Lakukan Hal Ini Jika Habis Memarahi Anak, Jangan Ditunda Ma!

Jangan hanya merasa bersalah, Ma. Yuk, lakukan ini pada anak setelah memarahinya

4 Mei 2024

Lakukan Hal Ini Jika Habis Memarahi Anak, Jangan Ditunda Ma
Freepik/master1305
Ilustrasi

Setiap manusia memiliki rasa emosi masing-masing yang kadang kala tak bisa dihindari, termasuk ketika sedang emosi dan berakhir memarahi atau bahkan berteriak pada anak.

Meski tanpa sadar melakukannya, orangtua biasanya baru merasa bersalah dan meminta maaf ketika sang anak sudah tidur. Sembari mengusap sayang anak, Mama mungkin pernah berkata, "Maafin Mama ya tadi udah bentak kamu."

Jika Mama pernah melakukan hal tersebut, sebaiknya langsung diubah yuk! Seperti penjelasan yang dibagikan Samanta Elsener, seorang Psikolog yang kerap berbagi edukasi parenting dalam Instagram pribadinya, bahwa ada hal yang harus orangtua lakukan ketika habis memarahi anak agar kelak tidak menimbulkan trauma pada mereka.

Apa saja hal yang harus dilakukan orangtua setelah memarahi anak? Berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Wajar jika Mama merasa bersalah dan menyesal

1. Wajar jika Mama merasa bersalah menyesal
Freepik/jcomp

Setiap orangtua memang tak ada yang sempurna, tetapi setiap orangtua tentunya akan belajar untuk menjadi orangtua yang baik untuk tumbuh kembang anaknya.

Namun, kadang kala kita tanpa sadar tidak bisa menahan emosi hingga akhirnya membentak atau memarahi anak. Setelah melakukan hal tersebut pada anak, Mama atau Papa mungkin akan muncul perasaan bersalah dan menyesal.

Dalam salah satu unggahan yang dibagikan Samanta Elsener, psikolog yang aktif berbagi edukasi itu menyebutkan bahwa perasaan bersalah dan penyesalan itu wajar dialami kok, Ma.

Tak jarang pula orangtua akan merasa overthinking jika apa yang mereka perbuat bisa menimbulkan rasa trauma di kemudian hari. Alhasil, tak sedikit orangtua yang pada akhirnya merasa sampai meminta maaf pada anak ketika anak tertidur dengan tenang.

Nah, pertanyaannya adalah, apakah anak mama akan mendengar permintaan maaf tersebut jika dibicarakan ketika mereka sedang tertidur? 

2. Ungkapkan perasaan menyesal secara langsung

2. Ungkapkan perasaan menyesal secara langsung
Freepik/jcomp

Alih-alih berkata saat anak tertidur, Samanta menyebutkan sebaiknya yang harus dilakukan para orangtua setelah memarahi anaknya adalah dengan mengutarakan perasaan menyesal mereka secara langsung.

Cobalah meminta maaf pada anak dan ungkapkan dengan tulus bagaimana penyesalan Mama ketika tadi habis membentak atau memarahi mereka.

Misalnya, "Maafin Mama ya tadi udah marahin kamu keras, Mama kelepasan tadi emosi sendiri."

Tak hanya meminta maaf atas apa yang sudah dilakukan pada anak, Mama juga bisa memberikan rasa empati pada anak dengan kata-kata seperti, "Pasti tadi kamu takut ya Mama marahi kayak gitu. Itu bukan salah kamu, dan itu juga perilaku Mama yang nggak boleh kamu tiru ya. Mama usahakan buat bisa belajar kelola emosi supaya nggak gampang marah lagi."

Dengan mengungkapkan demikian, anak pun merasa dirinya lebih dihargai dan akan belajar untuk bersikap seperti yang orangtuanya lakukan, dengan meminta maaf dan berempati.

Karena apa yang anak lihat dan dengar, itulah yang nantinya bisa mereka tiru di kemudian hari. Itulah mengapa perlu langsung mengutarakan perasaan menyesal dan bersalah Mama ketika habis memarahi anak.

3. Perbaiki koneksi dengan anak

3. Perbaiki koneksi anak
Freepik/pch.vector

Setelah memarahi anak dan Mama sudah mengungkapkan perasaan menyesal serta bersalah pada anak, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan mencoba perbaiki koneksi antara orangtua dan anak.

"Setelah memarahi anak, baiknya fokus lagi membangun koneksi ke anak dengan isi tangki cintanya. Yaitu tambah lima hal positif, dan kurangi 1 hal negatif," tulis psikolog Samanta dalam unggahan yang dibagikannya.

Maksudnya, Mama bisa melakukan beberapa cara positif dalam membangun kembali kedekatan dengan anak, misalnya dengan memeluk anak yang bisa meningkatkan produksi hormon oksitosin agar ia merasa lebih nyaman dan aman.

Selain itu, lakukan juga beberapa cara lainnya seperti membacakan anak buku cerita serta main bersama tanpa ada gangguan gadget di tengah-tengah suasana tersebut. Usahakan juga untuk melakukan kontak mata dan sejajarkan posisi tubuh saat berbicara dengan anak.

Bahkan, Mama juga bisa lho, menceritakan momen liburan seru yang pernah dilalui bersama atau saat Mama sedang hamil dan pertama kali bertemu dengannya pasca persalinan. Dengan menceritakan pengalaman terbaik ini, koneksi atau bonding dengan anak pun akan kian erat, Ma.

Jadi, yuk, mulai biasakan untuk melakukan hal-hal di atas ketika Mama habis membentak atau memarahi anak. Semoga informasinya bermanfaat dan bisa menambah ilmu parenting untuk kita semua yaa.

Baca juga:

The Latest