Bahaya Gigi Berlubang saat Hamil, Cari Tahu Sejak Promil
- Risiko infeksi menular ke janin
- Gangguan asupan nutrisi
- Peningkatan risiko komplikasi kehamilan
Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh, termasuk kondisi mulut dan gigi. Perub ahanhormon seperti estrogen dan progesteron bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga Mama lebih rentan terhadap infeksi, termasuk gigi berlubang.
Jika tidak ditangani, masalah ini bukan hanya mengganggu kenyamanan Mama, tetapi juga bisa berdampak serius pada tumbuh kembang janin.
Dilansir dari MedPark Hospital, bakteri dari gigi berlubang dapat berkembang lebih cepat selama kehamilan dan bahkan berisiko menular pada bayi dalam kandungan.
Karena itu, pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan sejak program hamil promil agar kesehatan mulut tetap terjaga. Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com membahas bahaya gigi berlubang saat hamil dan pentingnya deteksi sejak promil. Yuk, simak selengkapnya!
1. Risiko infeksi menular ke janin
Gigi berlubang adalah tanda adanya bakteri aktif di mulut. Pada ibu hamil, kondisi ini berbahaya karena bakteri bisa berpindah ke janin melalui aliran darah atau bahkan sejak dalam kandungan.
Dilansir dari MedPark Hospital, penelitian menemukan bahwa bakteri prevotella intermedia dapat berkembang hingga 55 kali lebih banyak pada ibu hamil dibandingkan perempuan yang tidak hamil, dan bakteri ini terkait dengan periodontitis atau peradangan gusi kronis.
Jika infeksi menjadi parah, risiko komplikasi seperti kelahiran prematur, preeklampsia, hingga berat badan lahir rendah bisa meningkat. Inilah sebabnya menjaga gigi tetap sehat sebelum hamil sangat penting untuk melindungi si kecil sejak awal.
2. Gangguan asupan nutrisi
Saat gigi berlubang menimbulkan nyeri, Mama menjadi kesulitan untuk makan. Rasa sakit ini membuat makanan tidak dikunyah dengan sempurna, menurunkan nafsu makan, bahkan memicu masalah gizi.
Dilansir dari MedPark Hospital, gangguan nutrisi yang disebabkan oleh masalah gigi dapat memengaruhi daya tahan tubuh dan juga kualitas nutrisi yang diserap janin. Kondisi ini berbahaya karena janin membutuhkan asupan gizi optimal untuk tumbuh kembangnya.
Dengan pemeriksaan gigi sejak promil, risiko gigi berlubang bisa ditangani lebih awal sehingga Mama tetap bisa makan dengan nyaman tanpa mengganggu kebutuhan gizi si kecil.
3. Peningkatan risiko komplikasi kehamilan
Infeksi gigi yang tidak diatasi bisa memperparah kondisi tubuh yang sedang lemah karena perubahan hormon.
Dilansir dari MedPark Hospital, ibu hamil dengan sistem imun rendah lebih rentan terkena infeksi berat, dan hal ini dapat memicu komplikasi serius seperti preeklampsia atau persalinan prematur.
Selain itu, rasa sakit dan stres akibat gigi berlubang juga bisa berdampak pada kesehatan emosional mama, membuat masa kehamilan terasa lebih berat.
Dengan pemeriksaan gigi sejak promil, perawatan bisa dilakukan pada waktu yang lebih aman, sehingga risiko komplikasi saat hamil bisa diminimalkan.
4. Risiko anak mengalami gigi berlubang lebih tinggi
Kesehatan gigi ibu juga berkaitan langsung dengan kesehatan gigi anak. Dilansir dari MedPark Hospital, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu dengan gigi berlubang parah lebih berisiko mengalami masalah gigi yang sama.
Hal ini karena bakteri penyebab gigi berlubang dapat ditularkan dari ibu ke anak. Akibatnya, anak lebih rentan mengalami sakit gigi, gusi bengkak, hingga abses sejak usia dini.
Kondisi ini tentu memengaruhi kualitas hidup anak sekaligus menambah beban orang tua dalam perawatan. Itulah sebabnya menjaga kebersihan gigi sejak promil menjadi langkah pencegahan yang efektif.
Bahaya gigi berlubang saat hamil tidak bisa dianggap remeh.
Dari infeksi yang bisa menular ke janin, gangguan nutrisi, risiko komplikasi kehamilan, hingga meningkatkan peluang anak mengalami gigi berlubang, semuanya menunjukkan pentingnya perawatan sejak dini.
Dilansir dari MedPark Hospital, pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan sebelum program hamil agar masalah bisa diatasi lebih cepat dan aman.
Jadi, sebelum promil, pastikan kesehatan gigi mama dalam kondisi baik untuk mendukung kehamilan yang lebih sehat dan aman bagi Mama maupun si Kecil.
