Balance bike atau push bike kini mulai diminati banyak anak di Indonesia. Seperti namanya, kegiatan ini dipilih orangtua karena mempunyai fungsi utama untuk melatih keseimbangan anak.
Salah satu anak berprestasi yang menggeluti dunia balancebike adalah Rawikara atau lebih dikenal banyak orang dengan akun Instagram @rawikara.as.
Melalui Instagram tersebut, orangtuanya kerap membagikan video dan foto Rawikara memperlihatkan kemampuannya ketika bermain balance bike.
Di usianya yang baru menginjak 4 tahun, Rawikara telah memperoleh banyak prestasi membanggakan lewat kompetisi balance bike yang diadakan. Lomba yang diikuti tidak hanya dari dalam negeri saja, tetapi juga luar negeri.
Di balik banyaknya prestasi yang sudah ditorehkan, orangtua Rawikara sudah mengenalkan balance bike di usianya yang masih sangat kecil, yaitu 2 tahun.
1. Rawikara mendapat hadiah balance bike saat ulang tahun ke-2
Popmama.com/Krisnaji Iswandani
Dian Budi selaku Papa dari Rawikara dan Pengurus Balance Bike Depok (BLADE) mengungkapkan bahwa putranya sudah diperkenalkan balance bike di usia dua tahun.
Lebih tepatnya, saat merayakan pertambahan umur Rawikara yang ke-2, sang Mama memberikan hadiah berupa sepeda yang dapat melatih keseimbanganya.
“Rawikara sudah dikenalkan balance bike dari umur 2 tahun. Pas ulang tahunnya Rawi, dia dikasih hadiah sama Mamanya,” kata Dian Budi saat diwawancarai secara eksklusif oleh Popmama.com dalam sesi Popmama Talk edisi Mei 2024.
Ketika mendapat balance bike sebagai hadiah ulang tahunnya, Rawikara merasa begitu senang. Bahkan, dikatakan anak yang akrab disapa Rawi itu langsung menggunakan sepedanya dengan mengelilingi komplek.
“Pas pertama kali dikasih hadiah balance bike, aku happy. Aku langsung keliling komplek, yang ngajarin itu semua Papa,” cerita Rawikara ketika ditanya perasaannya saat mendapat hadiah balance bike.
Editors' Pick
2. Menyalurkan energi aktif yang dimiliki Rawikara lewat balance bike
Popmama.com/Krisnaji Iswandani
Tak disangka, momen awal Papa Dian mengenalkan balance bike kepada Rawikara merupakan langkah yang tepat. Rawikara selalu tampak antusias ketika berhadapan dengan sepeda kesayangannya.
Alasan Papa Dian mengenalkan balance bike kepada Rawikara karena menyadari putranya tersebut terlampau aktif. Jadi, untuk menyalurkan energi aktif sang Anak, Papa Dian memilih untuk mencoba mengakalinya lewat agenda balance bike.
“Dia (Rawikara) itu excited banget tiap lihat ada sepeda. Dulu awalnya karena dikasih pas ulang tahun. Energinya Rawi ini cukup aktif ya. Jadi, untuk menyalurkan energinya, saya mencoba untuk salurkan energi Rawi lewat balance bike ini,” ungkap Dian Budi.
Kecintaan Rawikara terhadap balance bike sudah diperlihatkan sejak sang Anak mendapat sepeda keseimbangan di perayaan ulang tahunnya ke-2.
Bahkan, Papa Dian membeberkan saat awal-awal Rawikara diperkenalkan balance bike, putranya itu tak ragu membawa sepeda untuk tidur bersamanya.
“Pas pertama kali tidur aja dibawa sepedanya,” celetuk Papa Dian.
Bermain sepeda selalu berhasil membuat Rawikara senang. Bahkan, dikatakan pula jika beberapa kali Rawikara sengaja menggunakan sepeda untuk mengelilingi seisi rumah, seperti dapur atau ruang tamu.
“Setiap pakai sepeda, dia happy banget. Bahkan, di rumah dia juga ke dapur atau ke depan naik sepeda,” ucap Dian Budi.
4. Video viral pertama Rawikara adalah saat tidak sengaja tercebur got ketika main balance bike
Popmama.com/Krisnaji Iswandani
Beberapa video Rawikara memperlihatkan kemahirannya dalam bermain balance bike berhasil menarik perhatian banyak orang hingga membuatnya viral di jagat maya.
Meski Rawi cukup mahir, nyatanya ia pernah tak sengaja jatuh ke got ketika bermain balance bike. Uniknya, videonya yang tidak sengaja jatuh ke got itu sampai viral dan dikomentari banyak warganet.
“Ada cerita lucu nih karena video pertama Rawi yang viral itu saat dia kecebur got. Jadi pas pertama, dia itu terlalu senang dan aktif, makanya nggak sengaja sampai kecebur got. Momen itu juga jadi pembelajaran bagi Rawi,” cerita Papa Dian.
Rawi tidak menangis sama sekali setelah menyadari jatuh ke dalam got. Papa Dian menyebut, Rawi justru menangis ketika banyak orang menanyakan keadaannya.
“Rawi saat itu cuma shock karena badannya kotor, dia nggak nangis. Dia justru nangis pas banyak orang yang komentar,” tambahnya.
5. Balance bike membantu Rawikara dalam mengelola keseimbangan tubuh
Popmama.com/Krisnaji Iswandani
Selama ini, balance bike yang dilakukan Rawikara selalu berdasarkan pantauan oleh Papa Dian. Ia juga menjadi sosok yang mengajari Rawikara agar semakin mahir dalam bermain balance bike.
Sejak mengenal balance bike, Rawikara dapat dengan mudah mengelola keseimbangan dan mempunyai koordinasi tubuh yang baik.
"Fungsi balance bike membantu si Kecil menstabilkan diri dengan meletakkan kaki di atas tanah sehingga anak dapat mengembangkan keseimbangan dan mempunyai koordinasi tubuh yang baik," jelas Dian.
Tak hanya itu, balance bike juga memudahkan Rawi jika suatu saat nanti sudah waktunya beralih ke sepeda pedal. Ia akan lebih mudah mengayuh sepeda karena sudah terbiasa menyeimbangkan tubuh lewat balance bike.
"Setelah anak lebih percaya diri dan seimbang, mereka akan lebih siap untuk belajar mengayuh," pungkasnya.
Itu dia kisah Rawikara belajar balance bike sejak usia 2 tahun. Setelah membaca cerita Rawi, apakah Mama tertarik untuk mengajarkan anak balance bike?
POPMAMA TALK EP. 11 - Komunitas Balance Bike Depok (BLADE)
-lR2gIvA5giTaQCbK.jpg?width=200&height=200?Aez1NrmBN7)
