7 Cara Mengatasi Drama Memandikan Anak ala Putri Titian

Cara pertama Putri Titian saat mau memandikan anak agar tak terjadi drama adalah melakukan persiapan terlebih dahulu, misalnya menyiapkan pakaiannya. 

"Kita nggak bisa '5 menit' gitu nggak bisa ya, apalagi kalau masih bayi mesti prepare siapin dulu ada persiapan bajunya. Jadi anak tuh nggak kelamaan buka baju, terus airnya juga. Karena seperti kata dokter Denta bilang anak bayi tuh mandinya harus pakai air hangat," ujarnya.

Dokter spesialis anak yakni dr. Kurniawan Satria Denta Sp.A mengungkapkan tak bisa menggunakan suhu air terlalu panas saat memandikan anak. Hal itu menjadi kecelakaan paling sering terjadi.

"Suhunya itu kira-kira 36 sampai 38 derajat. Makanya penting banget, terutama buat yang punya bayi baru lahir itu siapkan termometer, penting. Bukan hanya untuk mengukur suhu bayinya, tetapi juga untuk suhu airnya," jelas dokter Denta.

Bagi anak yang sulit untuk dimandikan sebaiknya buat negosiasi sampai ia setuju untuk mandi. Apalagi jika anak sudah mulai masuk sekolah dan mengharuskannya mandi di pagi hari. 

Saran dari Putri Titian selalu ingatkan saja anak untuk mandi, namun jangan sampai dipaksa. Karena kalau sampai dipaksa, lalu dia ketemu air dingin maka akan merasa trauma. 

"Sekali dia tahu nggak enak, dia nggak mau lagi. Jadi gimana caranya kita menciptakan suasana itu senyaman mungkin, jadi si anak tidak trauma. Pada saat dia kenal itu mandi oh mandi tuh enak kok, nyaman kok," kata Putri.

Untuk anak yang sudah mulai beranjak besar atau balita ada beberapa aktivitas yang bisa ditawarkan kepada mereka saat mandi, seperti main air. Agar anak nyaman ketika mandi, bisa juga siapkan mainan khusus air, seperti bebek-bebekan, buku, dan yang lainnya. 

"Jadi aku stok mainan yang dibeli dari e-commerce, mainan bubble, bola apalah. Jadi benar-benar diciptakan senyaman itu. Jadi buat anak nggak trauma ketika mandi," kata Putri Titian.

Penggunaan water heater di rumah membantu Putri Titian, terutama ketika ia baru memiliki bayi. Kala itu ia baru mengetahui bahwa anak bayi tak boleh mandi menggunakan air dingin. 

Agar tak perlu repot merebus air terlebih dahulu, Putri Titian menyiasatinya dengan memasang water heater di rumahnya. Selain lebih mudah, penggunaan water heater juga membuat suhu air panas menjadi lebih stabil dibandingkan air panas yang direbus sendiri. 

"Kalau misalnya kita harus rebus air kan kasihan kan anak ya, belom lagi harus gotong-gotong air panas dari panci ke ember, terus pas anaknya udah dibuka bajunya airnya keburu dingin, jadi aduh ribet sekali. Jadi untuk mempermudah saya sebagai seorang mama menggunakan water heater," jelasnya

Anak-anak Putri Titian terbiasa menggunakan air hangat, terlebih di pagi hari ketika mau berangkat sekolah. Karena jika menggunakan air dingin di pagi hari, keesokannya merasa trauma sampai tak mau sekolah. 

Putri Titian akan memberikan anak-anaknya mandi lebih lama biasanya di sore hari atau setelah beraktivitas di luar.

Walaupun pulang malam, ia tetap memandikan anak-anaknya menggunakan air hangat agar membuang energi seharian dan lebih siap untuknya segera tidur. 

"Kalau sebelum tidur mandi air hangat itu buat anak-anak enak banget. Lapar kan, abis main, mandi air hangat, makan, tidur. Itu lebih mempermudah kita juga sebagai orangtua. Jadi pas udah mandi, makan, dia nggak mau main-main lagi," jelasnya.

Di sisi lain dokter Denta mengungkapkan dalam memandikan anak harus ditetapkan batasan dan tak boleh terlalu lama. Karena semakin lama mandi, anak akan semakin kedinginan.

"Kalau masih bayi sih sebenarnya nggak sampai 5 menit sudah cukup. Kalau sudah agak besar, ya sambil main-main air ya mungkin setengah jam, tapi tetap kita batasin," ungkapnya.

Punya dua anak laki-laki, Putri Titian tak melulu memandikan dua anak sekaligus. Ia mengaku menyesuaikan suasana hati dan energinya di hari itu, apakah siap satu terlebih dahulu atau dua sekaligus. 

"Apa satu-satu dulu kita bagi 'kakak dulu ya nak ya kita gantian, kamu nonton televisi dulu' misal atau kalau mamanya lagi penuh semangatnya 'dua anak aja nak langsung' biar sat set sat set 'kamu main bebek, kamu main ini' kita mandiin, selesai," tegasnya.

Putri Titian mengaku suaminya, Junior Liem, mau ikut terjun langsung dalam memandikan anak. Tetapi saat anak-anaknya masih bayi, sang suami tak mau ikut andil karena takut salah caranya. 

"Jadinya waktu anak-anak bayi, dia hanya menyiapkan air panas, bantu menyiapkan baju. Tapi kalau terjun langsung sih mamanya tetap. Kalau sudah besar gini sih dia request 'aku mau mandinya sama papi aja' papinya kan jadi mau nggak mau dilibatkan gitu," pungkas Putri Titian.

Itulah tadi rangkuman soal cara mengatasi drama memandikan anak ala Putri Titian. Cara ini bisa diterapkan jika Mama mengalami hal serupa. Semoga bermanfaat, ya.