Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Popmama Talk Oktober 2025
Popmama.com/Hari Firmanto

Intinya sih...

  • Campak menjadi kejadian luar biasa di tahun 2025 karena turunnya cakupan vaksinasi, menyebabkan lebih dari 40 provinsi melaporkan kasus campak pada anak.

  • Infeksi saluran pernapasan seperti Metapneumovirus (HMPV) dan beragam infeksi bakteri mudah menyerang anak di musim pancaroba, sehingga orangtua disarankan menjaga pola makan, asupan cairan, serta istirahat cukup.

  • Selain penyakit pernapasan, infeksi lain seperti diare hingga DBD juga meningkat di musim pancaroba, sehingga penting bagi orangtua untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh anak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim pancaroba membuat daya tahan tubuh anak-anak menurun sehingga lebih mudah terserang penyakit. Dokter Spesialis Anak di RSIA Bina Medika, dr. Isvarani Devana Irawan, Sp.A, mengingatkan agar orangtua waspada terhadap beberapa penyakit yang sering muncul di masa peralihan musim ini.

Dalam sesi khusus di Popmama Talk, dr. Isvarani menyebutkan jika orangtua perlu waspada terhadap sederet penyakit yang biasanya muncul. Salah satunya yang menjadi kejadian luar biasa (KLB) di tahun 2025 ini adalah campak.

Berikut Popmama.com rangkum penyakit yang perlu diwaspadai menurut dr. Isvarani nih!

1. Campak kembali merebak di berbagai daerah

Freepik

Menurut dr. Isvarani, campak adalah penyakit menular yang perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan komplikasi serius. Ia menyebutkan salah satu alasannya karena turunnya cangkupan vaksinasi tahun ini di masyarakat. 

"Turunnya cakupan vaksinasi di masyarakat membuat anak-anak lebih rentan terinfeksi campak. Padahal, penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi lengkap," jelasnya kepada Popmama.com.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sejak Juli–September 2025, lebih dari 40 provinsi melaporkan adanya kasus campak pada anak. Kondisi ini menjadi alarm bagi orangtua untuk segera memastikan anak-anak mendapatkan vaksin MR lengkap, agar terhindar dari risiko KLB campak yang sudah mulai merebak.

2. Infeksi saluran napas mudah menyerang anak

Freepik

Selain campak, dr. Isvarani juga menekankan bahwa infeksi saluran pernapasan akibat virus maupun bakteri sangat sering muncul di musim pancaroba. Mulai dari Metapneumovirus (HMPV) meliputi demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas hingga ISPA.

"Berbagai penyakit akibat infeksi virus maupun bakteri bisa dengan mudah ditemukan di sekitar anak-anak. Mulai dari campak, infeksi virus HMPV, hingga beragam infeksi bakteri yang menyerang saluran pernapasan," jelasnya.

Hal ini sejalan dengan penjelasan WHO bahwa ISPA merupakan penyebab utama anak sakit bahkan rawat inap. Gejalanya bisa berupa demam, batuk, pilek, hingga sesak napas ringan. 

Oleh karena itu, orangtua disarankan menjaga pola makan, asupan cairan, serta istirahat cukup agar daya tahan tubuh anak tetap terjaga.

3. Penyakit menular lain di musim pancaroba

Pexels/Tima Miroshnichenko

dr. Isvarani menambahkan bahwa selain penyakit pernapasan, ada juga infeksi lain yang meningkat di musim pancaroba. Dikutip dari Healthline, penyakit seperti diare hingga DBD (Demam Berdarah Dengue) akibat virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Kementerian Kesehatan RI juga mengingatkan agar orangtua lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk, serta memastikan anak tidak jajan sembarangan untuk mengurangi risiko terkena penyakit tersebut.

Pesan dr. Isvarani menjadi pengingat penting bagi semua orangtua untuk selalu menjaga kebersihan, lengkapi imunisasi, dan perhatikan daya tahan tubuh anak agar tetap sehat di musim pancaroba.

POPMAMA TALK OKTOBER 2025 - dr. Isvarani Devana Irawan, Sp.A
Spesialis Anak di RSIA Bina Medika

Senior Editor - Novy Agrina   
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias  
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana   
Script - Sania Chandra Nurfitriana   
Social Media - Irma Erdiyanti 
Photographer - Hari Firmanto 
Videographer - Hari Firmanto

Editorial Team