10 Film Thailand yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil

The Maid mengisahkan Joy, seorang pembantu rumah tangga yang bekerja di keluarga kaya. Kehidupan barunya yang tampak tenang berubah ketika ia mulai diganggu penampakan arwah misterius.

Hantu itu ternyata adalah roh pembantu sebelumnya yang meninggal tragis. Dari sinilah terbongkar rahasia kelam keluarga majikannya, mulai dari perselingkuhan, pengkhianatan, hingga balas dendam berdarah.

Dengan nuansa horor yang brutal, film ini sama sekali tidak cocok untuk anak-anak karena dipenuhi adegan kekerasan dan konflik dewasa yang bisa mengganggu psikologis mereka, Ma.

The Whole Truth bercerita tentang dua kakak beradik yang tinggal bersama kakeknya setelah ibu mereka sakit. Di rumah tersebut, mereka menemukan sebuah lubang misterius di dinding yang memperlihatkan pemandangan aneh dan menakutkan dari rumah sebelah.

Namun, ternyata lubang tersebut perlahan membuka rahasia kelam yang selama ini disembunyikan keluarga mereka.

Film ini mengandung cerita yang penuh ketegangan dan suasana mencekam, membuat film ini tidak ramah untuk anak-anak karena menghadirkan horor psikologis yang berat.

Film The Medium hadir dalam bentuk dokumenter fiksi yang menceritakan tentang seorang dukun perempuan di Thailand yang dipercaya mewarisi kekuatan spiritual. Namun, ketika keponakannya mulai menunjukkan tanda kerasukan, dan dari sinilah teror mistis pun terjadi.

Film ini penuh adegan kerasukan yang intens dan berpotensi untuk membuat trauma, sehingga tidak cocok untuk anak-anak karena bisa memicu rasa takut berlebihan.

Long Live Love! menceritakan tentang Sati yang mengalami kecelakaan hingga kehilangan ingatan, tepat ketika rumah tangganya dengan Meta berada di ambang perceraian.

Meta memanfaatkan keadaan ini dengan mencoba membangkitkan kenangan Sati lewat foto-foto lama agar hubungan mereka bisa diperbaiki.

Namun, saat ingatan perlahan kembali, muncul pula rahasia dan kenyataan pahit yang membuat kisah cinta mereka tidak sesederhana yang terlihat.

Film ini tidak cocok untuk anak-anak ya, Ma, karena penuh dengan konflik rumah tangga, tema perselingkuhan, serta dinamika emosional yang berat dan lebih ditujukan untuk penonton dewasa.

Pee Mak adalah film Thailand populer yang menggabungkan komedi dan horor dalam satu cerita. Film ini terinspirasi dari legenda hantu Mae Nak Phra Khanong, tentang seorang prajurit bernama Mak yang pulang dari medan perang tanpa tahu bahwa istrinya, Nak, sudah meninggal saat melahirkan.

Kisahnya penuh humor kocak, persahabatan, sekaligus adegan menyeramkan yang dibalut komedi khas Thailand.

Meskipun banyak menghibur, Pee Mak tetap memuat adegan horor, kematian, serta cerita hantu yang bisa membuat anak-anak ketakutan, Ma.

Oleh karena itu, film ini lebih cocok ditonton remaja dan orang dewasa yang bisa memahami sisi komedi-horornya, bukan untuk anak kecil.

Love You to Debt adalah film drama romantis aksi tentang seorang penagih utang bernama Singto yang hidupnya keras dan jauh dari kata damai.

Hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan Som, seorang perempuan yang berjuang merawat ayahnya yang sakit sekaligus menanggung beban finansial keluarga.

Pertemuan mereka melahirkan perasaan cinta, tetapi hubungan ini penuh dilema karena pekerjaan Singto justru berhubungan langsung dengan kesulitan yang dialami Som.

Film ini tidak cocok untuk anak-anak karena banyak menampilkan adegan kekerasan, konflik finansial, hingga tema hubungan yang kompleks. Ceritanya lebih pas untuk penonton dewasa yang bisa memahami tentang dilema moral dan emosional yang dihadirkan.

Flat Girls mengisahkan tentang persahabatan antara Jane dan Ann, dua remaja yang tumbuh di kompleks perumahan polisi dengan latar belakang ekonomi yang berbeda.

Jane hidup nyaman, sementara Ann harus berjuang menghadapi keterbatasan keluarga. Persahabatan mereka diuji ketika tekanan sosial, perasaan yang berkembang, dan realitas kelas ekonomi mulai memengaruhi hubungan mereka.

Film ini mengeksplorasi perjalanan menuju kedewasaan, cinta pertama, dan konflik identitas, sehingga lebih cocok untuk penonton remaja ke atas dan kurang pas untuk anak-anak ya, Ma.

Film Not Friends bercerita tentang Pae, siswa baru yang mencoba mengenal sahabatnya Joe setelah Joe meninggal. Dalam proses membuat film tentang Joe, Pae menghadapi konflik dan menyadari bahwa ia tidak benar-benar mengenal sahabatnya.

Film ini tidak cocok untuk anak kecil karena mengangkat tema kehilangan, kematian, dan penyesalan yang emosional.

Cerita tentang persahabatan yang hilang dan dilema moral yang kompleks bisa membingungkan atau menimbulkan rasa sedih yang berat bagi penonton muda.

Selain itu, beberapa adegan mengandung konflik interpersonal dan nuansa sedih yang lebih sesuai untuk remaja dan penonton dewasa yang siap memahami kedalaman emosi karakter.

Film Happy Old Year bercerita tentang Jean, wanita yang kembali ke Bangkok dan merapikan rumahnya dengan membuang barang-barang lama, termasuk milik mantan pacarnya. Proses ini membuatnya menghadapi kenangan dan hubungan masa lalu yang belum selesai.

Film ini tidak cocok untuk anak-anak ya, Ma, karena mengangkat tema emosional yang kompleks, seperti penyesalan, patah hati, dan dinamika hubungan dewasa, yang bisa membingungkan dan terlalu berat untuk anak kecil.

Friend Zone merupan film drama Thailand yang mengisahkan tentang Palm yang berteman dekat dengan Gink selama sepuluh tahun, dan terjebak dalam status friend zone.

Meskipun Palm menyimpan perasaan lebih pada sahabatnya, akan tetapi Gink tidak membalasnya sehingga hubungan mereka penuh kebingungan dan konflik emosional.

Film ini tidak cocok ditonton anak kecil karena menampilkan konflik percintaan, dan beberapa adegan yang belum boleh dilihat anak-anak, Ma.

Itulah beberapa film Thailand yang tidak boleh ditonton anak kecil. Semoga Mama bisa lebih bijak memilih tontonan ketika bersama si Kecil, ya!