Lacto-B: Manfaat, Efek Samping dan Aturan Pakai untuk Anak

Lacto-B dapat digunakan untuk membantu melancarkan pencernaan seperti diare yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik. 

Selain itu, Lacto-B untuk sembelit juga untuk mengurangi gejala intoleransi laktosa. 

Adapun kandungan yang ada di dalam bakteri adalah sebagai berikut: 

• Campuran bakteri alami (Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, dan Streptococcus thermophilus yang baik untuk saluran pencernaan). 
• Dekstrosa
• 10 mg vitamin C
• 0,5 mg vitamin B1
• 0,5 mg vitamin B2
• 0,5 mg vitamin B6
• 2 mg niasin
• 0,02 gram protein
• 0,1 gram lemak
• 3,4 kalori

Campuran bakteri alami yang ada dalam Lacto-B sebenarnya sudah ada dalam usus dan lambung. Namun dengan adanya penambahan bakteri tersebut dari Lacto B, maka bakteri baik tersebut akan meningkatkan dan bakteri buruk akan menurun. 

Biasanya dalam setiap satu sachet-nya, Lacto-B mengandung sekitar 10 juta bakteri hidup.

Tak hanya bakteri-bakteri tersebut, vitamin B di dalam Lacto-B pun berperan untuk menyeimbangkan bakteri baik dalam usus. 

Sedangkan, vitamin C berguna sebagai antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan sel dan Zinc dalam Lacto B membantu menyembuhkan diare lebih cepat.

Lacto-B untuk usia berapa? Bagi anak usia 1-12 tahun dapat menonsumsi Lacto-B 3 sachet sehari. Sedangkan anak di bawah 1 tahun memiliki dosis yang lebih lebih rendah, yaitu hanya 2 kali sehari 1 sachet, atau sesuai anjuran dokter.

Jika Mama lupa memberi Lacto-B pada anak, jangan menggandakan Lacto-B pada jadwal mengkonsumsi berikutnya. 

Lacto-B bisa dikonsumsi dengan cara mencampurkannya suplemen tersebut ke dalam makanan. Misalnya, bubur, susu, es krim, atau yoghurt. 

Hal penting yang perlu diingat dalam aturan minum Lacto-B kepada anak yakni jangan campurkan pernah Lacto-B dengan minuman bersoda dan minuman atau makanan yang panas. 

Cara minum Lacto-B yang telah dibuka harus segera dicampurkan ke makanan atau minuman anak. Jadi, bukalah setiap sachet Lacto-B ketika Mama ingin menggunakannya saja. 

Selain itu, sachet Lacto-B yang belum ingin digunakan dapat disimpan di tempat yang teduh, kering, dan sejuk, misalnya di dalam kulkas. Jangan sesekali menyimpan Lacto-B di tempat bersuhu panas dan lembab karena dapat merusak atau membunuh bakteri baik yang terkandung di dalamnya.

Ada beberapa efek samping yang  bisa saja muncul jika mengonsumsi Lacto-B, yakni: 

• Perut terasa tidak nyaman karena kembung 
• pusing
• kelelahan
• kram perut
• mual dan muntah

Adapun reaksi Lacto-B lainnya yang membuat Mama harus pergi ke dokter: 

• Alergi
• Pembengkakan pada kelopak mata atau bibir
• Muncul kemerahan dan gatal di kulit
• Kesulitan bernapas.

Lacto-B dijual di apotek dalam bentuk sachet yang berbentuk bubuk sebanyak 1 gram. 

Satu sachet Lacto-B dibandrol dengan harga Rp8.000. Namun, bisa saja harga disetiap apotek berbeda. 

Nah itulah beberapa infotmasi mengenai Lacto-B. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Mama tentang obat yang dapat diberikan kepada anak-anak ketika mereka sembelit ataupun diare.