Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Anak sedang tertidur
Freepik/pvproductions

Menjadi orangtua memang tidaklah mudah. Sebagai orangtua, Mama harus memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan si Kecil termasuk tinggi badannya.

Namun, meskipun Mama sudah memperhatikan pertumbuhan tinggi si Kecil dari memenuhi asupan nutrisi dan aktivitas fisiknya, si Kecil tetap belum tumbuh tinggi dengan optimal.

Sebenarnya, selain nutrisi dan aktivitas fisik, ada faktor lain yang sangat berperan penting namun sering terlupakan, yaitu pola tidur anak.

Tidur bukan hanya waktu istirahat, tapi juga momen krusial bagi tubuh anak untuk memproduksi hormon pertumbuhan yang membantu merangsang pembentukan tulang dan otot.

Durasi tidur yang cukup serta waktu mulai tidur yang tepat, sebaiknya lebih awal—menjadi kunci agar hormon pertumbuhan dapat bekerja optimal.

Dalam artikel ini, Popmama.com akan mengajak Mama memahami betapa pentingnya tidur berkualitas demi mendukung pertumbuhan tinggi anak agar bisa mencapai potensi terbaiknya.

Hormon Pertumbuhan dan Perannya dalam Tumbuh Kembang Anak

Freepik/creativeart

Hormon pertumbuhan, atau Human Growth Hormone (HGH), adalah zat kimia alami yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak dan memiliki peran sangat penting dalam tumbuh kembang anak, khususnya dalam merangsang pertumbuhan tulang dan otot.

Hormon ini membantu sel-sel tulang rawan (kondrosit) dan sel tulang (osteoblas) untuk berkembang dan bertambah besar, sehingga anak bisa tumbuh lebih tinggi dan kuat.

Pada masa pubertas, hormon pertumbuhan bekerja cepat merangsang pertambahan tinggi badan. Setelah lempeng pertumbuhan tulang menyatu saat dewasa, hormon ini tidak lagi menambah tinggi badan, tapi tetap menjaga kesehatan tulang dan otot.

Hormon pertumbuhan juga mengatur proses metabolisme, termasuk pembakaran lemak, pengolahan karbohidrat dan protein, serta menjaga kadar gula darah agar energi untuk pertumbuhan dan aktivitas tubuh bisa terpenuhi.

Selain memacu pertumbuhan, hormon ini juga membantu memperbaiki kerusakan jaringan dan mempercepat pemulihan saat anak sakit atau mengalami cedera.

Durasi Tidur yang Cukup sebagai Kunci Produksi Hormon Optimal

Pexels.com/cottonbro studio

Durasi tidur yang cukup menjadi kunci utama produksi hormon pertumbuhan (growth hormone) yang optimal pada anak, terutama dalam mendukung pertumbuhan tinggi badan.

Hormon pertumbuhan sebagian besar diproduksi saat anak tidur nyenyak, terutama pada fase tidur dalam (deep sleep) yang terjadi pada malam hari.

Sekitar 70-80% produksi hormon pertumbuhan harian ini berlangsung terutama selama fase Non-REM deep sleep, yang biasanya dimulai 1-2 jam setelah anak tertidur.

Apabila durasi tidur anak kurang, maka waktu untuk memasuki dan mempertahankan fase deep sleep menjadi lebih sedikit.

Akibatnya, produksi hormon pertumbuhan yang merangsang pembentukan tulang rawan, pertumbuhan tulang, dan perkembangan otot akan berkurang.

Hal ini akan berpengaruh negatif pada pertumbuhan tinggi badan anak dan juga berdampak pada kesehatan fisik secara umum.

Pentingnya Memulai Waktu Tidur Lebih Awal

Pexels.com/cottonbro studio

Pentingnya memulai waktu tidur lebih awal bagi anak sangat krusial terutama karena berkaitan erat dengan produksi hormon pertumbuhan (growth hormone) yang optimal.

Hormon pertumbuhan dilepaskan sebagian besar selama fase tidur dalam (deep sleep) yang umumnya terjadi 1–2 jam setelah anak tertidur.

Jika anak tidur lebih awal, mereka memiliki peluang lebih besar untuk memasuki fase tidur dalam dengan durasi cukup sehingga hormon pertumbuhan dapat diproduksi maksimal pada puncak waktunya, sekitar pukul 23.00 hingga 02.00 malam.

Mengawali tidur lebih awal tidak hanya memperpanjang durasi tidur total, tapi juga memperbaiki kualitas tidur terutama deep sleep yang penting untuk pelepasan hormon ini.

Tidur larut malam ataupun tidur yang sering terputus dapat mengurangi waktu anak mendapatkan deep sleep.

Selain pertumbuhan fisik, tidur awal yang cukup berkaitan dengan produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur-bangun serta mendukung metabolisme tubuh.

Tidur yang cukup dan tepat waktu juga membantu menjaga kestabilan emosi dan kesehatan mental anak

Cara Membantu Anak Memulai Tidur Lebih Awal dan Berkualitas

Pexels.com/cottonbro studio

Berikut adalah beberapa cara praktis yang bisa Mama lakukan untuk membantu anak memulai tidur lebih awal dan berkualitas:

  1. Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten
    Biasakan anak tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan. Pola tidur yang konsisten akan membuat tubuh anak terbiasa untuk merasa mengantuk pada waktu tertentu.

  2. Buat lingkungan tidur yang nyaman
    Pastikan kamar anak tenang, sejuk, gelap, dan bebas dari kebisingan atau gangguan. Gunakan lampu tidur yang redup dan jaga suhu kamar tetap nyaman agar anak mudah tertidur.

  3. Batasi paparan gadget dan layar sebelum tidur
    Cegah anak menggunakan gadget, menonton TV, atau bermain gawai setidaknya 1 jam sebelum waktu tidur. Cahaya dari layar dapat menekan produksi hormon melatonin, sehingga anak sulit merasa mengantuk.

  4. Hindari konsumsi makanan berat atau minuman berkafein di malam hari
    Jangan biarkan anak makan camilan berat, minuman bersoda, atau cokelat menjelang tidur karena dapat mengganggu kenyamanan perut dan kualitas tidur.

  5. Aktivitas fisik di siang hari
    Pastikan anak cukup aktif di siang hari melalui permainan fisik atau olahraga ringan. Anak yang aktif biasanya akan lebih mudah merasa lelah dan mengantuk di malam hari.

Nah Ma, itulah pentingnya kualitas tidur yang baik bagi si Kecil. Pertumbuhan tinggi badan anak tidak hanya soal nutrisi dan aktivitas fisik, kualitas tidur juga mempengaruhinya.

Yuk biasakan tidur cukup dengan kualitas yang baik agar si Kecil tumbuh dengan optimal!

Editorial Team