Cara Mengajarkan Kebaikan pada Anak Berdasarkan Usianya

Sebenarnya anak dapat diajarkan perilaku baik sejak dini, lho!

4 April 2022

Cara Mengajarkan Kebaikan Anak Berdasarkan Usianya
Pexels/Victoria Borodinova

Anak seringkali disebut sebagai tabula rasa, atau kertas polos yang siap untuk diisi berbagai macam ilmu dan pengetahuan.

Selain pintar, tentu Mama juga ingin anak juga tumbuh menjadi anak yang berperilaku baik. Namun bagaimana cara mulai mengajari kebaikan pada anak ya?

Popmama.com sudah merangkum cara mengajarkan kebaikan pada anak berdasarkan usianya di bawah ini. Yuk disimak!

Perilaku Seperti Apa yang Dapat Dikatakan Baik?

Perilaku Seperti Apa Dapat Dikatakan Baik
Pexels/cottonbro

Mengajarkan anak kebaikan dan bagaimana bersikap baik dapat membantu membuat pondasi mereka untuk belajar bagaimana rasanya mendahulukan kebutuhan orang lain.

Kebaikan membantu mereka memahami bagaimana mereka dapat merasakan empati terhadap orang lain dan memberikan bantuan ketika orang lain membutuhkan.

Perilaku baik biasanya dikaitkan dengan perasaan empati. Empati adalah kemampuan untuk menunjukkan kasih sayang dan memahami sudut pandang orang lain.

Kebaikan juga dapat ditunjukkan dengan kecerdasan emosional yang tinggi, yang berarti mampu memahami emosi diri sendiri dan orang lain.

Mengajari anak-anak bagaimana bersikap baik dan melakukan tindakan kebaikan membantu mereka merasakan rasa memiliki yang kuat dan meningkatkan harga diri mereka.

Selain itu, berperilaku baik juga dapat meningkankan hormon endorfin yang memberikan kita perasaan positif.

Meski anak biasanya sudah memahami rasa kasih sayang sejak kecil, orangtua tetap perlu mengajari anak sedari dini karena empati juga perlu diajarkan.

Anak tidak serta-merta memahami emosi serta ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya jika tidak pernah dikenalkan oleh orang tua.

Lalu, bagaimana cara mulai mengajarkan kebaikan pada anak sejak dini?

Editors' Pick

1. Stimulasi untuk anak usia di bawah 3 tahun

1. Stimulasi anak usia bawah 3 tahun
Unsplash/Kelly Sikkema

Bagi anak batita, Mama dapat mulai mengajarkan kebaikan dengan mengidentifikasi emosi yang sedang anak rasakan.

“Misalnya, kita melihat anak menangis, nah kita bisa jelaskan ke anak tentang apa yang dia rasakan. Oh adek lagi sedih karena mainannya diambil ya, yaudah gapapa nanti adek bisa main lagi” terang Samantha, M.Psi, psikolog pada webinar Gerakan Anak Hebat Bebelac (17/3/2022).

Mama dapat mengajarkan anak batita dengan menunjukkan reaksi dari perilaku anak, misal dengan perhatian serta rasa aman jika anak menangis.

Jika anak sudah berusia 2 tahun ke atas, anak dapat mulai diberikan beberapa tanggung jawab sederhana untuk membangun rasa percaya dirinya, misal anak boleh mengambil makanannya sendiri.

2. Stimulasi anak usia 3-5 tahun

2. Stimulasi anak usia 3-5 tahun
Pexels/cottonbro

Saat anak berusia 3 tahun ke atas, anak mulai memahami konsekuensi dari perilakunya serta mulai memiliki inisiatif untuk melakukan kegiatan tertentu.

“Pada usia 3-5 tahun, anak mulai melakukan sesuatu dengan tujuan atau alasan tertentu,” jelas Samantha.

Meski begitu, anak tetap membutuhkan arahan dari orangtua untuk melakukan tindakan yang tepat.

Anak mungkin sudah mulai berpikir untuk berbagi ke teman atau orang di rumah lainnya, namun tetap akan bertanya pada Mama siapa yang perlu diberikan perhatian terlebih dahulu.

“Tapi di umur ini anak sudah mulai perhatian dengan sekitarnya,” lanjut Samantha.

Anak akan mulai bertanya dan memastikan sekitarnya jika sudah pernah diberikan contoh oleh orangtuanya, misal memastikan Mama dan Papa sudah makan atau belum.

Arahan yang diberikan pada anak dapat mulai mengajarkan anak tentang kebaikan pula, terutama tentang perhatian kepada orang lain dan rasa penasaran untuk melakukan berbagai aktivitas.

3. Stimulasi anak usia di atas 5 tahun

3. Stimulasi anak usia atas 5 tahun
Pexels/Meruyert Gonullu

Pada umur 5 tahun ke atas, anak umumnya sudah dapat menentukan apa yang disebut sebagai perilaku baik berdasarkan pemahamannya sendiri.

“Misal mungkin anak senang bermain dengan anak tetangga, anak mungkin akan membuat sesuatu untuk diberikan pada temannya,” jelas Samantha.

Di umur ini pula anak mulai memahami perilaku baiknya dapat membuat orang lain senang. Ditambah lagi anak sudah mulai memahami cara melakukan inisiatif pada usia sebelum 5 tahun.

“Nah di situ reward anak ketika ia berbuat baik dan melihat ekspresi orang lain senang menerima perbuatan dia akan menumbuhkan self-motivation dalam dirinya supaya dia akan lebih sering berbuat baik,” papar Samantha.

Hal lainnya yang perlu diketahui adalah anak di atas usia 5 tahun umumnya memiliki pemahaman tentang berbagi dan kebaikan yang kuat.

Di usia ini, orang lain dapat mulai melihat bagaimana sikap orangtua atau pengasuh di depan anak tersebut serta pengalaman anak ketika sekolah.

“Makanya kita bilang, orangtua itu pasti akan menjadi agent of kindness untuk anak-anak. Panutan untuk berbuat baik itu seperti apa,” tutup Samantha.

Itulah cara mengajarkan kebaikan pada anak berdasarkan usianya. Sudah Mama lakukan belum, ya?

Baca Juga:

The Latest