Eksklusif: Cara Wandha Dwiutari Mendidik Anak agar Disiplin, Tanpa Memarahinya
Memarahi anak agar bersikap disiplin ditakutkan hanya berefek jangka pendek saja
17 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain merawat si Kecil, pekerjaan utama yang harus dilakukan orang tua adalah mendidik anak agar disiplin. Tentu setiap orangtua di dunia ini memiliki caranya masing-masing dalam mendisiplinkan anak mereka.
Sebagai news anchor yang memiliki dua orang anak, Wandha Dwiutari tidak melibatkan emosi dan amarah untuk mendidik kedua buah hatinya.
Dibanding menggunakan cara sampai memarahi si Kecil, Millennial Mama of the Month edisi September 2022 ini lebih memilih untuk bersikap tegas dan konsisten. Memarahi anak untuk membuatnya bersikap disiplin ditakutkan hanya memberikan dampak jangka pendek saja.
Sebab, mereka melakukannya hanya karena takut dengan orangtua atau hukuman yang diberikan, bukan karena kesadaran dalam diri mereka sendiri.
Nah, buat yang penasaran dengan cara Mama Wandha mengasuh dan mendisiplinkan kedua anaknya, yuk simak ulasannya telah Popmama.com rangkum.
1. Wandha Dwiutari akui ilmu parenting yang terbilang jadul tidak terlalu diterapkannya
Biasanya, pola mengasuh orangtua dulu sangat berperan penting dengan bagaimana kita merawat anak sendiri. Wandha bercerita jika dulu orangtuanya mengajari di antara Mama atau Papa harus ada salah satu yang ditakuti, agar anak tidak bersikap seenaknya.
Selain itu, cara ini diterapkan Wandha kepada anak-anaknya agar tetap bisa menghargai dan menghormati orangtua.
“Dulu orangtua aku ajarin, di antara bapak dan ibu harus ada salah satu yang ditakutin. Biar anak gak seenaknya. Tapi kelihatan antara bapak sama bundanya, yang ditakuti Dilan dan Adel itu bapaknya,” tutur Wandha Dwiutari dalam wawancara eksklusif dengan Popmama.com.
Mungkin sebagian orangtua di jaman dulu menerapkan konsep anak yang terpenting makan, meski harus diajak bermain keluar. Berbeda dengan Wandha yang justru menghindari cara tersebut.
“Kalau orang dulu nerapin yang penting anak mau makan, makanya dibawa keluar, aku nggak gitu. Pokoknya makan di dalam rumah, habis nggak habis harus diselesaikan di dalam rumah,” ungkapnya.
Editors' Pick
2. Tanpa memarahi, begini cara Wandha Dwiutari mengajarkan sikap disiplin kepada anak
Wandha menikah dengan suaminya, Haidhar Wurjanto, pada 21 Januari 2017. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak bernama Dilan Adnariz Wurjanto (5) dan Adelea Rizhan Wurjanto (18 bulan).
Di masa pertumbuhan anak-anaknya, Wandha telah mengajarkan putra dan putrinya untuk bersikap disiplin. Hal itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya saat bermain gadget.
“Aku sudah mengenalkan perilaku disiplin. Contoh simpelnya ketika mereka main gadget, itu pasti aku kasih batasan waktu. Memang sih mereka ada waktu ngerengek, tapi kita sebagai orangtua jangan ngalah, soalnya kalau dituruti mulu bikin anak jadi plin-plan,” ucap Wandha.
Wandha akui ada momen di mana anaknya nangis kejar lalu mencari perlindungan kepada Mama dari Wandha, alias nenek dari Dilan dan Adel. Dari situ, Wandha berusaha bersikap tegas agar anaknya bisa menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.
“Ada momen anak nangis dan ibu aku itu nggak tega. Tapi kalau dibiarkan nanti jadi kebiasaan dia cari perlindungan ke neneknya. Untungnya, ibu aku nerima bisa paham dan nerima ilmu pareting baru. Jadi dia bisa mengerti cara aku mendidik anak,” tambahnya.
Dibanding memarahi, Wandha lebih condong bersikap tegas agar anak-anaknya bisa menjadi sosok yang disiplin ke depannya. Jika tangis sang Anak sudah mereda, barulah setelah itu Wandha akan meminta maaf dan menjelaskan mengapa dirinya bersikap demikian.
Menurutnya, setiap hal yang dilakukan kepada anak harus didasari dengan alasan. Sebab, anak juga perlu tahu mengapa orangtua mereka melakukan hal tersebut.
“Ketika kita melarang anak melakukan sesuatu, harus ada alasan di balik itu semua. Jadi ketika melarang menggunakan gadget, orangtua harus nyiapin jawaban yang masuk akal ketika anak bertanya. Jangan melarang tanpa ada alasan. Dari situ sih aku ciptain sikap disiplin, jadi anak lebih mengerti,” tuturnya.