya, "Anak muda ini tidak kenal takut dan memiliki iman yang tak tergoyahkan kepada Tuhan. Dia memiliki keberanian untuk melawan orang-orang seperti kita. Sesungguhnya ibunya telah mengajarinya dengan bijak dan dia adalah contoh nyata menjadi seorang Muslim."

Sambil memegangi kepalanya karena malu, ketua perampok mulai menangis. Dia memeluk Abdul Qadir dan meminta maaf padanya.

Abdul Qadir menjawab, “Kamu hanya perlu berdoa kepada Allah dan memohon ampunan dan petunjuk. Insya Allah kamu akan memperbaiki jalanmu.”

Mendengar hal itu pemimpin perampok itu menyuruh anak buahnya untuk mengembalikan segala sesuatu yang dirampas dari para pengelana itu. Kemudian dia berseru, "Ya Tuhan, anak muda ini telah menunjukkan kepada kami jalan yang lurus. Mohon maafkan kami dan bimbing kami ke jalan yang benar."

7. Pesan moral dari cerita

7. Pesan moral dari cerita
Youtube.com/Majlis Atfalul Ahmadiyya Canada

Dari cerita ini kita dapat melihat kisah hidup Abdul Qadir yang menjunjung tinggi kejujuran dalam hidupnya. Pesan yang diberikan sang Ibu dipegang baik-baik dan diterapkan ketika mendapatkan masalah. 

Perkataan jujur Abdul Qadir dapat membantunya lepas dari masalah yang berbahaya. Meski ia tahu jika ia berkata jujur, ia akan kehilangan hartanya yang berharga. 

Dalam kehidupan, kita perlu selalu mengutamakan kejujuran, meski hal tersebut dapat merugikan kita. Namun pada dasarnya ajaran kejujuran ini merupakan pesan Allah sendiri bagi kita hambanya. 

Itulah dongeng anak Islami mengenai kejujuran. Semoga dongeng ini dapat membantu anak belajar bersikap jujur di kehidupan sehari-hari. 


Baca juga:

 

The Latest