7 Cara Mengatasi Flu dan Batuk pada Anak yang Tak Bisa Minum Tablet

Tidak semua anak bisa menelan tablet, di sinilah orangtua berperan penting mencari solusi pengobatan

23 April 2024

7 Cara Mengatasi Flu Batuk Anak Tak Bisa Minum Tablet
Freepik/jcomp

Saat flu dan batuk menyerang anak, peran orangtua menjadi sangat penting dalam memberikan perawatan yang tepat dan memastikan kenyamanan serta pemulihan yang cepat. Namun, ketika anak sulit untuk minum tablet, tugas tersebut bisa menjadi tantangan tersendiri. 

Tidak hanya itu, kekhawatiran tentang efektivitas pengobatan juga bisa muncul.  Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang alternatif pengobatan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu anak pulih dengan optimal. 

Berikut ini Popmama.com akan membahas beberapa cara mengatasi flu dan batuk pada anak yang tak bisa minum tablet dengan mudah.

1. Pastikan anak terhidrasi dengan cukup

1. Pastikan anak terhidrasi cukup
Freepik

Memastikan anak terhidrasi dengan cukup adalah langkah pertama yang sangat penting dalam mengatasi flu dan batuk pada anak yang sulit minum tablet. Kondisi seperti flu dan batuk sering kali menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan dalam tubuh anak, sehingga penting untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan asupan cairan yang mencukupi untuk membantu proses penyembuhan. 

Mengonsumsi banyak cairan tidak hanya membantu menjaga agar tubuh tetap terhidrasi, tetapi juga membantu melonggarkan lendir pada saluran pernapasan, yang dapat membuat pernapasan menjadi lebih nyaman bagi anak. 

Orangtua bisa mengajak anak untuk minum air putih secara teratur, atau memberikan pilihan minuman lain seperti jus buah yang kaya akan vitamin C, atau teh hangat yang dapat memberikan rasa nyaman saat tenggorokan terasa sakit.

2. Memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup

2. Memastikan anak mendapatkan istirahat cukup
Freepik

Memastikan istirahat yang cukup merupakan langkah yang tak kalah penting dalam menangani flu dan batuk pada anak yang kesulitan minum tablet. Istirahat yang cukup memungkinkan tubuh anak untuk memfokuskan energinya dalam proses penyembuhan dan melawan infeksi yang sedang terjadi. 

Saat anak tidur atau beristirahat, sistem kekebalan tubuhnya aktif bekerja untuk melawan virus yang menyebabkan flu dan batuk. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup setiap hari. 

Orangtua dapat menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman di kamar tidur anak, memastikan bahwa waktu tidurnya konsisten setiap malam, dan menghindari aktivitas yang terlalu melelahkan atau merangsang sebelum tidur. 

Selain itu, jangan ragu untuk memberikan anak waktu istirahat tambahan jika ia merasa lelah selama periode penyakitnya. Hal ini dapat membantu tubuh anak untuk pulih dengan lebih efisien dan mempercepat proses penyembuhan secara keseluruhan.

Editors' Pick

3. Memberi makanan yang bergizi, terutama mikronutrien

3. Memberi makanan bergizi, terutama mikronutrien
Freepik/jcomp

Memberi makanan yang bergizi, terutama yang kaya akan mikronutrien seperti vitamin dan mineral, merupakan bagian penting dalam strategi pengobatan anak yang mengalami flu dan batuk tetapi kesulitan dalam menelan tablet. 

Makanan yang dikonsumsi oleh anak memiliki peran yang krusial dalam mendukung sistem kekebalan tubuhnya. Dengan memilih makanan yang kaya akan mikronutrien, seperti buah-buahan, sayuran hijau, biji-bijian, dan produk susu, orangtua tidak hanya memberikan bahan bakar bagi tubuh anak untuk melawan infeksi, tetapi juga memberikan dukungan yang dibutuhkan bagi proses penyembuhan yang efektif. 

Misalnya, vitamin C yang terdapat dalam buah jeruk dan sayuran hijau dapat membantu meningkatkan produksi sel darah putih, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. 

Sementara itu, mineral seperti seng dan selenium juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Orangtua dapat menciptakan makanan yang menarik dan bervariasi untuk anak dengan menggabungkan berbagai jenis makanan bergizi dalam setiap hidangan. 

4. Persiapkan risiko penularan apabila ada orang rumah yang sakit

4. Persiapkan risiko penularan apabila ada orang rumah sakit
Freepik/Lifestylememory

Saat salah satu anggota keluarga mengalami gejala flu dan batuk, risiko penularan kepada anggota keluarga lainnya, terutama anak-anak, dapat meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk mengurangi kemungkinan penularan.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan meminta anggota keluarga yang sakit untuk menggunakan masker. Dengan menggunakan masker, risiko penularan melalui droplet yang dihasilkan dari batuk atau bersin dapat dikurangi secara signifikan. Selain itu, masker juga dapat membantu mengurangi paparan langsung terhadap virus yang menyebabkan flu dan batuk. 

Selain menggunakan masker, penting juga untuk meningkatkan praktik-praktik kebersihan yang baik di rumah, seperti sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, membersihkan permukaan yang sering disentuh, dan menjaga jarak fisik dengan anggota keluarga yang sakit. 

5. Mengajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

5. Mengajarkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Freepik

Mengajarkan PHBS kepada anak merupakan investasi jangka panjang dalam kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain membantu mereka melindungi diri dari flu dan batuk, PHBS juga membentuk kebiasaan sehat yang akan mereka bawa sepanjang hidup. 

Salah satu aspek utama dari PHBS adalah mencuci tangan secara teratur. Dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah bersentuhan dengan benda yang kotor, dapat membantu menghilangkan kuman dan virus yang dapat menyebabkan penyakit. 

Selain itu, mengajarkan anak untuk menutup mulut mereka saat batuk atau bersin dengan menggunakan siku bagian dalam atau tisu dapat mengurangi penyebaran droplet yang mengandung virus flu dan batuk ke lingkungan sekitar. 

Selanjutnya, menjaga kebersihan lingkungan juga penting, termasuk membersihkan permukaan yang sering disentuh dan menjaga kebersihan udara di dalam rumah.

6. Minum obat berbentuk cair

6. Minum obat berbentuk cair
Freepik/user18526052

Memilih obat dalam bentuk cair adalah solusi praktis bagi anak yang kesulitan menelan tablet, namun, penting untuk memahami lebih dalam tentang cara yang tepat untuk memberikannya. 

Obat berbentuk cair tidak hanya lebih mudah ditelan oleh anak yang mungkin memiliki masalah menelan, tetapi juga dapat diserap lebih cepat oleh tubuh, mempercepat proses penyembuhan. 

Namun, sebelum memberikan obat apapun kepada anak, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan terlebih dahulu. Mereka akan memberikan petunjuk yang tepat tentang dosis yang diperlukan berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan anak. 

Selain itu, pastikan untuk membaca label obat dengan cermat dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera. Jangan ragu untuk bertanya kepada apoteker tentang cara yang tepat untuk memberikan obat berbentuk cair kepada anak, termasuk apakah perlu dicampur dengan makanan atau minuman tertentu untuk meningkatkan kelancaran penelanan.

7. Menggunakan obat dry syrup

7. Menggunakan obat dry syrup
Popmama.com/Daffa Almaas

Menggunakan obat dry syrup (sirup kering) merupakan opsi lain yang dapat dipertimbangkan untuk membantu mengatasi flu dan batuk pada anak yang mengalami kesulitan menelan tablet. Sirup kering seringkali lebih mudah untuk diminum oleh anak-anak karena teksturnya yang cair dan rasa yang biasanya lebih mudah diterima oleh lidah mereka. 

PT. Tempo Scan Pacific mengembangkan bisnisnya melalui inovasi terbaru yaitu bodrexin Flu & Batuk PE Dry Syrup untuk meredakan flu dan batuk anak yang disertai batuk berdahak, sebagai obat pertama dan satu-satunya dengan format dry syrup yang dijual bebas di Indonesia.

Pada Senin (22/4/2024) bertempat di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, PT. Tempo Scan Pacific resmi meluncurkan produk bodrexin Flu & Batuk PE Dry Syrup yang diwakilkan oleh Diana Theodora selaku General Manager Brand Communication & Content Health Care PT. Tempo Scan Pacific dan Tasya Kamila sebagai brand ambassador.

“Hadirnya bodrexin Flu & Batuk PE Dry Syrup ini ditujukan untuk melengkapi rangkaian produk bodrexin yang telah ada sehingga masyarakat dapat memilih produk yang tepat, sesuai dan nyaman untuk si Kecil karena seluruh rangkaian produk bodrexin pas dan efektif untuk meredakan flu dan batuk si Kecil dan membuat Ibu tidak perlu khawatir lagi,” ujar Diana.

Lebih lanjut, mengenai kekhawatiran para Ibu, dr. Melia Yunita, M.Sc., Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak menjelaskan bahwa salah satu yang menjadi kekhawatiran para Ibu saat ini adalah tingginya tren kasus ISPA di Indonesia. Bahkan dalam kurun waktu Januari hingga September 2023 lalu mencapai 1,5-1,8 juta aksus secara nasional.

“Saat ini obat sediaan dry syrup atau sirup kering memang menjadi salah satu alternatif Ibu untuk diberikan kepada anak ketika sakit. Selain mudah dalam proses melarutkannya, dry syrup juga sudah terbukti aman karena tidak mengandung pelarut Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gloserin Gliseroldan. Dry syrup dapat dilarutkan sendiri oleh Ibu menggunakan air matang dengan instruksi yang tersedia,” ujar Dokter Melia.

Produk bodrexin Flu & Batuk PE Dry Syrup diproduksi dengan teknologi modern sehingga menghasilkan produk bermutu dan berkualitas. Produk ini dapat dilarutkan sendiri dengan cara 3T; Tambahkan air matang hingga tanda batas, Tutup botol rapat-rapat dan kocok hingga tercampur dengan sempurna, dan Tunggu dan diamkan sejenak. Jika setelah didiamkan permukaan sirup turun, tambahkan air hingga tanda batas (60 ml) dan kocok kembali hingga merata.

bodrexin Flu & Batuk PE Dry Syrup merupakan golongan Obat Bebas Terbatas (dot biru) yang dapat dibeli tanpa resep dokter dan aman digunakan untuk pengobatan sendiri tanpa pengawasan dokter selama dikonsumsi sesuai aturan pakai. Tersedia dengan rasa jeruk dan dapat digunakan dalam waktu tiga bulan setelah obat dilarutkan dengan menyimpannya pada suhu ruang di bawah 30 derajat celsius. 

Takaran dosis yang dianjurkan untuk anak usia 6 sampai 12 tahun sebanyak 3 kali sehari 2 sendok takar, sementara untuk anak usia 2 sampai 6 tahun harus sesuai dengan takaran dan petunjuk dokter.

Itulah beberapa cara mengatasi flu dan batuk pada anak yang tak bisa minum tablet. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, orangtua dapat membantu anak pulih lebih cepat dari flu dan batuk tanpa perlu khawatir tentang kesulitan dalam mengonsumsi obat tablet.

Baca juga:

The Latest