Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
gus elham yahya
Instagram.com/ellhamyahya

Dunia dakwah Indonesia kembali diguncang kontroversi. Baru-baru ini, pendakwah muda Ellham Yahya Luqman atau Gus Ellham mendadak menjadi perbincangan hangat netizen di media sosial.

Namanya kembali mendapay kecaman setelah dua video pendek yang mempertunjukkan aksinya berinteraksi dengan anak kecil viral. Aksi yang dinilai tidak pantas oleh netizen itu menuai protes keras dan meminta dai muda itu memberikan penjelasan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Viral setelah dua cuplikan videonya mencium anak kecil

Tangkapan Layar Video Viral Gus Ellham

Kontroversi ini berawal dari salah seorang netizen yang membagikan dua klip video berdurasi pendek yang langsung viral di berbagai platform media sosial dan mendapat kecaman netizen.

Dalam video pertama, Gus Ellham membagikan sebuah video pendek yang perlihatkan dirinya meminta izin kepada seorang gadis untuk menciumnya. Adegan ini dianggap biasa oleh sebagian orang karena disebut-sebut sosok gadis dalam video itu adalah keponakan dari sang pendakwah.

Namun, video kedua justru memantik reaksi lebih besar karena dalam potongan video tersebut, Gus Ellham terlihat memasukkan pipi seorang balita perempuan ke dalam mulutnya secara sekilas.

Kedua rekaman inilah yang, tanpa konteks lengkap, menyulut berbagai kritik besar dari netizen dan menjadi bahan perdebatan luas di kalangan netizen hingga akhirnya viral.

2. Dikecam netizen, Gus Ellham beri klarifikasi

Tangkapan Layar Video Viral Gus Ellham

Aksi Gus Ellham dalam kedua video tersebut langsung memicu kemarahan netizen nih, Ma. Banyak yang menilai tindakannya melanggar batas sopan santun, tidak etis, dan tidak mencerminkan perilaku seorang tokoh agama yang seharusnya menjadi panutan.

Banyak netizen berkomentar meski mungkin tindakan yang dilakukan Gus Ellham tidak bermaksud jahat, tapi justru dianggap tidak pantas dilakukan di ruang publik, apalagi oleh seorang tokoh agama.

Merespons hal ini, Gus Ellham pun buka suara melalui video klarifikasi yang diunggah di akun @santriasik_ pada 4 November lalu.

Dengan ekspresi tenang, pendakwah kelahiran 2001 ini membantah keras tuduhan yang ditujukan padanya. Ia berucap, "Ada yang menyampaikan 'Gus, ada salah satu oknum isinya cuma meledek saya, isinya cuma menebar fitnah'. Ya Allah sampai enek. 'Dai muda yang Bernama Gus Ellham Yahya melakukan pelecehan'. Insya Allah dilindungi Allah SWT, yang penting ikhlas, tulus, full senyum."

Masih dari video yang sama, pemilik nama lengkap Mohammad Ellham Yahya Luqman itu juga berpesan agar masyarakat tidak terbiasa menghujat. Ia menambahkan, "Menghina tidak membuatmu mulia, menjatuhkan tidak membuat kita terlihat lebih tinggi, menghujat tidak membuat kita terlihat lebih hebat."

3. Mengenal Gus Ellham dan makna di balik gelar "Gus"

Instagram.com/ellhamyahya

Di balik kecaman yang ditujukan kepada Gus Ellham, siapa sebenarnya sosok Ellham Yahya Luqman? Ia adalah pendakwah muda yang lahir pada 8 Juli 2001.

Gus Ellham adalah putra dari keluarga ulama besar di Kediri, Jawa Timur, yang tumbuh di lingkungan pesantren yang kental dengan tradisi keagamaan.

Tak heran, di usianya yang masih sangat muda ini, ia sudah aktif berdakwah dengan gaya ceramahnya yang santai dan modern, sehingga berhasil menarik perhatian jamaah, khususnya dari kalangan anak muda.

Gelar "Gus" yang disandangnya itu bukan sekadar panggilan biasa, Ma. Dalam tradisi pesantren Jawa, gelar ini adalah sebuah gelar kehormatan yang diberikan kepada putra seorang kyai atau ulama besar. Mereka diharapkan menjadi penerus nilai-nilai keilmuan, spiritualitas, dan yang terpenting, keteladanan moral.

Itulah mengapa ketika seorang "Gus" seperti Ellham tersandung kontroversi, dampaknya sangat luas, nggak cuma merusak reputasi pribadinya tapi juga menggoyahkan kepercayaan masyarakat yang menaruh harapan padanya sebagai calon pemimpin agama.

Dari kontroversi yang menimpa Gus Ellham usai viralnya kedua cuplikan pendek dirinya, ini tentu menjadi pengingat yang sangat berharga bagi semua tokoh publik, terutama para penceramah, tentang betapa sensitifnya interaksi fisik dengan anak-anak di era sekarang.

Pada akhirnya, pesan yang paling penting adalah komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi generasi penerus. Anak-anak, dalam situasi apapun berhak mendapatkan perlindungan dan ruang yang membuat mereka merasa terlindungi.

Editorial Team