5 Cara Meningkatkan Manfaat Membaca pada Anak

Tak hanya sekadar membaca bersama, ada hal-hal yang memaksimalkan kemmapuan anak membaca

12 Agustus 2021

5 Cara Meningkatkan Manfaat Membaca Anak
Freepik/pvproductions

Cerita pengantar tidur adalah bagian umum dari sebagian besar rutinitas sebelum tidur yang dilakukan keluarga, dan sebagian besar anak kecil sangat suka mendengarkan orangtuanya membaca buku yang menarik.

Meskipun membaca dengan memberikan banyak manfaat penting, ada hal yang dapat Mama lakukan untuk memaksimalkan manfaat membaca buku dengan si Kecil.

Kali ini Popmama.com akan memberikan lima tips yang dapat membantu Mama untuk lebih meningkatkan aktivitas membaca anak pada saat usia perkembangannya. Baca terus ya!

1. Memastikan bahwa buku yang diberikan sesuai usia anak

1. Memastikan bahwa buku diberikan sesuai usia anak
pexels/lina-kivaka

Bukan rahasia umum lagi bahwa membaca memiliki banyak manfaat jika dilakukan bersama secara teratur. Namun, beberapa manfaat seperti membangun kosa kata dan pemahaman, akan hilang jika bukunya terlalu matang atau tidak cukup matang untuk usia anak.

Si Kecil mungkin tidak mendapatkan sesuatu dari bacaannya jika ia tidak dapat memproses kata-kata yang di dalamnya, atau jika ia sangat bosan sehingga kehilangan fokus.

Untuk itu, dilansir dari Scholastic, penting bagi orangtua untuk memilih buku yang sesuai dengan usia anak, sehingga ia mendapatkan manfaat maksimal dari waktu membaca. Misalnya, balita membutuhkan buku dengan gambar berwarna dan kalimat pendek yang mudah diikuti.

Namun, seiring pertumbuhan anak, buku-buku sudah tidak begitu merangsangnya, sehingga Mama perlu mencari buku-buku baru untuknya.

Editors' Pick

2. Bacalah buku yang menarik minat anak

2. Bacalah buku menarik minat anak
Pexels/Andrea Piacquadio

Sebagai orang dewasa, Mama tentu hanya membaca buku dan media yang menarik minat Mama. Jika dipaksa untuk membaca sesuatu yang tidak menarik bagi diri sendiri, biasanya akan lebih sulit untuk menikmatinya, yang membuat Mama tidak mudah menyimpan informasi tersebut.

Percaya atau tidak, hal yang sama juga berlaku untuk balita, yang berarti orangtua juga harus mempertimbangkan topik buku sebelum membelinya.

Untuk balita, buku yang realistis dan terhubung dengan aspek kehidupan sehari-hari biasanya paling berhubungan dengannya. Namun, saat anak tumbuh, ia dapat menikmati teks fiksi yang menyertakan imajinasi, karena ini lebih melibatkan perkembangan otaknya.

Secara umum, sebagian besar anak memiliki topik tertentu yang lebih disukai daripada yang lain, seperti binatang, olahraga, atau tokoh kartun.

Jika Mama tak yakin buku apa yang paling menarik minat si Kecil, bawalah ia ke toko buku dan habiskan waktu untuk melihat-lihat buku, lalu lihat apa yang menarik perhatiannya. Ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan untuk Mama dan anak!

3. Mengajukan pertanyaan yang memicu pemikirannya

3. Mengajukan pertanyaan memicu pemikirannya
Freepik

Meskipun membaca dengan anak dapat membantu merangsang otak, membangun kosa kata, dan keterampilan bahasanya, Mama sebenarnya juga dapat membantunya mengembangkan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis si Kecil.

Dilansir dari We Have Kids, penting bagi orangtua untuk mengajukan pertanyaan selama dan setelah membaca buku apa pun dengan anak. Dengan mengajukan pertanyaan sepanjang cerita dan setelahnya, Mama dapat mengetahui bagian cerita apa yang anak pahami dan tidak.

Ini tak hanya dapat membantu Mama dalam menentukan apakah buku tersebut sesuai dengan usia anak, tetapi juga melatihnya untuk mendengarkan dan memahami cerita.

Maka dari itu, cobalah berhenti sejenak untuk berdiskusi. Ini akan membuat anak tetap waspada dan terlibat. Ajukan pertanyaan seperti “Menurutmu apa yang akan terjadi selanjutnya? Mengapa kamu berpikir begitu?” hal ini dapat membantu anak berpikir kritis tentang alur cerita.

4. Mendorong anak untuk membaca beberapa bagian secara bergantian

4. Mendorong anak membaca beberapa bagian secara bergantian
Freepik

Dilansir dari Reading Rockets, membaca dengan suara keras dengan anak tak boleh berakhir begitu ia mulai belajar membaca sendiri.

Sebenarnya, Mama perlu terus membaca bersama anak selama mungkin, karena anak masih mendapat manfaat ketika menghabiskan waktu bersama orangtua dalam banyak hal. Bahkan setelah balita belajar membaca, Mama dapat melatih kemampuan membacanya.

Ketika ini terjadi, Mama dapat mengizinkan anak untuk membaca bagian-bagian dari buku yang ia sukai, kemudian lakukan dengan bergantian.

Dengan bergantian membaca, dapat membantunya mendengarkan pengucapan dan kefasihan dalam pengucapan kata-kata, tetapi juga memberi Mama kesempatan untuk mengajarinya keterampilan membaca kata-kata yang lebih kompleks.

Cara ini akan menyiapkan anak untuk kesuksesan lebih lanjut saat ia tumbuh, dan anak akan merasa lebih percaya diri saat keterampilannya berkembang.

5. Jangan lupa untuk melakukan diskusi usai membaca

5. Jangan lupa melakukan diskusi usai membaca
Pexels/andreapiacquadio

Waktu cerita tidak berakhir begitu saja, bahkan setelah halaman terakhir sebuah buku, terutama jika Mama ingin mengajarkan keterampilan pemahaman anak atau mendapatkan pelajaran berharga dari buku tersebut.

Setelah selesai membaca, Mama dapat mendiskusikan buku tersebut untuk memperluas apa yang baru saja dibaca bersama. Ini bisa seperti membuat cerita lanjutan atau menulis ulang akhir dengan hasil yang berbeda menurut imajinasinya.

Ini dapat menjadi cara yang baik untuk membantu si Kecil lebih terhubung dengan cerita dan mendorong keterampilan berpikir kritis serta kreativitasnya juga.

Membaca bersama anak memang memberikan beragam manfaat penting bagi tumbuh kembangnya, namun ketika menambahkan hal-hal di atas ke dalam aktivitas membacanya, Mama dapat memaksimalkan keterampilan membaca si Kecil. Jadi yuk mulai menerapkan cara di atas!

Baca juga:

The Latest