Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik/benzoix
freepik/benzoix

Intinya sih...

  • Rambut putih terjadi akibat berkurangnya melanin dan faktor genetika

  • Mencabut rambut putih bisa menyebabkan infeksi kulit kepala dan bekas luka

  • Kebiasaan mencabut rambut putih dapat menyebabkan kebotakan, membuat rambut kasar dan tipis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat Mama atau Papa melihat uban di tengah rambut hitam, pasti merasa gemas dan langsung ingin mencabutnya.

Tidak jarang, Mama atau Papa meminta bantuan dari teman atau keluarga terdekat untuk menghilangkannya.

Keinginan untuk mencabut rambut putih memang sering kali muncul begitu saja, apalagi karena rasa gemas dan karena uban sering dianggap mengganggu penampilan.

Terlebih, rambut putih sering dikaitkan dengan tanda penuaan yang mulai terlihat. Namun, Mama dan Papa perlu tahu bahwa mencabut uban ternyata bisa menyebabkan kerusakan serius.

Selain bisa memicu infeksi, kebiasaan mencabut uban juga dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen atau bahkan kebotakan pada area tersebut.

Penasaran alasan apa saja yang melarang mencabut rambut putih? Nah, kali ini Popmama.com telah berhasil mengulasnya simak dengan baik ya!

Asal Mula Rambut Putih atau Uban

Rambut putih atau uban sebenarnya terjadi karena berkurangnya kadar melanin pada rambut. Melanin merupakan pigmen yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata kita.

Ketika kadar melanin pada rambut berkurang atau hilang, rambut tersebut akan berubah menjadi abu-abu atau putih.

Melansir dari Cleveland Clinic, proses ini terjadi ketika melanin mengalami kerusakan atau kekurangan dukungan dari sistem lainnya, sehingga tidak bisa lagi memberi warna pada rambut.

Selain faktor tersebut, genetika juga berperan penting dalam perubahan warna rambut, karena genetik mengontrol produksi melanin.

Meskipun rambut putih biasanya mulai muncul pada usia 30-40 tahun, Mama dan Papa perlu tahu bahwa uban juga bisa tumbuh pada anak-anak atau remaja, lho.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik dan kondisi tubuh memengaruhi perubahan warna rambut pada berbagai usia.

Mencabut Rambut Putih Bisa Memicu Infeksi Kulit Kepala

freepik/drobotdean

Saat Mama atau Papa mencabut rambut putih, pasti merasa kulit kepala tertarik dan sedikit sakit, bukan? Mungkin awalnya Mama dan Papa menganggap itu hal yang wajar dan tidak akan menimbulkan masalah.

Namun, melansir dari University of Arkansas for Medical Science (UAMS), mencabut uban ternyata bisa memicu infeksi pada kulit kepala.

Dokter spesialis pengobatan keluarga dari UAMS Medical Center, Shashank Klareti, menjelaskan bahwa tindakan ini dapat menyebabkan trauma pada folikel rambut.

Ketika folikel rambut mengalami cedera, bisa saja terbentuk pustula, yaitu benjolan kecil yang berisi nanah, mirip dengan jerawat. 

Jadi, Mama dan Papa sebaiknya berhati-hati jika ingin mencabut uban, karena bisa menyebabkan masalah yang lebih serius pada kulit kepala.

Menimbulkan Bekas Luka di Kulit Kepala

Selain berpotensi menyebabkan infeksi, mencabut rambut putih juga bisa meninggalkan bekas luka di kulit kepala. Hal ini terjadi karena pustula yang muncul akibat trauma pada folikel rambut.

Jika pustula ini tidak ditangani dengan baik, bisa pecah dan meninggalkan bekas luka yang sulit hilang. Maka dari itu, Mama dan Papa sebaiknya menghindari kebiasaan mencabut uban, terutama jika dilakukan dengan kasar.

Meskipun rasanya tidak ada masalah di awal, dampak buruknya baru akan terasa seiring waktu, seperti infeksi atau bekas luka yang sulit dihilangkan.

Sebaiknya, Mama dan Papa mencari cara lain untuk merawat rambut putih agar tetap sehat dan terhindar dari masalah kulit kepala.

Bisa Menyebabkan Kebotakan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebiasaan mencabut rambut putih secara berulang dapat menyebabkan trauma pada folikel rambut.

Selain berisiko menyebabkan infeksi, tindakan ini juga dapat mempercepat kerontokan rambut. Jika kebiasaan tersebut terus dibiarkan, dampak yang lebih serius bisa terjadi, yaitu kebotakan permanen.

Dokter kulit bersertifikat dari Miami, Flor A. Mayoral, menjelaskan bahwa folikel rambut yang rusak akibat pencabutan yang terlalu kasar akan memperlambat proses pertumbuhan rambut.

Jika ini terus terjadi, folikel rambut bisa mati, yang akhirnya menyebabkan kerontokan rambut yang tidak dapat diperbaiki, bahkan berujung pada kebotakan permanen.

Oleh karena itu, Mama dan Papa sebaiknya berhati-hati dan menghindari mencabut rambut putih secara terus-menerus agar kesehatan rambut tetap terjaga dan terhindar dari masalah yang lebih serius.

Menjadikan Rambut Lebih Kasar dan Tipis

Saat Mama dan Papa mencabut uban, mungkin berharap rambut baru yang tumbuh akan lebih indah dan sehat.

Namun, kenyataannya, harapan tersebut bisa jadi salah. Melansir dari Limmer Hair Transplant Center, mencabut rambut putih secara berulang di tempat yang sama justru bisa membuat rambut yang tumbuh menjadi lebih kasar dan tipis.

Hal ini terjadi karena folikel rambut yang mengalami trauma akibat pencabutan berulang tidak akan menghasilkan rambut yang sehat.

Bayangkan seperti tanah yang rusak, yang tidak bisa lagi menumbuhkan tanaman dengan baik. Oleh karena itu, sebaiknya Mama dan Papa mulai menghentikan kebiasaan mencabut uban dari sekarang untuk menjaga kesehatan rambut.

Sebagai alternatif, Mama dan Papa bisa mempertimbangkan untuk mewarnai uban dengan cat rambut, yang tidak hanya lebih aman tetapi juga bisa membuat penampilan rambut lebih stylish dan menarik.

Nah, itu dia beberapa informasi mengenai alasan tidak boleh mencabut rambut putih, bisa menyebabkan kerusakan. Bagaimana Ma apakah setelah mengetahui alasan ini Mama dan Papa akan mencabut rambut putih atau akan merawatnya?

Editorial Team