Pendidikan Seks untuk Balita, Apakah Perlu?

Pendidikan seks tidak hanya untuk anak remaja lho, Ma

9 Maret 2021

Pendidikan Seks Balita, Apakah Perlu
Freepik/senivpetro

Sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap pendidikan seks sebagai hal yang tabu. Bahkan, sebisa mungkin hal tersebut tidak didiskusikan bersama dengan anak. Hal ini karena paham bahwa pendidikan seks berkaitan langsung dengan aktivitas seks itu sendiri.

Padahal sejatinya, pendidikan seks adalah pendidikan tentang kesehatan reproduksi.

Tujuan pendidikan ini adalah untuk mengenalkan organ reproduksi, cara membersihkannya, mencegah penyakit menular, hingga mencegah terjadinya pelecehan seksual.

Selain karena anggapan tabu, sebagian orangtua enggan membahas pendidikan seks karena tidak yakin kapan waktu yang tepat untuk membahasnya.

Apakah saat anak mulai beranjak remaja? Jawabannya adalah sedini mungkin, yaitu saat anak berusia balita.

Agar lebih memahami pentingnya pendidikan seks untuk balita, simak informasi Popmama.com berikut ya, Ma.

1. Pendidikan seks agar anak mengenali diri sendiri

1. Pendidikan seks agar anak mengenali diri sendiri
Freepik/freevector

Pendidikan seks dimulai dengan mengenali perbedaan jenis kelamin. Bagi balita, hal ini bukan hal yang sepele. Konsep jenis kelamin adalah hal baru bagi mereka sehingga mereka butuh bimbingan Mama untuk memahami perbedaannya.

Tidak perlu penjelasan yang panjang dan rumit. Mama cukup menjelaskan bahwa anak laki-laki akan tumbuh seperti Papa, sedangkan anak perempuan akan tumbuh seperti Mama.

Selain itu, belikan barang dan pakaian yang sesuai dengan jenis kelamin anak ya, Ma. Meskipun Mama suka dengan gaya tomboy, sebaiknya tetap berikan baju perempuan pada anak. Begitu juga sebaliknya.

Pasalnya, anak bisa bingung dengan jati dirinya jika Mama melakukan hal tersebut.

2. Pendidikan seks agar anak memahami batasan

2. Pendidikan seks agar anak memahami batasan
freepik.com

Pendidikan seks juga dibutuhkan agar balita mengenal bagian tubuhnya sendiri.

Pertama-tama, kenalkan fungsi bagian tubuh tertentu. Setelah itu beri tahu anak bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, seperti dada, bibir, organ reproduksi, dan bokong.

Pemahaman ini penting agar anak mampu melindungi dirinya sendiri, apalagi saat tiba saatnya anak bersosialisasi nanti. Mama tentunya tidak bisa mengawasi anak setiap saat bukan?

Editors' Pick

3. Pendidikan seks agar anak paham cara menjaga kebersihan diri

3. Pendidikan seks agar anak paham cara menjaga kebersihan diri
pottytrainingdaze.com

Seperti yang telah disebutkan, pendidikan seks bertujuan mengenalkan kesehatan reproduksi. Tentu saja hal ini termasuk cara menjaga kebersihan alat kelamin anak.

Memasuki usia balita, umumnya anak akan memulai potty taining mereka. Nah, inilah waktu yang tepat untuk mengajarkan cara menjaga kebersihan diri.

Ajarkan anak untuk selalu membasuh alat kelaminnya setiap kali selesai buang air dan mencuci tangan.

4. Pendidikan seks agar anak memiliki budaya malu

4. Pendidikan seks agar anak memiliki budaya malu
rawpixel.com/Teddy Rawpixel
Manfaat telur puyuh

Hal yang ini tidak kalah penting. Anak-anak tentu tidak akan memahami norma yang berlaku jika tidak diajarkan terlebih dahulu.

Oleh karena itu, berikan penjelasan tentang hal-hal yang harus anak lakukan, seperti masuk ke kamar mandi umum sesuai jenis kelamin, tidak boleh buang air sembarangan, dan tidak boleh buka baju sembarangan.

Mama juga perlu menjelaskan batasan-batasan yang ada saat anak bermain dengan lawan jenis.

Adalah pemahaman yang keliru jika Mama menganggap penjelasan ini terlalu dini untuk diberikan pada anak balita. Pasalnya, kebiasaan-kebiasaan ini akan terbawa sampai mereka dewasa nanti.

5. Pendidikan seks sejak dini agar anak lebih terbuka

5. Pendidikan seks sejak dini agar anak lebih terbuka
Parents.com

Pendidikan seks sering dikaitkan dengan usia remaja, yaitu saat anak mengalami perubahan hormon dan mulai memiliki ketertarikan pada lawan jenis. Faktanya, memulai pendidikan seks pada umur tersebut termasuk sudah terlambat.

Jika Mama tidak pernah membahas pendidikan seks bersama anak sedini mungkin, anak akan merasa malu atau risih untuk bertanya dengan Mama. Alhasil, ia pun memilih untuk mencari informasi dari sumber lain.

Dengan kata lain, memberikan pendidikan seks sedini mungkin adalah cara untuk membangun kepercayaan anak kepada Mama agar nantinya ia lebih terbuka.

6. Tahapan mengenalkan pendidikan seks untuk balita

6. Tahapan mengenalkan pendidikan seks balita
Pexels/Alexander Dummer

Nah, setelah memahami pentingnya pendidikan seks untuk balita. Mama harus memahami langkah yang tepat untuk menyampaikannya.

Meski harus dimulai sedini mungkin, pendidikan seks untuk balita tetap memiliki tahapan. Mama tidak bisa langsung mengajarkan semuanya kepada anak. Selain belum memiliki kapasitas untuk memahami, informasi yang terlalu banyak juga bisa memicu salah paham.

Saat anak berumur 0-2 tahun, cukup kenalkan tentang perbedaan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Mama bisa mengenalkan bahwa perempuan itu seperti Mama, sedangkan laki-laki seperti Papa.

Lalu saat anak berumur 2-5 tahun, kenalkan tentang bagian tubuhnya. Jelaskan bagian mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak. Mama juga bisa mulai mengajarkan cara menjaga kebersihan alat kelamin pada usia ini.

7. Cara memberikan pendidikan seks untuk balita

7. Cara memberikan pendidikan seks balita
hip2save

Selain memahami tahapan pendidikan seks untuk balita, Mama juga perlu memahami cara penyampaian yang terbaik. Perlu Mama ketahui, anak di bawah umur empat tahun belum mampu memahami sesuatu yang abstrak.

Oleh karena itu, Mama harus menjelaskan sambil memberikan peragaan langsung.

Sebagai contoh, saat Mama mengenalkan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, ajak anak untuk menyentuhnya secara langsung. Saat Mama mengajarkan cara membersihkan alat kelamin, praktekan secara langsung saat di kamar mandi.

Selain itu, sampaikan dengan menyenangkan dan sederhana ya, Ma!

Itulah informasi mengenai pentingnya pendidikan seks untuk balita. Jika disimpulkan, pendidikan seks tersebut sangat diperlukan agar anak memiliki kesadaran penuh akan dirinya sendiri. Yuk, mulai sedini mungkin agar anak memahami tentang diri dan organ reproduksinya, Ma. Namun, sampaikan dengan cara yang tepat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest