Sering Emosi pada Anak Usia Dini, Ketahui Alasannya!

Alasan mama mungkin mudah emosi kepada anak berusia dini mama

17 Juli 2023

Sering Emosi Anak Usia Dini, Ketahui Alasannya
Freepik/Freepik

Memiliki emosi merupakan hal yang wajar sebagai seorang manusia, namun perlu diakui bahwa menjadi seorang mama berarti harus bisa lebih dalam menjaga kesabaran agar tidak melukai perasaan si Kecil dengan perkataan maupun perlakuan mama.

Menjadi seorang mama merupakan salah satu tugas terberat yang dapat dilakukan oleh seorang perempuan, oleh sebab itu penting untuk mengetahui alasan di balik emosi yang dialami oleh mama.

Berikut, Popmama.com sudah merangkum 5 alasan mengapa mama sering emosi pada anak usia dini. Disimak baik-baik, yuk!

1. Mempunyai ekspektasi terlalu tinggi

1. Mempunyai ekspektasi terlalu tinggi
Freepik/Bearfotos

Memiliki ekspektasi yang sesuai merupakan hal yang wajar, dan bahkan menjadi tolak ukur perkembangan si Kecil, seperti misalnya mampu melakukan beberapa tugas sederhana ketika mencapai usia tertentu. Penting untuk mama mengetahui milestone apa yang dapat dicapai oleh anak mama pada usia tertentu.

Namun, memiliki ekspsketasi yang diluar kemampuan si Kecil, bisa menaruh tekanan bagi anak mama, dan juga mama sendiri, lho. Dikarenakan anak mama tidak bisa memenuhi target yang diberikan oleh mama, mama dapat menjadi frustrasi karena itu.

Editors' Pick

2. Perilaku anak yang mengingatkan mama pada bagian diri mama

2. Perilaku anak mengingatkan mama bagian diri mama
Pexels/Andrea Piacquadio

Buah tentu saja tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, dan sikap perilaku anak mama, bisa saja mirip kedua orangtuanya. Jika mama belum menerapkan "self love" dan mencintai kekurangan dan kelebihan mama, mama bisa mudah emosi ketika dihadapkan dengan si Kecil yang menampilkan kekurangan mama pada pribadinya.

Oleh sebab itu, penting untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu, dan menerima kekurangan maupun kelebihan pada diri sendiri, yang mungkin juga diproyeksikan kepada si Kecil.

3. Merasa berjuang sendirian

3. Merasa berjuang sendirian
Freepik/Jcomp

Terkadang, merasa kesepian merupakan hal yang wajar dan dialami oleh setiap orang, namun jangan sampai hal ini berpengaruh kepada parenting mama. Perlu diketahui bahwa membesarkan anak bukanlah tugas seorang diri.

Mama bisa berkomunikasi dengan papa agar lebih berkontribusi dalam membesarkan anak. Layaknya pepatah Inggris yang mengatakan, "It takes a village to raise a child", yang berarti perlu sekampung untuk membesarkan anak. 

4. Perilaku anak yang "menyerang" pribadi mama

4. Perilaku anak "menyerang" pribadi mama
Pexels/RODNAE Productions

Meskipun sikap dan kepribadian anak mama bisa mirip kedua orangtuanya, tetapi terkadang masih ada sikap yang bertolak belakang dengan mama, misalnya mama merupakan pribadi yang rapi, tetapi si Kecil merupakan pribadi yang kreatif dan berujung suka memberantahkan barang-barang di rumah.

Dari sinilah, penting untuk belajar berkomunikasi kebutuhan anak kepada mama. Mama tidak harus emosi, maupun menyebabkan konfik antara si Kecil dan mama, tetapi ketahui terlebih dahulu akar dari masalahnya.

5. Mama belum mengetahui "anger management"

5. Mama belum mengetahui "anger management"
Freepik/peoplecreations

Kesabaran merupakan salah satu faktor terpenting dalam parenting, dan oleh sebab itu ada suatu hal yang bernama "anger management", dimana ini berarti mengolah rasa amarah terlebih dahulu, sebelum menyampaikannya kepada anak mama melalui komunikasi dua arah.

"Anger management" bisa dilakukan dengan cara mengambil waktu sendiri terlebih dahulu untuk memproses emosi, dan mengambil nafas yang dalam dan panjang.

Itu dia 5 alasan mengapa mama suka emosi kepada anak usia dini. Sudah siap mengganti kebiasaannya, belum?

Baca juga:

The Latest