Tak Disangka, Inilah 5 Manfaat Membiasakan Anak Menentukan Pilihannya

Biarkan si Kecil memilih baju sesuai keinginannya, Ma

31 Juli 2019

Tak Disangka, Inilah 5 Manfaat Membiasakan Anak Menentukan Pilihannya
Freepik/prostooleh

Pastinya Mama sebagai orangtua sering memilihkan busana yang dirasa cocok untuk sang anak. Tapi apakah Mama pernah membiarkan si Kecil menentukan pilihan pakaiannya sendiri?

Sementara seseorang perlu membuat pilihan dan keputusan dalam berbagai hal, termasuk pada anak-anak. Nah, mulai sekarang biarkan mereka belajar memilih dan membuat keputusan sejak dini.

Mama bisa memulainya dengan memberi pilihan dalam kehidupan sehari-hari seperti memberinya ia kesempatan dalam memilih menu sarapan pagi.

Ternyata dengan memberikan pilihan pada anak juga ada manfaatnya. Pada fase ini merupakan salah satu tahapan sehat dalam proses tumbuh kembang anak.

Berikut 5 manfaat baik membiasakan memberikan pilihan pada anak yang dirangkum oleh Popmama.com:

1. Membangun rasa percaya diri anak

1. Membangun rasa percaya diri anak
Freepik

Jika anak mulai terlihat gelisah saat Mama memakaikan baju, mungkin saja hal itu terjadi karena ia ingin memilih pakaiannya sendiri. Maka berilah ia kesempatan untuk memilih pilihan terbaik apa yang sesuai keinginannya.

Sebab mulai usia 3 tahun mereka cenderung memilih apa saja yang disukainya. Semakin anak tumbuh besar, ia sudah ingin menentukan pilihannya sendiri.

Mama pun bisa memberikan beberapa pilihan model baju mana yang cocok untuknya, lalu biarkan si Kecil yang memutuskan untuk dipakainya. Melalui proses tersebut maka ia akan memiliki rasa percaya diri dan konsep yang lebih baik.

Editors' Pick

2. Menghindari anak dari tantrum

2. Menghindari anak dari tantrum
Freepik/yupachingping

Pastinya sebagai orangtua Mama sudah tahu hal apa saja yang akan membuat anak marah dan tantrum. Tapi terkadang orangtua tidak menyadari bahwa anak-anak juga perlu merasa memegang kendali. 

Sebenarnya anak-anak juga memiliki sifat dasar periang, namun saat mereka masih sangat kecil biasanya beberapa faktor membuat ia menjadi pemarah atau tantrum. Nah, Mama bisa menyiapkan strategi untuk menghadapinya.

Sementara pada usia tiga tahun, anak sedang mengembangkan keterampilannya untuk menentukan pilihan yang sederhana.

Meminta anak menentukan suatu pilihan dengan menggunakan nada dan suara yang ramah, maka ia akan memiliki kendali dan melakukannya dengan senang hati. Hal tersebutlah yang dapat meminimalisir anak dari tantrum.

3. Mengajarkan rasa tanggung jawab

3. Mengajarkan rasa tanggung jawab
Freepik

Ma, sebaiknya hindari memaksa anak untuk belajar sesuatu atas keinginan orangtua. Jika hal tersebut Mama lakukan maka potensi anak tidak akan berkembang secara maksimal.

Sementara yang perlu dilakukan yaitu membiasakan anak untuk menentukan pilihan sesuai keinginannya sejak dini. 

Apabila ingin berpendapat bahwa pilihannya tidak serasi, maka jangan langsung memarahinya. Tapi biarkan anak merasa puas dan nyaman dengan pilihannya sendiri.

Dengan memberikan pilihan sederhana di kehidupan sehari-hari, mereka pun bisa belajar mengelola keputusan dan menjadi proses pembelajaran baginya bahwa selalu ada konsekuensi dalam setiap tindakan yang dikerjakannya.

Melalui pengambilan suatu keputusan maka ia dapat bertanggung jawab atas pilihannya itu.

4. Anak merasa lebih berharga

4. Anak merasa lebih berharga
Freepik/Freepic.diller

Sayangnya kesibukan pekerjaan atau berbagai urusan lainnya membuat orangtua lupa, sehingga tidak membuat anak-anaknya diperlakukan secara istimewa dan dicintai sepenuh hati.

Sebagai orangtua, apakah Mama pernah berusaha membuat anak-anak merasa dicintai?

Padahal perasaan dihargai maupun dicintai amatlah penting dimiliki seorang anak. Dengan Mama memberinya kesempatan untuk memilih dan memutuskan suatu pilihan sejak dini, maka ia akan merasa dirinya istimewa dihadapan orangtuanya.

Di mana anak-anak merasa spesial ketika mereka didengarkan, dihargai dan disadari keberadaannya. Jadi, dengan menerima pilihan sederhana dari mereka merupakan cara yang mudah untuk mengakui dan menghargai keberadaan anak.

5. Terampil menyelesaikan masalah

5. Terampil menyelesaikan masalah
Freepik/v.ivash

Terkadang sulit untuk memilih antara kata orangtua atau pilihannya sendiri, hal itulah yang dirasakan oleh sebagian anak. Pada akhirnya keputusan harus diambil yang tidak sesuai harapannya.

Padahal dengan membebaskan anak menentukan suatu pilihan, hal tersebut salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mengasah kreativitas dan kemandirian si Kecil. 

Dengan membiarkan ia menentukan pilihannya maka membuat anak dapat memperhitungkan dalam sebuah pekerjaan, karena tidak semua keputusan yang dipilih anak memiliki hasil negatif.

Ketika pilihan memberikan hasil yang diinginkan, itu artinya ia terampil dalam problem solving. Anak yang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri juga akan lebih mampu menerima tantangan, sehingga reaksinya dalam menghadapi kesulitan juga lebih baik dan bisa menghindari keputusan-keputusan yang negatif.

Banyak bukan manfaat baik yang didapat anak jika ia dibebaskan menentukan pilihannya sendiri. Selain itu orangtua juga perlu mengajari anak untuk bertanggung jawab dengan pilihan yang sudah mereka ambil.

Baca juga:

The Latest