Maraknya Difteri di Garut, Pemkab Gelar Imunisasi Massal

Sekitar 7 orang meninggal akibat difteri di Garut

1 Maret 2023

Marak Difteri Garut, Pemkab Gelar Imunisasi Massal
lifesitenews.com

Melalui Surat Keputusan Bupati (Kepbup) Garut tentang Penetapan KLB Penyakit Difteri, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut menetapkan kasus penyakit difteri di Kabupaten Garut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Penetapan ini dilakukan akibat merebaknya kasus penyakit difteri di Garut, terutama pada Kecamatan Pangatikan.

Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan bahwa salah satu penyebab merebaknya difteri ini akibat beberapa korban tidak mendapat vaksin lengkap untuk imunisasi difteri.

Oleh karena itu, akan dilakukan imunisasi massal untuk difteri di Garut.

Berikut Popmama.com sediakan informasi terkait maraknya difteri di Garut, Pemkab gelar imunisasi massal.

1. Penyakit difteri di Garut dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)

1. Penyakit difteri Garut dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)
Freepik/colorfuelstudio

Difteri merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri Corynebacterium Diphteria, yang ditandai dengan gejala batuk akut, demam, lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening selaput lendir.

Bupati Garut mengatakan bahwa penyakit difteri ini merebak karena beberapa korban tidak mendapat vaksin lengkap untuk imunisasi difteri. Hal ini disebabkan mereka percaya kalau tidak perlu divaksin.

"Jadi daerah itu punya kepercayaan tidak perlu divaksin, harusnya kan dari awal, (jadi) tidak lengkap," ucap Rudy, Bupati Garut di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Selasa (21/2/2023).

2. Bupati Garut akan memberikan Vaksin Difteri kepada balita di Garut

2. Bupati Garut akan memberikan Vaksin Difteri kepada balita Garut
Pexels/cottonbro studio

Akibat kejadian tersebut, Bupati Garut akan melakukan Vaksin Difteri kepada anak-anak balita dan anak-anak di bawah 9-10 tahun di Kabupaten Garut.

"Nanti saya akan pimpin ya pada hari Senin depan, itu akan ada secara massal dilakukan terhadap anak-anak yang balita sampai dengan anak-anak di bawah 9-10 tahun," ucapnya. "Nanti kita akan lakukan se-Kabupaten Garut."

Berdasarkan laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Rudy mengatakan terdapat sekitar 7 orang anak yang meninggal dunia akibat difteri dalam jangka waktu beberapa bulan ke belakang.

3. Pengidap atau terduga difteri perlu melakukan isolasi dan pembatasan aktivitas

3. Pengidap atau terduga difteri perlu melakukan isolasi pembatasan aktivitas
metalary.com

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Dinkes Garut, per hari Minggu (19/2/2023) sebanyak 8 orang melakukan isolasi mandiri, 3 orang dirawat di rumah sakit, dan 7 orang diketahui meninggal dunia akibat difteri.

Dinkes Garut juga menyarankan untuk melakukan isolasi dan pembatasan aktivitas. 

Selain itu juga dengan beberapa langkah:

  1. Menyiapkan evakuasi rujukan kasus ke rumah sakit jika terjadi perburukan
  2. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada kasus terduga difteri profilaksis atau kontak erat dengan kasus

Demikian informasi terkait maraknya difteri di Garut, Pemkab gelar imunisasi massal.

Baca juga:

The Latest