Cara Mengajarkan Anak Cebok Sendiri

Kemandirian membersihkan diri setelah BAK atau BAB penting diajarkan pada anak

31 Juli 2023

Cara Mengajarkan Anak Cebok Sendiri
Freepik/yaoinlove

“Mama, aku sudah selesai buang air besar”

Anak-anak masih berteriak meminta tolong untuk membersihkan diri dari dalam kamar mandi?

Seberapa sering Mama mendengar anak-anak berteriak? Bukankah lebih baik jika anak-anak mampu untuk membersihkan pantat atau melakukan cebok sendiri?

Cebok sendiri adalah salah satu kemampuan anak untuk mandiri dalam membersihkan pantat setelah buang air kecil dan buang air besar.

Latihan untuk membersihkan diri setelah BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil) pada anak lebih dikenal dengan sebutan toilet training.

Menurut Supartini yang merupakan Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III, toilet training merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia toddler (12-36 bulan) yang harus mendapat perhatian dari orang tua dalam berkemih atau BAK dan defekasi atau BAB.

Menurut Hidayat, toilet training adalah suatu usaha melatih anak agar mampu mengontrol dan melakukan buang air kecil dan buang air besar

Melatih anak untuk toilet training perlu dipersiapkan sedini mungkin, khususnya saat anak mulai dapat menjangkau tangan ke arah pantat dan sudah mampu menjaga keseimbangan untuk dapat duduk di toilet.

Bagaimana cara mengajarkannya? Berikut ini Popmama.com mengulas cara mengajari anak cebok sendiri dalam beberapa poin.

Waktu yang Tepat Anak Cebok Sendiri

Waktu Tepat Anak Cebok Sendiri
Freepik/maria-sbytova

Toilet training merupakan bentuk latihan dan pembiasaan yang harus diajarkan oleh orangtua kepada anak. Anak dapat mulai bertanggung jawab untuk membersihkan diri sendiri setelah BAB atau BAK.

Toilet training perlu dipersipkan sejak dini, khususnya sebelum anak memasuki dunia pendidikan atau sekolah. Mama dapat mengajarkan anak toilet training sejak usia 1 sampai 3 tahun.

1. Ajak anak untuk ke toilet

1. Ajak anak ke toilet
Freepik

Agar anak dapat cebok sendiri, Mama dapat memulai dengan membiasakan dan menjadwalkan anak untuk ke toilet secara rutin. Ajak anak pergi ke toilet pada pagi hari atau malam hari sebelum tidur.

Jika Mama sering melihat anak berada dalam kondisi yang kurang nyaman? seperti menggeliat, kentut, mendadak diam, atau menjauh.

Coba tawarkan anak apakah mereka ingin pergi ke toilet, “adek kebelet BAB ya? Yuk ke kamar mandi dulu”.

Dengan membiasakan anak untuk pergi ke toilet, Mama dapat melatih keseimbangan anak saat duduk atau jongkok di toilet. Selain itu, Mama dapat mengobservasi atau melihat apakah tangan anak mampu menjangkau pantat dan alat-alat kebersihan diri.

Editors' Pick

2. Sediakan alat bantu di toilet

2. Sediakan alat bantu toilet
Freepik/sorapop

Sediakan kursi pendek agar anak dapat menjaga keseimbangan dan merasa nyaman saat duduk di toilet. Mama dapat menyediakan kursi untuk pijakan anak naik ke toilet atau sebagai tempat bertumpu kedua kaki di toilet.

Sediakan tissue dan handuk yang tidak jauh dan dapat dijangkau anak, agar anak mudah untuk mengeringkan pantat setelah BAB atau BAK.

3. Berikan contoh pada anak

3. Berikan contoh anak
Freepik/odua

Mama dapat menjelaskan atau memberikan instruksi apa yang harus dilakukan anak setelah selesai BAB atau BAK. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak.

Selain itu, Mama dapat menambahkan gerakan atau mempraktekkan kepada anak bagaimana melakukan cebok yang benar.  

Pada awalnya Mama perlu untuk memegang tangan anak dan menunjukkan kepada anak bagaimana cebok yang benar. Setelah anak mendapatkan arahan dari Mama, minta anak untuk melakukan sendiri.

Dimulai dengan membilas pantat dengan selang yang ada di sisi kiri atau kanan toilet dengan menggunakan tangan kiri.

Ajari anak untuk cebok atau menyeka pantat dari depan ke arah belakang agar sisa sisa BAB dapat langsung terbuang.

Setelah dirasa bersih, ajak anak untuk membersihkan pantat dengan sabun. Letakkan selang air ke tempat semula dan anak dapat langsung mencuci tangannya dengan sabun hingga bersih.

5. Menanamkan kebersihan diri pada anak

5. Menanamkan kebersihan diri anak
Freepik

Setelah anak berhasil melakukan cebok sendiri, Mama dapat mengecek hasil kebersihan pantat anak, apakah sudah bersih atau belum.

Apabila anak berhasil melakukannya, Mama dapat memberikan pujian dan apresiasi atas keberhasilan anak dalam membersihkan diri setelah BAB atau BAK. Hal itu dapat mendorong dan melatih anak untuk belajar mandiri.

5. Menanamkan kebersihan diri pada anak

5. Menanamkan kebersihan diri anak
Freepik

Bagian kemaluan anak sangat rentan menjadi tempat kuman dan bakteri. Untuk itu menjaga kebersihan dengan benar harus segera dilatih sejak dini.  

Menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah terjadinya bau yang tidak sedap, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, menjaga organ reporduksi, dan mencegah penyebaran kuman.

Memastikan area pantat dan area genetal (organ reproduksi) kering dan bersih sangat penting dilakukan agar tidak lembab. Mama perlu mengajarkan anak untuk mengeringkan dengan tissue setelah membersihkannya dengan air dan sabun.

Menjaga kebersihan area genital (organ reporduksi) dan pantat adalah cara efektif untuk mencegah penyebaran kuman dan terjadinya infeksi dari satu orang ke orang lain. Penting mengajarkan anak untuk mencuci tangan setelah BAK atau BAK.

Semoga artikel dari Popmama.com dapat membantu dan menjadi referensi Mama cara mengajari anak cebok sendiri.

Baca juga:

The Latest