15 Tips Parenting ala Pendidik Profesional yang Perlu Mama Ketahui!

Penting diterapkan untuk membuat anak lebih disiplin dan mandiri

21 Desember 2022

15 Tips Parenting ala Pendidik Profesional Perlu Mama Ketahui
Unsplash/krakenimages

Menerapkan pola asuh tidak bisa sembarangan ya, Ma!

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga mendidik anak bukanlah perkara mudah. 

Sebagai guru pertama bagi anak, Mama perlu mengerti bagaimana cara membimbing anak supaya berkembang menjadi karakter yang baik.

Rentang usia anak yang masih dini menjadi momentum emas untuk membentuk karakter positif pada anak. 

Sifat yang disiplin, baik, ceria, dan mandiri tentu tidak bisa diperoleh secara instan. 

Dibutuhkan pola penerapan yang konsisten oleh Mama untuk menumbuhkan inisiatif dan kepekaan pada diri anak. 

Pola asuh anak tidak hanya diterapkan di antara orangtua dan anak saja. Sebagai seorang pendidik di sekolah anak usia dini, pendidik juga memiliki kontribusi langsung dalam membentuk kepribadian anak. 

Untuk terus mengembangkan metode pola asuh yang paling baik untuk anak, Mama bisa mendapatkan ilmu atau pengalaman dari para pendidik. 

Dilansir dari Parents.com yang melakukan riset tentang parenting kepada beberapa pendidik anak usia dini dari berbagai negara, berikut Popmama.com telah merangkum tips parenting ala pendidik profesional yang perlu Mama ketahui!

1. Berikan kepercayaan kepada anak

1. Berikan kepercayaan kepada anak
Unsplash/ideanaire

Anak akan yakin dengan dirinya sendiri apabila Mama sudah bisa memberikan kepercayaan padanya. Namun, sebelum memberikan kepercayaan pada anak, Mama harus bisa memastikan bahwa parameter-parameter yang menjamin keselamatan anak telah terpenuhi.

Seperti, ketika Mama mulai memberikan kepercayaan pada anak untuk mencoba memasak, Mama harus bisa memastikan bahwa anak mama dapat menggunakan alat-alat masak secara aman demi meminimalisir hal yang tidak diinginkan.

Mama juga sebaiknya memberikan alat pemotong yang tidak terlalu tajam dan tidak berukuran besar. 

Apabila Mama sudah bisa menekan potensi bahaya tersebut, maka Mama boleh berani memberikan kepercayaan kepada anak untuk mencoba hal-hal di luar sana agar ia lebih percaya diri pada kemampuan sendiri.

2. Biarkan anak mama melakukan hal yang harus ia lakukan sendiri

2. Biarkan anak mama melakukan hal harus ia lakukan sendiri
Unsplash/cdc

Agar anak lepas dari sikap kebergantungan, maka Mama harus biasa untuk tidak selalu menyokong hal-hal yang harus dan sudah bisa ia lakukan.

Misalnya saat anak sudah selesai makan, biasakan ia untuk membersihkan tangan dan alat makannya sendiri.

Apabila ia terlihat cukup gelisah atau belum lancar, jangan langsung mengambil alih. Tanyakan terlebih dahulu seperti, “Apakah kamu perlu Mama bantu atau mau melakukannya sendiri?”.

Yakinlah bahwa anak sebenarnya juga berkeinginan menyelesaikan hal tersebut secara mandiri. Walaupun mungkin kegiatan tersebut akan lebih cepat apabila dilakukan oleh Mama, namun Mama tetap sesekali harus membiasakan si Kecil supaya ia lebih lihai dalam bertindak.

3. Jangan mengulangi hal yang telah anak mama coba lakukan

3. Jangan mengulangi hal telah anak mama coba lakukan
Unsplash/jasonsung

Dengan melakukan hal seperti ini, anak akan lebih merasa dihargai.

Mengulang hal yang telah si Kecil lakukan, karena Mama menemukan kekeliruan di dalamnya. Lalu Mama sendiri yang langsung merevisi hal tersebut, dikhawatirkan akan menimbulkan penurunan kepercayaan diri anak karena merasa hasil kerjanya sia-sia.

Apabila menurut Mama masih ada yang perlu diperbaiki dari apa yang telah ia lakukan, cukup berikan insight kepadanya dan biarkan ia menimbang masukan tersebut serta melakukan saran Mama secara mandiri terlebih dahulu.

4. Percayakan kepada anak untuk menyelesaikan masalah sederhana

4. Percayakan kepada anak menyelesaikan masalah sederhana
Unsplash/jerry_318

Penting juga, lho, Ma, untuk memberikan waktu kepada anak menyelesaikan hal yang sedang dikerjakan atau masalah yang sedang dihadapi secara sendirian.

Seperti misalnya, anak sedang berproses untuk berpikir keras menyelesaikan tugasnya. Biarkan si Kecil merenungi jalan keluarnya.

Insting Mama mungkin begitu kuat untuk membantu anak menyelesaikannya demi membuat pekerjaannya lebih sempurna, namun hal tersebut bisa jadi membuat anak tetap kebergantungan pada Mama dan terbiasa mengambil jalan pintas dengan selalu meminta bantuan Mama.

5. Berikan tugas sederhana kepada anak

5. Berikan tugas sederhana kepada anak
Unsplash/yngprmtv

Untuk membantu kepercayaan diri dan mengembangkan keaktifan anak, Mama juga bisa memberikan tugas rumah yang sederhana kepada si Kecil. 

Pastikan tugas yang Mama amanatkan adalah hal-hal yang memang bisa dilakukan oleh anak seusianya, seperti menyiram tanaman. Tujuannya adalah supaya anak dapat merasa bahwa dirinya mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk melakukan kontribusi dalam keluarga. 

6. Pujilah anak

6. Pujilah anak
Unsplash/dx_www

Anak senang dengan perhatian. Apabila anak telah berhasil melakukan sesuatu secara mandiri, begitupun menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik atau mendapatkan suatu prestasi. 

Mama bisa memujinya agar si Kecil terpancing untuk mengulangi hasil baiknya di kemudian hari. 

Pujian yang diberikan pada anak juga bukan karena alasan. Berikan pujian cukup pada saat anak melakukan hal sesuai apa yang Mama ajarkan. 

Editors' Pick

7. Buat sebuah peraturan dan rutinitas untuk anak

7. Buat sebuah peraturan rutinitas anak
Unsplash/anniespratt

Guna menumbuhkan sisi kooperatif pada diri anak, maka anak juga harus dibiasakan untuk mampu patuh terhadap suatu peraturan. Mama bisa menerapkan segenap peraturan di rumah, tidak perlu yang kaku, cukup rutinitas-rutinitas yang memang bermanfaat untuk dilakukan. 

Misalnya, anak harus mencuci tangan dan kakinya setelah beraktivitas di luar rumah. Atau lainnya seperti jangan menggunakan sepatu di dalam rumah.

Sebelum menerapkannya, Mama harus menjelaskan kepada anak alasan mengapa peraturan itu ada. Dengan memahami alasannya, akan lebih mudah bagi si Kecil untuk disiplin menjalaninya. 

8. Buatlah kewajiban anak menjadi seru

8. Buatlah kewajiban anak menjadi seru
Unsplash/ashtonbingham

Humor dan games adalah dua hal yang dibutuhkan dalam mencairkan suasana. Supaya situasi serta hubungan antar Mama dan anak tidak tegang, diperlukan adanya candaan dalam berinteraksi. 

Kewajiban anak mungkin akan terasa sulit apabila si Kecil menganggapnya sebagai beban.

Makanya, dibutuhkan pengantar untuk memperkenalkan kewajiban anak dengan cara yang menyenangkan. 

Misalnya, Mama mengusung kompetisi dimana antara kedua anak Mama akan diberikan coklat kepada anak yang paling cepat dan rapih dalam membersihkan kamar tidur.

9. Berilah peringatan saat anak hendak melakukan sesuatu

9. Berilah peringatan saat anak hendak melakukan sesuatu
Unsplash/sigmund

Hal ini berkaitan dengan kedisiplinan anak lho, Ma!

Sering kali mungkin anak memiliki kewajiban yang harus ia lakukan, seperti tugas sekolah. Mama harus menjadwalkan di jam berapa anak mengerjakan tugas sekolahnya supaya mereka bisa tertib.

Apabila Mama membuat jadwal mengerjakan PR bagi si Kecil pada jam 08.00, maka idealnya Mama harus mempersiapkan mulai dari jam 07.45.

Begitupun ketika sedang bepergian, terutama apabila menggunakan kendaraan umum. Biasanya, segala transportasi umum memiliki jadwalnya masing-masing yang kaku dan tidak bisa diubah.

Apabila 1 anggota keluarga menghambat, maka 1 keluarga akan tertinggal. 

Maka dari itu, anak sebagai anggota keluarga pun juga seharusnya diberikan peringatan sebelum ia melakukan sesuatu yang penting dan membutuhkan disiplin tinggi. Didikan ini bertujuan agar anak lebih mampu menghargai waktu.

10. Berilah umpan pilihan kepada anak

10. Berilah umpan pilihan kepada anak
Unsplash/tinafloersch

Memberikan anak pilihan akan membuat anak belajar mempertimbangkan sesuatu. Anak akan belajar melihat dari beberapa sudut pandang saat ingin mengeluarkan keputusan. Dari pilihan-pilihan yang ada, anak juga belajar melakukan pengamatan sendiri. 

Sehingga, anak bisa lebih mandiri dalam menghadapi suatu masalah, lho, Ma!

Kemudian ia akan bertanggungjawab akan pilihannya karena ia sendiri yang mengetahui alasannya dengan berbagai pertimbangan.

11. Berilah anak kesempatan bermain

11. Berilah anak kesempatan bermain
Unsplash/phammi

Di sekolah, anak-anak sudah lebih terbiasa dengan aktivitas yang terstruktur. Memberikan waktu bermain kepada anak mampu melatih mereka mengembangkan imajinasi, lho, Ma!

Mama sudah tahu apa saja manfaat imajinasi bagi anak?

Imajinasi mengantarkan anak untuk membangkitkan kreativitas dan kemampuan menganalisis. Lalu, daya imajinatif akan membuat ia lebih mudah untuk bersosialisasi dan menyusun kata-kata dalam komunikasi. 

12. Ajarilah anak untuk bisa mengalah

12. Ajarilah anak bisa mengalah
Unsplash/jessicarockowitz

Mengalah bukan berarti anak harus pasrah dan tidak maksimal berusaha, ya, Ma! 

Rasa mau mengalah dapat menandakan bahwa anak memiliki hati yang besar dan rasa saling mengasihi dengan sesama manusia. 

Anak yang mengerti kapan ia harus mengalah dan memahami alasan dibalik sikap tersebut, artinya ia sudah paham cara menekan rasa egois dalam dirinya sendiri. 

13. Didik anak untuk mengakui kesalahan

13. Didik anak mengakui kesalahan
Unsplash/huguesdb

Di bayangan anak, mungkin ia akan langsung mendapatkan hukuman apabila memberitahukan kepada Mama bahwa telah berbuat salah. 

Disini, Mama dapat menghilangkan ketakutan tersebut.

Buat anak paham bahwa kesalahan adalah hal yang wajar dan lebih baik memikirkan bagaimana cara tidak mengulanginya dibanding terus menerus merenung serta menyembunyikan kesalahan. Sebab dibalik kesalahan tersebut, terdapat nilai yang bisa menjadi pembelajaran bagi anak.

Bimbing anak untuk jujur atas dirinya sendiri dan bertanggung jawab untuk hal yang telah terjadi.

14. Berilah pengertian untuk anak yang merengek

14. Berilah pengertian anak merengek
Unsplash/elsbethcat

Merengek biasanya dilakukan oleh anak saat tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Jangan biasakan untuk memanjakan seluruh keinginan anak, ya, Ma!

Berikan penegasan kepada anak agar mampu bersikap lebih pengertian terhadap situasi dan tidak memaksakan kemauannya saja. 

15. Ajarkan kepada anak untuk memahami rasa bosan

15. Ajarkan kepada anak memahami rasa bosan
Unsplash/aldyrkhanov

Anak harus belajar mengerti munculnya rasa bosan dan tidak terjerumus terlalu lama di dalam kejenuhan.

Biasanya bosan berasal dari perasaan yang tidak puas. Tinjau apa saja yang membuatnya hilang ketertarikan dengan hal yang sedang ia kerjakan sekarang. 

Ketika dia sedang bosan di tengah proses, Mama harus pupuk kesadarannya untuk bertanggung jawab menyelesaikan apa yang telah ia mulai. Ini diperlukan supaya anak tidak terbiasa untuk lari dari kewajiban.

Apabila anak memang butuh penyegaran, Mama juga dapat sejenak memberikan pada anak suatu hal baru yang mampu membuat dia tertarik sebagai pengalihan penat untuk sementara. 

Jadi, begitulah beberapa tips parenting yang sangat cocok untuk Mama terapkan mulai dari sekarang!

Pada 15 poin di atas, mana saja nih, tips yang sudah Mama lakukan pada Anak?

Baik anak maupun Mama harus sama-sama terus berkembang dan belajar, ya, Ma!

Baca juga: 

The Latest