Benci? Ini 5 Penyebab Anak Tidak Mau Belajar Menulis

Bukan sekadar malas, tapi bisa jadi ada gangguan belajar, Ma

27 Januari 2022

Benci Ini 5 Penyebab Anak Tidak Mau Belajar Menulis
Freepik/Volody10

Menulis adalah hal yang tampak mudah, tapi tidak begitu adanya bagi anak-anak. Dalam proses belajar menulis tak jarang anak mengalami kesulitan yang membuat mereka putus asa, bahkan sampai membenci pelajaran menulis.

Padahal, menulis adalah kemampuan dasar dalam literasi yang penting dimiliki anak.

Jangan terburu-buru memarahi anak ketika ia tampak tidak berminat belajar menulis, Ma.

Di balik rasa enggannya belajar menulis, orangtua perlu tahu apa saja hal yang melatarbelakanginya agar bisa menemukan cara untuk mengatasinya.

Berikut ini Popmama.com merangkum 5 penyebab anak tidak mau belajar menulis yang perlu diketahui orangtua:
 

1. Kesulitan mengikuti metode belajar

1. Kesulitan mengikuti metode belajar
Pixabay/StockSnap

Harus diakui, belajar menulis itu sulit, apalagi untuk anak yang masih kecil. Untuk itulah perlunya metode belajar menulis yang sesuai dengan masing-masing anak. 

Anak akan kesulitan jika langsung disuruh menulis di selembar kertas hanya dengan melihat contoh di depan mata. Ia akan lebih mudah melakukannya dengan metode menjiplak pola, menebalkan huruf, titik-titik, atau mengasosiasikan bentuk huruf dan angka dengan benda-benda di sekitarnya.

Dengan metode belajar yang sesuai dan menyenangkan, niscaya anak akan lebih bersemangat dalam belajar menulis.

Editors' Pick

2. Sakit ketika menulis

2. Sakit ketika menulis
Freepik/Seventyfour

Otot yang lemah dapat membuat anak merasakan sakit saat belajar menulis. Mungkin anak mengeluh ia capek saat memegang alat tulisnya. Seperti otot-otot yang lain, jika tidak dilatih maka akan semakin lemah.

Jika motorik anak lemah, tangannya akan merasa sakit bahkan jika itu hanya menulis dalam waktu singkat. Tetapi otot tangan bisa dilatih agar semakin kuat kok.

3. Merasa tulisannya jelek

3. Merasa tulisan jelek
Pexels/Cotton Bro

Banyak anak yang merasa kecil hati tatkala melihat bentuk tulisan tangannya yang jelas. Begitu pun jika orangtua atau pengajarnya tampak tidak puas dengan bentuk tulisan tangannya dan menyuruh anak agar bisa sempurna. 

Hal ini dapat membentuk persepsi anak bahwa tulisannya jelek dan menulis itu sulit. Akibatnya ia merasa tidak menikmati proses belajar menulis tersebut. 

Penting dipahami orangtua dan guru bahwa menulis itu seperti keterampilan lain yang perlu diasah. Tulisan anak tidak bisa menjadi bagus hanya dalam semalam.

Sebaliknya, yang perlu dihargai adalah usaha anak dalam belajar sembari terus melatih mereka tanpa tekanan berlebihan.

4. Kurang konsentrasi

4. Kurang konsentrasi
Pexels/Milly Eaton

Konsentrasi adalah hal yang juga berperan besar dalam proses belajar menulis. Tak peduli sebaik apapun keterampilan motorik halus dan persepsi visualnya, apabila anak bermasalah dengan hal konsentrasi maka dapat membuatnya kesulitan belajar menulis. 

Karena itulah menulis dianggap sebagai keterampilan yang kompleks karena melibatkan konsentrasi, daya ingat, motorik halus, dan persepsi.

5. Menderita disgrafia

5. Menderita disgrafia
Pexels/Katerina Holmes

Disgrafia adalah gangguan yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam menulis tangan. Penderita disgrafia mengalami kesulitan menyelaraskan pikiran dan gerakan otot tangannya saat menulis. Secara formal, disgrafia dapat diidentifikasi oleh ahli atau spesialis. 

Disgrafia bukanlah gangguan mental, melainkan adanya gangguan pada fungsi otak yang berperan dalam keterampilan motorik halus untuk menulis. Kondisi ini dapat ditangani lewat terapi okupasi, latihan keterampilan motorik, dan obat-obatan bila perlu.

Itulah lima alasan mengapa anak tidak mau belajar menulis yang penting diketahui orangtua. Konsultasikan dengan dokter atau psikolog apabila hingga menginjak usia sekolah anak masih menunjukkan keengganannya dalam belajar menulis.

Baca juga:

The Latest